Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, March 09, 2003

Ada Apa dengan Vitamin C?

Oleh Noer R.

DALAM makanan yang kita makan sehari-hari, banyak mengandung vitamin yang sangat berguna bagi tubuh kita. Dari sayur-sayuran dan buah-buahan, kita bisa mendapatkan berbagai macam vitamin yang bermanfaat. Vitamin yang kita butuhkan sangat bermacam ragam bentuknya, ada vitamin A, B, C, D, E, dan vitamin K. Salah satu dari vitamin-vitamin itu, yang sangat penting kita konsumsi adalah vitamin C.
Vitamin C ditemukan oleh Albert Szent-Gyorgyi pada 1937. Albert Szent-Gyorgyi mendeskripsikan vitamin yang serupa gula itu sebagai suatu yang dapat membuat badan bekerja baik sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan lebih sehat. Jika Anda menemukan nama asam askorbik (ascorbic acid) dalam bacaan atau tulisan lain, nama itu tidak lain adalah vitamin C.
Vitamin ini sangat berperan dalam pembentukan jaringan penyambung, jaringan tulang, dan tulang gigi. Vitamin C juga berperan dalam membantu tubuh dalam penyerapan zat besi. Vitamin ini tersimpan dalam kelenjar adrenal, kelenjar lendir, ginjal, hati, indung telur, mata, dan organ yang lain. Vitamin ini akan keluar saat kita berolah raga berat dan pada saat tekanan yang sangat tinggi.
Mengingat sangat pentingnya vitamin ini dikonsumsi oleh tubuh kita, apabila kita mengalami defesiensi (kekurangan) vitamin C, tubuh kita akan mengalami berbagai macam gangguan, di antaranya sariawan yang memang sering dialami oleh kita, pembengkakan pada gusi, pengendoran pada gigi, pendarahan pada kulit dan selaput lendir, dan kulit menjadi terlalu sensitif. Defesiensi vitamin juga akan mengakibatkan animea apabila terjadi saat bayi dan pada saat kehamilan.
Vitamin yang larut dalam air ini, dibutuhkan dalam jumlah yang relatif banyak. Untuk orang dewasa dan anak di atas umur 4 tahun, Vitamin C dibutuhkan sebanyak 60 mg/hari. Bayi, ibu hamil dan menyusui serta orang tua, sangat memerlukan vitamin ini dalam jumlah banyak dalam makanan mereka.
Sumber vitamin C antara lain berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Di antara sayur-sayuran dan buah-buahan yang paling mendominasi sebagai sumber vitamin C terbanyak adalah tomat dan jeruk.
Bagaimana kita mendapatkan vitamin C? Seperti telah disebutkan di atas bahwa sumber vitamin C yang baik adalah dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Oleh karena itu, cara yang terbaik mendapatkan vitamin C adalah dengan mengonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C.
Kandungan vitamin C pada makanan dapat hilang saat proses pengolahan, ketika dimasak atau pada proses penyimpanan. Sekarang, akan timbul pertanyaan, bagaimana agar kandungan vitamin C pada makanan tetap terjaga? Caranya antara lain adalah sebagai berikut:
* Bila kita akan merebus makanan, diusahakan tidak terlalu banyak air dan tidak terlalu lama.
* Bila kita akan merebus kentang, rebuslah dengan kulitnya.
* Jika kita menyimpan jus dalam kulkas, jangan disimpan lebih dari 2-3 hari.
* Simpan buah-buahan dan sayur-sayuran di tempat yang jauh dari air agar tidak tercampur dengan air karena vitamin C larut dalam air. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

