Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, March 09, 2003

Ada Apa dengan Vitamin C?

Oleh Noer R.

DALAM makanan yang kita makan sehari-hari, banyak mengandung vitamin yang sangat berguna bagi tubuh kita. Dari sayur-sayuran dan buah-buahan, kita bisa mendapatkan berbagai macam vitamin yang bermanfaat. Vitamin yang kita butuhkan sangat bermacam ragam bentuknya, ada vitamin A, B, C, D, E, dan vitamin K. Salah satu dari vitamin-vitamin itu, yang sangat penting kita konsumsi adalah vitamin C.
Vitamin C ditemukan oleh Albert Szent-Gyorgyi pada 1937. Albert Szent-Gyorgyi mendeskripsikan vitamin yang serupa gula itu sebagai suatu yang dapat membuat badan bekerja baik sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan lebih sehat. Jika Anda menemukan nama asam askorbik (ascorbic acid) dalam bacaan atau tulisan lain, nama itu tidak lain adalah vitamin C.
Vitamin ini sangat berperan dalam pembentukan jaringan penyambung, jaringan tulang, dan tulang gigi. Vitamin C juga berperan dalam membantu tubuh dalam penyerapan zat besi. Vitamin ini tersimpan dalam kelenjar adrenal, kelenjar lendir, ginjal, hati, indung telur, mata, dan organ yang lain. Vitamin ini akan keluar saat kita berolah raga berat dan pada saat tekanan yang sangat tinggi.
Mengingat sangat pentingnya vitamin ini dikonsumsi oleh tubuh kita, apabila kita mengalami defesiensi (kekurangan) vitamin C, tubuh kita akan mengalami berbagai macam gangguan, di antaranya sariawan yang memang sering dialami oleh kita, pembengkakan pada gusi, pengendoran pada gigi, pendarahan pada kulit dan selaput lendir, dan kulit menjadi terlalu sensitif. Defesiensi vitamin juga akan mengakibatkan animea apabila terjadi saat bayi dan pada saat kehamilan.
Vitamin yang larut dalam air ini, dibutuhkan dalam jumlah yang relatif banyak. Untuk orang dewasa dan anak di atas umur 4 tahun, Vitamin C dibutuhkan sebanyak 60 mg/hari. Bayi, ibu hamil dan menyusui serta orang tua, sangat memerlukan vitamin ini dalam jumlah banyak dalam makanan mereka.
Sumber vitamin C antara lain berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Di antara sayur-sayuran dan buah-buahan yang paling mendominasi sebagai sumber vitamin C terbanyak adalah tomat dan jeruk.
Bagaimana kita mendapatkan vitamin C? Seperti telah disebutkan di atas bahwa sumber vitamin C yang baik adalah dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Oleh karena itu, cara yang terbaik mendapatkan vitamin C adalah dengan mengonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C.
Kandungan vitamin C pada makanan dapat hilang saat proses pengolahan, ketika dimasak atau pada proses penyimpanan. Sekarang, akan timbul pertanyaan, bagaimana agar kandungan vitamin C pada makanan tetap terjaga? Caranya antara lain adalah sebagai berikut:
* Bila kita akan merebus makanan, diusahakan tidak terlalu banyak air dan tidak terlalu lama.
* Bila kita akan merebus kentang, rebuslah dengan kulitnya.
* Jika kita menyimpan jus dalam kulkas, jangan disimpan lebih dari 2-3 hari.
* Simpan buah-buahan dan sayur-sayuran di tempat yang jauh dari air agar tidak tercampur dengan air karena vitamin C larut dalam air. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

