Memilih Makanan yang Sehat untuk Anak
Oleh Syae
Dimuat di Pikiran Rakyat, 25 Agustus 2002
TIDAK seperti wanita dewasa, anak-anak biasanya memang tidak merisaukan berat badannya. Meskipun demikian berat badan dan tinggi yang proporsional pada anak-anak akan menambah rasa percaya diri mereka.
Apa yang terjadi bila anak-anak semakin gemuk dalam pertumbuhannya? Mereka akan menjadi seorang dewasa yang bertubuh cebol (gemuk pendek). Dan bila rekan-rekan mengejeknya, maka mereka pun mengumpat, ”ini akibat kesalahan ibu memberikan makanan kepadaku”. Nah, apa yang harus dilakukan para orangtua untuk menghindari umpatan ini?
Sebelum anda sebagai ibunya memberikan makanan kepadanya, hendaknya anda memperhatikan aktivitas apa yang sedang mereka lakukan.
Apabila anak-anak sedang sendiri dan dalam keadaan kecewa, biasanya mereka cenderung banyak makan. Sedangkan bila mereka memiliki banyak kawan ataupun sedang bermain, mereka cenderung mengabaikan makan.
Kadang-kadang, nafsu makan yang besar adalah tanda dari perasaan tidak aman bukan karena kelaparan. Tekanan dari guru atau orangtua membuat anak cenderung ba-nyak makan sebagai pelipur laranya.
Yang mengkhawatirkan, dalam memilih makanan, anak-anak tidak selalu memilih makanan sehat. Biasanya anak-anak makan sesuai dengan apa yang diperoleh di rumah, maka sebaiknya para orangtua mengajarkan anaknya untuk mengkonsumsi makanan yang sehat sejak mereka berusia lima tahun.
Belanja ke supermarket
Bagaimana membuat anak tertarik pada jenis makanan tertentu? Mulailah ketika anda berbelanja ke supermarket.
Ajak mereka turut serta. Tetapi hendaknya anda tidak mengajak hanya bila mereka sedang lapar ataupun capai.
Pada keadaan tersebut mereka cenderung enggan untuk berkeliing toko dan hanya merengek makanan kesukaannya. Lihatlah betapa mudah ia meraih coklat ataupun gula-gula.
Saat terbaik untuk mengajaknya adalah pada saat ia dalam keadaan kenyang dan bergembira. Ajaklah mereka menyusuri jalan yang di kanan-kirinya terdapat deretan makanan. Tun-jukan kepada mereka aneka sayuran dan buah-buah, ikan, daging serta makanan dalam kemasan.
Biarkan anak anda mengamati dengan cermat warni-warni dan tekstur segar serta layunya sayur-sayuran dan buah-buahan. Bahkan beri kesempatan kepada mereka untuk memilih sayur-sayuran dan buah-buahan kesukaannya.
Untuk anak yang lebih besar (sudah bersekolah), ajarkan pada mereka membaca label pada makanan kemasan.
Mulailah dengan menerangkan kepadanya bahwa yang dimaksud dengan garam adalah yang tertulis sodium chloride pada label. Kemudian suruh mereka menghitung berapa kali kata sodium muncul pada kemasan mie instan. Setelah mereka mengerti, tambahkan pengetahuan kepada mereka bahwa makanan yang banyak mengandung garam tidak boleh terlalu banyak dikonsumsi.
Kemudian anjurkan kepada mereka untuk mencoba makanan orang dewasa seperti salad, pilihlah jenis kacang-kacangan. Dua hari kemudian, cobalah sekali lagi dan variasikan dengan menu lainnya misalnya, makaroni. Ingat kesukaan anak akan sayuran dimulai dari kebiasaan sejak kecil.
Bila anak anda gemar sekali ngemil, jangan turutkan kemauannya untuk mengunyah segala macam snack seperti cheese balls ataupun kripik udang. Tapi coba sediakan penggantinya dengan aneka buah-buahan.
Apabila es krim juga menjadi kesukaannya, coba campurkan es krim tersebut dengan aneka buah-buahan seperti pisang, jeruk, strawberry dan cherry. Dengan demikian es krim tersebut tidak hanya kaya akan gula tetapi juga kaya akan serat.
Anda juga dapat memperkenalkan jenis-jenis makanan kepada anak-anak melalui majalah bergambar. Sebab bila anak tersebut tertarik pada suatu jenis makanan —seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, pada majalah tersebut dapat dipastikan anak tersebut akan tertarik pada makanan tersebut untuk menkonsumsinya.
Di bawah ini ada beberapa cara terbaik mengenalkan makanan bergizi kepada anak:
1. Pilihlah jenis makanan yang mudah dikunyah oleh anak-anak dan sedapat mungkin makanan yang mengandung serat seperti aneka buah-buahan, salad dan roti.
2. Jangan memasak makanan dengan bahan tambahan minyak. Cobalah dengan cara memanggang, membakar ataupun mengukus. Angkatlah lemak yang jelas-jelas terlihat seperti pada daging sebelum anda memasaknya.
3. Apabila diperlukan cita-rasa, tambahkan sedikit lemon juice.
4. Biasakan anak untuk tidak selalu minum manis.
5. Cobalah selalu makan bersama dengan anggota keluarga. Dengan demikian anak-anak dapat meniru makanan yang dimakan orangtuanya.
6. Hindarkan terlalu sering mengkonsumsi fast food seperti kentang goreng dan burger. Sebab biasanya makanan tersebut kaya akan garam dan kalori.
7. Apabila anak anda menolak cukup banyak makanan bergizi, berilah mereka vitamin tambahan, tentunya atas petunjuk dokter. Sebab bila dosisnya berlebih akan menimbulkan efek samping. ***