HP Bisa Rusak Kerja Alat Pacu Jantung

Oleh Edi R. Panjunan

TAK dapat disangkal, kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini semakin meniadakan jarak. Bahkan, kian hari, kepesatan laju perkembangan teknologi itu sendiri malah makin menggila saja. Kemudahan dan juga mutu yang ditawarkan tambah aduhai.
Dalam soal telefon-menelefon, sekarang kita dengan gampang memergoki orang menenteng, menggenggam, atau mengantungi sebuah piranti yang bentuknya mirip HT (handy talky). Alat itu sebuah perangkat telekomunikasi yang bisa ditenteng ke mana-mana dan lazim dinamai handphone (HP) atau telefon genggam.
Dan, keberadaan HP pun semakin hari terasa kian merebak saja di masyarakat. Tidak terbatas hanya di kalangan orang tertentu, bahkan masyarakat biasa sekalipun, kini sudah banyak yang menggunakannya. Lebih-lebih bagi mereka yang terhinggapi penyakit ”snob”: sekadar demi gengsi karena memang mampu membeli.
Namun, berhati-hatilah bila Anda menggunakan telefon genggam di rumah sakit. Tanpa Anda ketahui, bisa-bisa apa yang Anda lakukan akan membahayakan jiwa orang lain.
Menurut penyelidikan, gelombang frekuensi tinggi yang dihasilkan alat komunikasi canggih tersebut, ternyata dapat memengaruhi kerja dan mekanisme alat-alat rumah sakit.
Menurut pihak yang berwenang di Jerman, efek yang ditimbulkan hand phone dapat ”merusak” kerja alat pemacu jantung (heart pacemaker), mesin cuci darah, alat pengontrol pernapasan serta peralatan medis elektronik yang lain.
Dalam sebuah tes di Pusat Kesehatan Heng Gref, HP yang dipakai di dekat alat monitor dan pencatat detak jantung terbukti berpengaruh terhadap alat monitor dan pencatat detak jantung tersebut.
Efek HP tersebut telah meyebabkan gangguan (distorsi) pada bacaan yang timbul di layar monitor. Dan, ini sangat berbahaya karena bila catatan medis salah, tindakan pengobatan yang diambil pun bisa keliru sehingga dapat berakibat fatal.
Meski delapan pihak rumah sakit mengatakan tidak begitu yakin atas pengaruh yang ditimbulkan frekuensi gelombang tinggi alat itu terhadap fungsi peralatan medis, separuh dari mereka (RS) akan memberlakukan peraturan dan mengawasi secara ketat pemakaian hand phone di area rumah sakit yang banyak menggunakan peralatan rumah sakit.
Bahkan, di Rumah Sakit Mount Elizabeth dan East Shore ditegaskan, HP harus dimatikan pada sat memasuki ruangan ICU (Intensice Care Units) dan pusat pengoperasian peralatan.
Jurubicara rumah sakit menyatakan aturan itu diberlakukan karena efek dari telefon genggam ”merusak” sistem monitoring dan mengganggu mekanisme kerja pe-ralatan yang dipergunakan sebagai pengontrol masuknya aliran ke dalam tubuh.
Selanjutnya ”tata tertib” pemkaian HP akan diterapkan di seluruh rumah sakit, para tamu harus mematikan peralatan komunikasinya tersebut. Tak cukup hanya itu. Belum lama ini, menurut Kepala Operasi ICU Rumah Sakit Tan Tock Seng Dr. Alex Lee, seluruh peralatan rumah sakit dibuat sesuai standar Komisi Eropa.
Standar tersebut secara khusus dibuat untuk menanggulangi gangguan terhadap peralatan medis dari pengaruh telefon genggam dan perangkat elektronik lainnya. Namun, sayangnya dalam standar yang dipakai itu tidak ada petunjuk yang pasti.Di Rumah sakit Umum Singapura meski tak menerapkan kebijaksanaan tersebut, namun para dokter di rumah sakit itu menyarankan kepada para pasien ataupun pengunjung untuk tidak menggunakan hand phone di dekat alat pemacu jantung.
Sebenarnya dari perusahan HP telah memberikan peringatan tentang hal itu. Dalam buku petunjuk yang dikeluarkan Singapore Telecom Mobile Link’s, pemakai disarankan untuk tidak mempergunakan di dekat alat pacu jantung. Malah, secara khusus bagi yang menggunakan alat bantu pende-ngaran (hearing aids) dianjurkan untuk tidak memakai HP.
Adanya penemuan baru ini setidaknya memberi peringatan bagi para pengunjung rumah sakit untuk tidak memakai hand phone di sembarang tempat. Salah-salah karena pingin pamer kepada mitra yang dibesuknya, bisa fatal akibatnya. Bagaimana penerapan aturan ini di Indonesia? (Sumber: Pikiran Rakyat/TST)***