HP Bisa Rusak Kerja Alat Pacu Jantung

Oleh Edi R. Panjunan

TAK dapat disangkal, kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini semakin meniadakan jarak. Bahkan, kian hari, kepesatan laju perkembangan teknologi itu sendiri malah makin menggila saja. Kemudahan dan juga mutu yang ditawarkan tambah aduhai.
Dalam soal telefon-menelefon, sekarang kita dengan gampang memergoki orang menenteng, menggenggam, atau mengantungi sebuah piranti yang bentuknya mirip HT (handy talky). Alat itu sebuah perangkat telekomunikasi yang bisa ditenteng ke mana-mana dan lazim dinamai handphone (HP) atau telefon genggam.
Dan, keberadaan HP pun semakin hari terasa kian merebak saja di masyarakat. Tidak terbatas hanya di kalangan orang tertentu, bahkan masyarakat biasa sekalipun, kini sudah banyak yang menggunakannya. Lebih-lebih bagi mereka yang terhinggapi penyakit ”snob”: sekadar demi gengsi karena memang mampu membeli.
Namun, berhati-hatilah bila Anda menggunakan telefon genggam di rumah sakit. Tanpa Anda ketahui, bisa-bisa apa yang Anda lakukan akan membahayakan jiwa orang lain.
Menurut penyelidikan, gelombang frekuensi tinggi yang dihasilkan alat komunikasi canggih tersebut, ternyata dapat memengaruhi kerja dan mekanisme alat-alat rumah sakit.
Menurut pihak yang berwenang di Jerman, efek yang ditimbulkan hand phone dapat ”merusak” kerja alat pemacu jantung (heart pacemaker), mesin cuci darah, alat pengontrol pernapasan serta peralatan medis elektronik yang lain.
Dalam sebuah tes di Pusat Kesehatan Heng Gref, HP yang dipakai di dekat alat monitor dan pencatat detak jantung terbukti berpengaruh terhadap alat monitor dan pencatat detak jantung tersebut.
Efek HP tersebut telah meyebabkan gangguan (distorsi) pada bacaan yang timbul di layar monitor. Dan, ini sangat berbahaya karena bila catatan medis salah, tindakan pengobatan yang diambil pun bisa keliru sehingga dapat berakibat fatal.
Meski delapan pihak rumah sakit mengatakan tidak begitu yakin atas pengaruh yang ditimbulkan frekuensi gelombang tinggi alat itu terhadap fungsi peralatan medis, separuh dari mereka (RS) akan memberlakukan peraturan dan mengawasi secara ketat pemakaian hand phone di area rumah sakit yang banyak menggunakan peralatan rumah sakit.
Bahkan, di Rumah Sakit Mount Elizabeth dan East Shore ditegaskan, HP harus dimatikan pada sat memasuki ruangan ICU (Intensice Care Units) dan pusat pengoperasian peralatan.
Jurubicara rumah sakit menyatakan aturan itu diberlakukan karena efek dari telefon genggam ”merusak” sistem monitoring dan mengganggu mekanisme kerja pe-ralatan yang dipergunakan sebagai pengontrol masuknya aliran ke dalam tubuh.
Selanjutnya ”tata tertib” pemkaian HP akan diterapkan di seluruh rumah sakit, para tamu harus mematikan peralatan komunikasinya tersebut. Tak cukup hanya itu. Belum lama ini, menurut Kepala Operasi ICU Rumah Sakit Tan Tock Seng Dr. Alex Lee, seluruh peralatan rumah sakit dibuat sesuai standar Komisi Eropa.
Standar tersebut secara khusus dibuat untuk menanggulangi gangguan terhadap peralatan medis dari pengaruh telefon genggam dan perangkat elektronik lainnya. Namun, sayangnya dalam standar yang dipakai itu tidak ada petunjuk yang pasti.Di Rumah sakit Umum Singapura meski tak menerapkan kebijaksanaan tersebut, namun para dokter di rumah sakit itu menyarankan kepada para pasien ataupun pengunjung untuk tidak menggunakan hand phone di dekat alat pemacu jantung.
Sebenarnya dari perusahan HP telah memberikan peringatan tentang hal itu. Dalam buku petunjuk yang dikeluarkan Singapore Telecom Mobile Link’s, pemakai disarankan untuk tidak mempergunakan di dekat alat pacu jantung. Malah, secara khusus bagi yang menggunakan alat bantu pende-ngaran (hearing aids) dianjurkan untuk tidak memakai HP.
Adanya penemuan baru ini setidaknya memberi peringatan bagi para pengunjung rumah sakit untuk tidak memakai hand phone di sembarang tempat. Salah-salah karena pingin pamer kepada mitra yang dibesuknya, bisa fatal akibatnya. Bagaimana penerapan aturan ini di Indonesia? (Sumber: Pikiran Rakyat/TST)***

