Apakah Kleptomania Bisa Diobati?
Oleh Djoks
Dimuat di Pikiran Rakyat, 28 Juli 2002
NONA XYZ —sebut saja begitu namanya, selain berwajah ayu dan berpendidikan tinggi, ia juga berasal dari sebuah keluarga yang berkecukupan. Sayangnya, Nona XYZ ini memilik sebuah kekurangan. Kekurangan yang dimiliki oleh Nona XYZ ini, ia memiliki kebiasan mengambil barang-barang yang bukan miliknya. Sebagian orang yang mengetahui kebiasan yang dimiliki Nona XYZ tersebut menilai bahwa Nona XYZ ini mengidap kleptomania.
Pertanyaannya kemudian, apakah memang betul kebiasaan yang dimiliki Nona XYZ ini bisa dikatagorikan sebagai kleptomania? Apa perbedaan antara kleptomania dan pencurian biasa serta apakah kleptomania ini bisa disembuhkan?
Dalam kamus ”The Advanced Learner’s Dictionary of Current English”, kata ”kleptomania” diberi batasan sebagai irressistible tendency to steal not from poverty but from weakness of mind” (kecenderungan yang tidak bisa ditahan untuk mencuri, bukan disebabkan karena kemiskinan tetapi karena kelemahan jiwa).
Berangkat dari batasan di atas, seorang kleptomaniak (orang yang mengidap kleptomania) melakukan pencurian bukan karena ia memang memerlukan barang yang diambilnya atau bukan karena barang itu memang memiliki nilai yang mahal. Ia melakukan pencurian karena adanya dorongan yang tidak bisa ditahannya.
Kalau seorang pencuri biasa merasa khawatir kalau-kalau tindakannya diketahui orang lain, maka seorang kleptomaniak sama sekali tidak mempunyai kekhawatiran seperti itu saat ia melakukan pencurian. Bagi diri seorang kleptomaniak, mencuri justru merupakan sebuah tindakan yang menyenangkan bagi dirinya.
Menurut berbagai penelitian, kleptomania merupakan sebuah kondisi yang amat langka dan lazimnya lebih banyak diidap oleh kaum wanita. Hasil sejumlah studi menunjukkan, dari sejumlah kasus pencurian di dalam toko yang berani diidentifikasi, hanya lima persen saja yang masuk ke dalam katagori kleptomania. Sisanya, sudah barang tentu, adalah pencurian biasa.
Ditilik dari kaca mata ilmu jiwa, kleptomania merupakan sebuah impuls abnormal untuk mencuri. Ia merupakan penyakit mental patologis.
Ada beberapa tanda yang bisa menjelaskan bahwa sebuah pencurian dilakukan karena seseorang yang melakukannya mengidap kleptomania.
Tanda-tanda itu adalah:
1. Secara impulsif orang bersangkutan mengambil barang tanpa langkah yang berbelit-belit.
2. Orang tersebut mengambil barang yang sama berulang-ulang dengan tanpa alasan dan tanpa adanya keperluan memiliki barang tersebut.
3. Orang tersebut mengalami ketegangan yang meningkat sebelum melakukan pencurian.
4. Orang tersebut merasa senang setelah berhasil mengambil barang.
5. Orang tersebut tidak merasa menyesal sebelum, selama dan setelah melakukan perbuatannya.
Apakah kleptomania bisa diobati?
Penelitian belum lama ini menunjukkan bahwa kleptomania kemungkinan besar bisa diobati oleh obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit obsesif-kompulsif.
Argumentasinya adalah karena seorang kleptomaniak biasanya menderita perilaku onsesif-kompulsif. Sementara itu, sebagian pakar menyatakan bahwa psikoterapi tidaklah efektif untuk mengatasi kleptomania. Tetapi obat-obatan anti-depresi seperti Prozac, Paxil atau Zoloft kemungkinan besar malah dapat membantu untuk mengatasi kleptomania.***
0 Comments:
Post a Comment
<< Home