Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, March 09, 2003

Jeruk Kumquat, Pengharum Ruangan & Penguat Peruntungan

Oleh Rani Kartika Utami

MAKAN jeruk berikut kulitnya? Jangan bergidik dulu. Kalau jeruk biasa, tentu saja takkan ada yang tahan melakukannya. Tetapi, kalau jeruk kumquat? Jangan heran, jenis buah yang satu ini memang bisa disantap berikut kulitnya yang kuning keemasan. Uniknya, menjelang tahun baru Cina (Imlek), ia banyak diburu bangsa-bangsa Asia Timur. Sebagian dari mereka meyakini bahwa buah ini memiliki kekuatan seperti pusaka bertuah, yakni bisa memperlancar aliran rezeki alias memperkuat peruntungan.
Marumi kumquat (Fortumella Japonica) dan nagami kumquat (Fortunella Margarita) adalah 2 jenis kumquat paling populer. Profil keduanya sangat mirip. Penampilan tanamannya berupa perdu rimbun. Helai-helai daunnya berwarna hijau sepanjang tahun alias evergreen, dan membentuk tajuk cantik. Beberapa kuncup bunga muncul dari ketiak-ketiak daun. Jenis jeruk itu mudah beradaptasi hingga suhu 15 derajat Celcius. Sementara itu, pertumbuhan optimalnya pada suhu 26 derajat Celcius-37 derajat Celcius.
Ia tak seperti jeruk lain yang buahnya mengumpul di ujung ranting. Jika perawatannya baik, kumquat bisa bermunculan dengan lebat di sepanjang cabang dahan. Jenis marumi berbentuk bundar, seperti layaknya jeruk biasa, sedangkan nagami bentuknya oval atau lonjong. Seperti halnya jeruk, si mungil yang berdiameter 2-3 cm itu bercita rasa asam manis, menyegarkan. Bobotnya sekira 1-15 gram. Daging buahnya hanya secuil, kira-kira 3-7 segmen. Bandingkan dengan jeruk biasa yang bersegmen antara 10-15. Biji relatif banyak, 2-5 per buah, berukuran sebesar biji jeruk biasa. Namun, karena berukuran kecil, kadar airnya tak banyak.

Kaya manfaat
Tak beda dengan jeruk biasa, kumquat matang, kaya akan pectin, kalsium, dan vitamin C. Oleh karena itu, ia sering diolah jadi selai, jelly, manisan, sirop, bahan es krim, atau hiasan kue.
Di pasar-pasar swalayan seputar Orchard Road Singapura, banyak terpajang kumquat yang telah diawetkan dalam bentuk manisan atau asinan. Buah ”pusaka” ini dikemas dalam kaleng-kaleng atau botol berbentuk cantik, aneka ukuran. Ada pula kumquat yang direndam dalam larutan cuka seperti acar. Jenis ini sangat cocok disajikan bersama oseng-oseng mi atau gulai unggas pedas.
Sama halnya dengan restoran-restoran hotel di Malaysia, orang Singapura pun kerap menyajikan irisan kumquat untuk memunculkan nuansa asam pada olahan bebek atau unggas lain. Di Australia, perasan buahnya diolah sebagai minuman beralkohol ringan. Sementara itu, di Vietnam, lebih sering dipakai untuk obat batuk.

Bagaimana dengan bangsa Cina?
Masyarakat berkulit putih ini ternyata telah memanfaatkan kumquat lebih luas lagi, terutama untuk urusan dapur. Mereka sangat menggemari oseng cumi-cumi atau udang yang dibubuhi irisan kulit kumquat berikut tetesan buahnya. Bahkan, mereka juga mengeringkan kulit dan daun kumquat untuk keperluan bumbu masak.

Khusus tabulampot
Kumquat jarang dikebunkan secara komersial untuk dipanen buahnya. Ia lebih dikenal sebagai tanaman hias. Di Cina, Hongkong, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, bahkan Indonesia, ia pilihan populer untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot).
Kumquat dapat ditempatkan dalam rumah, yang penting cukup mendapatkan suplai cahaya. Paling tidak, seminggu sekali ia perlu mendapatkan sinar matahari agar daun-daunnya tetap berpenampilan hijau segar. Kumquat juga cocok ditanam di sekitar beranda rumah.
Lalu, keunggulan lainya? Ia merupakan pengharum udara yang cukup efektif. Semua bagian ”tubuhnya” beraroma harum, apalagi jika sedang berbunga penuh.
Ketika angin sepoi membelainya, serta merta keharuman aroma orange blossom menyebar lewat udara. Maka, tak mengherankan bila tumbuhan unik ini kerap dijadikan orang sebagai pewangi ruangan alami.
Keunggulan lain dari kumquat adalah mudah dikawinsilangkan dengan aneka jenis jeruk, hingga menghasilkan beragam hibrida. Tengok saja beberapa variasi hasil perkawinan silang, kumquat. Misalnya, limequats yang merupakan buah perkawinan dengan jeruk nipis. Sedangkan Orangequat adalah hasil ”kemesraan” dengan jeruk manis. Lemonquat, merupakan buah silangan dengan Citrus limona. Sedangkan Citrangequats merupakan silangan ”keroyokan” dengan Poncirus trifoliata dan Citrus cinensis.
Antar sesama kumquat pun mudah dikawinsilangkan. Meiwa kumquat, misalnya, hasil silangan nagami dengan marumi. Ukuran buah meiwa kumquat lebih besar dibanding kedua ”orangtuanya”. Rasanya pun lebih manis. Di Cina, ia populer dengan sebutan chintan. Setelah wilayah edarnya meluas hingga ke Indonesia, ia berganti nama jadi jeruk intan atau inten.
Selain marumi dan nagami, ada lagi anggota keluarga fortunella lainnya, yaitu Hindsii dan F. Polyandra. Keduanya tergolong tanaman semak berduri. F. Hindsii —yang bernama lokal chintou— merupakan tanaman asli Hongkong, biasa disebut kumquat liar. Ukuran buah lebih kecil dibanding jenis lainnya. Warna kulitnya cerah, orange kemerahan. Sedangkan F. Polyandra adalah tanaman asli Malaysia. Ia dikenal sebagai limau pagar, lantaran lazim ditanam sebagai pembatas pekarangan. Keduanya termasuk golongan semak berduri.
Cara perbanyakan kumquat tak sulit. Orang biasa melakukannya dengan stek atau cangkok pada batang yang sudah berkayu dan berwarna kecoklatan. Tumbuhan ini tak menyukai lingkungan yang terlalu kering atau tergenang. Saat kemarau, perlu air cukup, agar daun tak menguning dan rontok. Jika pasokan air bagus, daun tua dapat bertahan beberapa tahun sehingga tanaman terlihat sangat rimbun. Untuk itu, tanah gembur dengan drainase yang baik paling cocok untuk kumquat.
Tanaman unik itu datang dari Cina selatan, lalu menyebar ke Jepang, Taiwan, dan Malaysia. Pada 1846, kumquat diintroduksikan ke dunia Barat oleh Robert Fortune, staf Royal Botanical Garden. Atas jasanya itu, Royal Horticultural Society menganugerahkan nama Fortunella sebagai nama genus tanaman itu.
Sebelumnya, kumquat mauk dalam genus citrus bersama jeruk-jeruk lain. Tahun 1850, kumquat masuk ke Amerika Serikat dan populer sebagai tanaman hias pekarangan hingga sekarang. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home