Jeruk Kumquat, Pengharum Ruangan & Penguat Peruntungan

Oleh Rani Kartika Utami

MAKAN jeruk berikut kulitnya? Jangan bergidik dulu. Kalau jeruk biasa, tentu saja takkan ada yang tahan melakukannya. Tetapi, kalau jeruk kumquat? Jangan heran, jenis buah yang satu ini memang bisa disantap berikut kulitnya yang kuning keemasan. Uniknya, menjelang tahun baru Cina (Imlek), ia banyak diburu bangsa-bangsa Asia Timur. Sebagian dari mereka meyakini bahwa buah ini memiliki kekuatan seperti pusaka bertuah, yakni bisa memperlancar aliran rezeki alias memperkuat peruntungan.
Marumi kumquat (Fortumella Japonica) dan nagami kumquat (Fortunella Margarita) adalah 2 jenis kumquat paling populer. Profil keduanya sangat mirip. Penampilan tanamannya berupa perdu rimbun. Helai-helai daunnya berwarna hijau sepanjang tahun alias evergreen, dan membentuk tajuk cantik. Beberapa kuncup bunga muncul dari ketiak-ketiak daun. Jenis jeruk itu mudah beradaptasi hingga suhu 15 derajat Celcius. Sementara itu, pertumbuhan optimalnya pada suhu 26 derajat Celcius-37 derajat Celcius.
Ia tak seperti jeruk lain yang buahnya mengumpul di ujung ranting. Jika perawatannya baik, kumquat bisa bermunculan dengan lebat di sepanjang cabang dahan. Jenis marumi berbentuk bundar, seperti layaknya jeruk biasa, sedangkan nagami bentuknya oval atau lonjong. Seperti halnya jeruk, si mungil yang berdiameter 2-3 cm itu bercita rasa asam manis, menyegarkan. Bobotnya sekira 1-15 gram. Daging buahnya hanya secuil, kira-kira 3-7 segmen. Bandingkan dengan jeruk biasa yang bersegmen antara 10-15. Biji relatif banyak, 2-5 per buah, berukuran sebesar biji jeruk biasa. Namun, karena berukuran kecil, kadar airnya tak banyak.

Kaya manfaat
Tak beda dengan jeruk biasa, kumquat matang, kaya akan pectin, kalsium, dan vitamin C. Oleh karena itu, ia sering diolah jadi selai, jelly, manisan, sirop, bahan es krim, atau hiasan kue.
Di pasar-pasar swalayan seputar Orchard Road Singapura, banyak terpajang kumquat yang telah diawetkan dalam bentuk manisan atau asinan. Buah ”pusaka” ini dikemas dalam kaleng-kaleng atau botol berbentuk cantik, aneka ukuran. Ada pula kumquat yang direndam dalam larutan cuka seperti acar. Jenis ini sangat cocok disajikan bersama oseng-oseng mi atau gulai unggas pedas.
Sama halnya dengan restoran-restoran hotel di Malaysia, orang Singapura pun kerap menyajikan irisan kumquat untuk memunculkan nuansa asam pada olahan bebek atau unggas lain. Di Australia, perasan buahnya diolah sebagai minuman beralkohol ringan. Sementara itu, di Vietnam, lebih sering dipakai untuk obat batuk.

Bagaimana dengan bangsa Cina?
Masyarakat berkulit putih ini ternyata telah memanfaatkan kumquat lebih luas lagi, terutama untuk urusan dapur. Mereka sangat menggemari oseng cumi-cumi atau udang yang dibubuhi irisan kulit kumquat berikut tetesan buahnya. Bahkan, mereka juga mengeringkan kulit dan daun kumquat untuk keperluan bumbu masak.

Khusus tabulampot
Kumquat jarang dikebunkan secara komersial untuk dipanen buahnya. Ia lebih dikenal sebagai tanaman hias. Di Cina, Hongkong, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, bahkan Indonesia, ia pilihan populer untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot).
Kumquat dapat ditempatkan dalam rumah, yang penting cukup mendapatkan suplai cahaya. Paling tidak, seminggu sekali ia perlu mendapatkan sinar matahari agar daun-daunnya tetap berpenampilan hijau segar. Kumquat juga cocok ditanam di sekitar beranda rumah.
Lalu, keunggulan lainya? Ia merupakan pengharum udara yang cukup efektif. Semua bagian ”tubuhnya” beraroma harum, apalagi jika sedang berbunga penuh.
Ketika angin sepoi membelainya, serta merta keharuman aroma orange blossom menyebar lewat udara. Maka, tak mengherankan bila tumbuhan unik ini kerap dijadikan orang sebagai pewangi ruangan alami.
Keunggulan lain dari kumquat adalah mudah dikawinsilangkan dengan aneka jenis jeruk, hingga menghasilkan beragam hibrida. Tengok saja beberapa variasi hasil perkawinan silang, kumquat. Misalnya, limequats yang merupakan buah perkawinan dengan jeruk nipis. Sedangkan Orangequat adalah hasil ”kemesraan” dengan jeruk manis. Lemonquat, merupakan buah silangan dengan Citrus limona. Sedangkan Citrangequats merupakan silangan ”keroyokan” dengan Poncirus trifoliata dan Citrus cinensis.
Antar sesama kumquat pun mudah dikawinsilangkan. Meiwa kumquat, misalnya, hasil silangan nagami dengan marumi. Ukuran buah meiwa kumquat lebih besar dibanding kedua ”orangtuanya”. Rasanya pun lebih manis. Di Cina, ia populer dengan sebutan chintan. Setelah wilayah edarnya meluas hingga ke Indonesia, ia berganti nama jadi jeruk intan atau inten.
Selain marumi dan nagami, ada lagi anggota keluarga fortunella lainnya, yaitu Hindsii dan F. Polyandra. Keduanya tergolong tanaman semak berduri. F. Hindsii —yang bernama lokal chintou— merupakan tanaman asli Hongkong, biasa disebut kumquat liar. Ukuran buah lebih kecil dibanding jenis lainnya. Warna kulitnya cerah, orange kemerahan. Sedangkan F. Polyandra adalah tanaman asli Malaysia. Ia dikenal sebagai limau pagar, lantaran lazim ditanam sebagai pembatas pekarangan. Keduanya termasuk golongan semak berduri.
Cara perbanyakan kumquat tak sulit. Orang biasa melakukannya dengan stek atau cangkok pada batang yang sudah berkayu dan berwarna kecoklatan. Tumbuhan ini tak menyukai lingkungan yang terlalu kering atau tergenang. Saat kemarau, perlu air cukup, agar daun tak menguning dan rontok. Jika pasokan air bagus, daun tua dapat bertahan beberapa tahun sehingga tanaman terlihat sangat rimbun. Untuk itu, tanah gembur dengan drainase yang baik paling cocok untuk kumquat.
Tanaman unik itu datang dari Cina selatan, lalu menyebar ke Jepang, Taiwan, dan Malaysia. Pada 1846, kumquat diintroduksikan ke dunia Barat oleh Robert Fortune, staf Royal Botanical Garden. Atas jasanya itu, Royal Horticultural Society menganugerahkan nama Fortunella sebagai nama genus tanaman itu.
Sebelumnya, kumquat mauk dalam genus citrus bersama jeruk-jeruk lain. Tahun 1850, kumquat masuk ke Amerika Serikat dan populer sebagai tanaman hias pekarangan hingga sekarang. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Sunday, March 02, 2003

Lidah Buaya Sebagai Obat dan Minuman Penyegar

Oleh Zul

Di Cina, yang dikenal sebagai salah satu negara maju di bidang obat tradisional, tanaman lidah buaya digolongkan kepada tanaman yang bermanfaat untuk obat dan kosmetik. Untuk membersihkan organ tubuh dari penyebab penyakit, dilakukan pengobatan tradisional dengan cara meminum cairan lidah buaya yang dikemas.

ORANG mengenal lidah buaya —dari dulu hingga sekarang— sebagai penyubur rambut dan bahan kosmetik. Tumbuhan berdaun panjang, tebal, berwarna hijau, dan di dalamnya terdapat semacam cairan serat bening ini, bagi masyarakat yang bisa memanfaatkannya akan menjadi komoditas menguntungkan lantaran dapat dikemas menjadi minuman penyegar.
Bagi masyarakat yang telah merasakan atau mencoba meminumnya, mengaku sangat kagum terhadap khasiatnya. Minuman lidah buaya ternyata segar, menyegarkan, dan nikmat. Selain nikmat dan segar, juga berkhasiat sebagai obat penurun panas.
Menurut Santosa, staf pengajar jurusan Budidaya Pertanian dan K. Darusman, Guru Besar Jurusan Kimia FMIPA, keduanya dari Institut Pertanian Bagor (IPB), pada pertemuan nasional pengembangan agribisnis lidah buaya di Pontianak belum lama ini, lidah buaya sebagai bahan obat alami telah dikenal sejak 1500 SM (Sebelum Masehi).
Berdasarkan dokumen Mesir (Ebers Papyrus Document), tertulis berbagai kegunaan lidah buaya sebagai bahan obat dan pengobatan. Demikian pula, hampir semua dokumen sejarah obat alami di berbagai negara antara lain Cina, Yunani, Spanyol, dan Arab, mengungkapkan mengenai keunggulan lidah buaya atau yang dikenal dalam bahasa asing aloe vera tersebut.
Menurut K. Darusman, aloe vera memiliki 180 spesies dan dipercaya berasal dari Afrika bagian utara, juga Afrika lainnya yang beriklim sama, tropis. Sementara Dirjen Bina Produksi Hortikultura Departemen Pertanian DR. Sumarno mengatakan tanaman lidah buaya berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika dan dikenal sebagai obat dan kosmetik.
Di Cina, yang dikenal sebagai salah satu negara maju di bidang obat tradisional, tanaman lidah buaya digolongkan kepada tanaman yang bermanfaat untuk obat dan kosmetik. Untuk membersihkan organ tubuh dari penyebab penyakit, dilakukan pengobatan tradisional dengan cara meminum cairan lidah buaya yang dikemas.
Untuk menjadikan cairan bening ini hingga menjadi bisa diminum dan berkhasiat sebagai penurun panas, dalam penanganannya memerlukan kekhususan. Di Kalbar, terutama di Pontianak, minuman penyegar ini banyak diperdagangakan di berbagai tempat termasuk untuk ”buah” tangan.
Sedangkan di Jawa Barat, pembudidayaannya ada di Desa Situgede Bogor. Menurut petani di sana, biaya pemeliharaan tanaman ini relatif murah karena cukup menggunakan pupuk kandang. Sedangkan hasil panennya mudah dipasarkan karena sudah ada penampungan yang siap membelinya.
Di Indonesia, tanaman lidah buaya diduga masuk sekira abad ke-17, yang pada mulanya hanya sebagai tanaman hias dalam pot dan penggunaannya hanya terbatas sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan merawat kulit. Sementara menurut hasil penelitian, kata Dirjen Holtikultura Deptan Dr. Sumarno, tanaman lidah buaya diketahui mempunyai banyak kegunaan seperti antiinflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenesari sel, juga dapat berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes.
Manfaat yang beragam dari aloe vera ini tak lain adalah karena kandungan bahan aktif yang dimilikinya antara lain mineral K, Ca, Zn, Co, dan Cr; vitamin A, B6, B12, C, E, neacin, kolin, asam amino esensial dan non esensial dan polysakarida, saponin, lignin serta antrakinon.
Gel lidah buaya merupakan bagian dari daun lidah buaya yang terdapat di bagian dalam daun di bawah kulit, tidak berwarna, kenyal, bergetah, dan saling berikat berbentuk jaringan. Gel lidah buaya sebagian besar terdiri atas air 99,52 persen dan protein lima persen dari berat kering bahan padat serta mengandung karbon hidrat tercerna sehingga dapat digunakan sebagai minuman diet. Selain itu, lidah buaya juga baik sebagai obat luka, obat pencahar, untuk melebatkan dan menghitamkan rambut serta perlindungan kulit.
Dari segi lahan, pengembangan aloe vera cocok tumbuh di daerah bergambut. Kebetulan di Indonesia, daerah bergambut ini terdapat di Provinsi Kalbar. Daerah ini mempunyai lahan gambut lebih dari satu juta hektar terletak di tiga kabupaten yakni Kota Pontianak, Mempawah, dan Sambas.
Adanya paradigma lama yang mengatakan lahan gambut merupakan lahan yang marginal sehingga kurang produktif untuk berusaha tani, ternyata tidak benar, karena dengan teknologi budi daya tanaman dan pengalaman petani, ternyata lahan gambut memberikan produktivitas tinggi terhadap tanaman lidah buaya.
Dari analisis usaha tani, pada temu nasional agribisnis lidah buaya belum lama ini, diketahui bahwa tanaman lidah buaya memberikan keuntungan yang cukup tinggi. Total investasi per hektare untuk penanaman biayanya Rp 17,5 juta. Dan dalam masa pemeliharaan dua tahun dapat menghasilkan Rp 72,5 juta dengan harga Rp 800,00 sampai Rp 1.000,00/kg.
Produksi rata-rata lidah buaya per tahun, menurut Wakil Gubernur Kalbar, mencapai delapan ton/ha/bulan dengan potensi panen sekali sebulan. Seminar nasional lidah buaya di Pontianak tersebut dibuka Mentan Bugaran Saragih saat berkunjung ke Pontianak, Kalbar belum lama ini. (/sumber: AS)***

Kombinasi Jus Seledri untuk Kesehatan

Oleh Luvita Fitriani

SELEDRI (Sunda: saledri) memberikan aroma penyedap yang khas. Namun sesungguhnya, seledri bukan hanya sekadar tumbuhan yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masak saja, melainkan juga berkhasiat bagi kesehatan.

SELEDRI yang mudah ditanam dan tumbuh di mana saja sering dimanfaatkan masyarakat pedesaan untuk pengobatan secara sederhana, misalnya untuk menurunkan demam dengan cara menghaluskan daun seledri dicampur sedikit air lalu dioleskan ke rambut dan dibiarkan beberapa saat hingga kering. Setelah itu dibersihkan dengan air dan digunakan secara rutin.
Seledri (apium graveolens) mengandung protein, zat kalsium, zat besi, manitol, nocotonic acid, dan anositol yang berguna bagi wanita hamil, juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, mengusir lemak darah, kolesterol tinggi, serta untuk penderita penebalan dan pengerasan pembuluh nadi.
Seledri juga dapat dikombinasikan dengan tumbuhan, sayuran, buah-buahan, susu segar, dan madu. Khasiat dari masing-masing bahan campuran tersebut sebelum dikombinasikan dengan seledri adalah sebagai berikut:

Lobak bulat (raphanus sativus)
Sayuran ini banyak mengandung serat, berkhasiat untuk menambah nafsu makan, melancarkan pencernaan, mencegah kanker usus, jantung koroner, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Apel (malus pumila mill)
Buah-buahan ini bermanfaat untuk penderita mag, melancarkan pencernaan, mencegah kegemukan, menunda ketuaan, menurunkan kolesterol serta untuk menghaluskan kulit wajah. Apel juga dapat dimanfaatkan oleh penderita hiperlipemia (penyakit kelebihan lemak netral dalam darah) yang berisiko terkena penyempitan pembuluh darah. Hiperlipemia ini sangat berbahaya. Sebuah riset di Ibaraki Jepang membuktikan dengan mengonsumsi 1-2 buah apel setiap harinya, ternyata bisa menurunkan konsentrasi lemak netral dalam tubuh.

Nanas (Ananas comosus)
Buah-buahan ini banyak mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti: potasium, chloor, sodium fosfor, magnesium, belerang, kalsium, zat besi, iodin, banyak mengandung vitamin C, juga mengandung bromelin. Buah nanas berkhasiat untuk mengobati disentri, melancarkan pencernaan dan menyerap protein tubuh, juga untuk mengobati radang, edema, dan penyumbatan pembuluh darah.

Asparagus (asparagus officinalis)
Asparagus berkhasiat untuk pengobatan batu ginjal, tekanan darah tinggi, jantung, radang kandung kemih, pengerasan pembuluh darah, dan kanker.

Susu
Menurut Prof. Edith Lau dari ”The Chinese University” Hongkong, dengan mengomsumsi dua gelas susu berkalsium tinggi setiap hari, sangat efektif untuk mencegah kemungkinan terjadinya kehilangan tulang yang akan melemahkan dan melumpuhkan kerangka tubuh. Begitu pula dari berbagai penelitian sudah dibuktikan bahwa susu dapat mencegah terjadinya kekeroposan tulang atau osteoporosis, terutama bagi kaum wanita di Asia yang pada umumnya malas berolah raga dan sangat jarang terkena matahari pagi. Sisi lain dari kegunaan susu adalah sebagai penetral racun dalam lambung juga penghilang rasa pedas jika kita makan cabai.

Madu
Madu mengandung gula dan mineral. Madu bisa dijadikan sebagai obat penyakit jantung. Bagi anak-anak, madu juga baik diberikan sebab berfungsi sebagai desinfeksi terhadap rongga mulut, memperbaiki susunan darah, meningkatkan kadar haemoglobin, dan memperbaiki nafsu makan.
Selain itu, madu juga berfungsi untuk membunuh kuman, memperlambat proses degeneratif, dan dijadikan sebagai obat masuk angin, penyakit lambung, radang usus kecil, lever, sesak napas, dan perut sembelit.

Khasiat kombinasi dengan seledri:
Untuk mengusir anemia:
Bahan:
- 100 gr nanas- 75 gr seledri- 200 cc susu segar- 1 sdt madu
Cara membuat:
- Seledri dicuci bersih dan nanas dipotong-potong. Kemudian diblender/dijus hingga lumat. Masukkan susu segar dan madu, lalu aduk hingga rata.
Minuman ini cocok untuk penderita yang cepat lelah, letih, lemas, jantung berdebar, dan sering lupa.

Penghilang Rasa Sakit
Bahan:
- 100 gr asparagus- 200 gr wortel- 1 buah jeruk lemon- 100 gr seledri- 2 buah apel- madu dan air secukupnya
Cara membuat:
- Apel dan wortel dikupas kulitnya, kemudian dicuci bersih bersama asparagus dan seledri. Setelah itu, potong-potong semua bahan tersebut. Lalu, dijus hingga hancur dan lumat, beri sedikit air, tambahkan madu dan beri air perasan jeruk lemon.
Minuman ini berkhasiat untuk mengobati nyeri saraf (neuralgia), tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah, menurunkan kolesterol, hepatitis, dan mencegah penyakit kanker.

Sehat Darah
Bahan:
- 1 buah (ukuran kecil) lobak bulat- 1 buah apel- 75 gr seledri- 1/2 buah jeruk keprok- gula pasir secukupnya
Cara membuat:
- Lobak, apel, jeruk keprok dicuci bersih lalu kupas bagian kulitnya kemudian dijus hingga hancur. Seledri ditumbuk halus, peras, dan ambil airnya. Campur kedua bahan tersebut lalu masukan gula secukupnya.
Minuman ini berkhasiat bagi penderita hipertensi, jantung koroner, mencegah kanker usus, melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan sangat baik untuk wanita hamil. (Sumber: Pikiran Rakyat)***