Jeruk Kumquat, Pengharum Ruangan & Penguat Peruntungan

Oleh Rani Kartika Utami

MAKAN jeruk berikut kulitnya? Jangan bergidik dulu. Kalau jeruk biasa, tentu saja takkan ada yang tahan melakukannya. Tetapi, kalau jeruk kumquat? Jangan heran, jenis buah yang satu ini memang bisa disantap berikut kulitnya yang kuning keemasan. Uniknya, menjelang tahun baru Cina (Imlek), ia banyak diburu bangsa-bangsa Asia Timur. Sebagian dari mereka meyakini bahwa buah ini memiliki kekuatan seperti pusaka bertuah, yakni bisa memperlancar aliran rezeki alias memperkuat peruntungan.
Marumi kumquat (Fortumella Japonica) dan nagami kumquat (Fortunella Margarita) adalah 2 jenis kumquat paling populer. Profil keduanya sangat mirip. Penampilan tanamannya berupa perdu rimbun. Helai-helai daunnya berwarna hijau sepanjang tahun alias evergreen, dan membentuk tajuk cantik. Beberapa kuncup bunga muncul dari ketiak-ketiak daun. Jenis jeruk itu mudah beradaptasi hingga suhu 15 derajat Celcius. Sementara itu, pertumbuhan optimalnya pada suhu 26 derajat Celcius-37 derajat Celcius.
Ia tak seperti jeruk lain yang buahnya mengumpul di ujung ranting. Jika perawatannya baik, kumquat bisa bermunculan dengan lebat di sepanjang cabang dahan. Jenis marumi berbentuk bundar, seperti layaknya jeruk biasa, sedangkan nagami bentuknya oval atau lonjong. Seperti halnya jeruk, si mungil yang berdiameter 2-3 cm itu bercita rasa asam manis, menyegarkan. Bobotnya sekira 1-15 gram. Daging buahnya hanya secuil, kira-kira 3-7 segmen. Bandingkan dengan jeruk biasa yang bersegmen antara 10-15. Biji relatif banyak, 2-5 per buah, berukuran sebesar biji jeruk biasa. Namun, karena berukuran kecil, kadar airnya tak banyak.

Kaya manfaat
Tak beda dengan jeruk biasa, kumquat matang, kaya akan pectin, kalsium, dan vitamin C. Oleh karena itu, ia sering diolah jadi selai, jelly, manisan, sirop, bahan es krim, atau hiasan kue.
Di pasar-pasar swalayan seputar Orchard Road Singapura, banyak terpajang kumquat yang telah diawetkan dalam bentuk manisan atau asinan. Buah ”pusaka” ini dikemas dalam kaleng-kaleng atau botol berbentuk cantik, aneka ukuran. Ada pula kumquat yang direndam dalam larutan cuka seperti acar. Jenis ini sangat cocok disajikan bersama oseng-oseng mi atau gulai unggas pedas.
Sama halnya dengan restoran-restoran hotel di Malaysia, orang Singapura pun kerap menyajikan irisan kumquat untuk memunculkan nuansa asam pada olahan bebek atau unggas lain. Di Australia, perasan buahnya diolah sebagai minuman beralkohol ringan. Sementara itu, di Vietnam, lebih sering dipakai untuk obat batuk.

Bagaimana dengan bangsa Cina?
Masyarakat berkulit putih ini ternyata telah memanfaatkan kumquat lebih luas lagi, terutama untuk urusan dapur. Mereka sangat menggemari oseng cumi-cumi atau udang yang dibubuhi irisan kulit kumquat berikut tetesan buahnya. Bahkan, mereka juga mengeringkan kulit dan daun kumquat untuk keperluan bumbu masak.

Khusus tabulampot
Kumquat jarang dikebunkan secara komersial untuk dipanen buahnya. Ia lebih dikenal sebagai tanaman hias. Di Cina, Hongkong, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, bahkan Indonesia, ia pilihan populer untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot).
Kumquat dapat ditempatkan dalam rumah, yang penting cukup mendapatkan suplai cahaya. Paling tidak, seminggu sekali ia perlu mendapatkan sinar matahari agar daun-daunnya tetap berpenampilan hijau segar. Kumquat juga cocok ditanam di sekitar beranda rumah.
Lalu, keunggulan lainya? Ia merupakan pengharum udara yang cukup efektif. Semua bagian ”tubuhnya” beraroma harum, apalagi jika sedang berbunga penuh.
Ketika angin sepoi membelainya, serta merta keharuman aroma orange blossom menyebar lewat udara. Maka, tak mengherankan bila tumbuhan unik ini kerap dijadikan orang sebagai pewangi ruangan alami.
Keunggulan lain dari kumquat adalah mudah dikawinsilangkan dengan aneka jenis jeruk, hingga menghasilkan beragam hibrida. Tengok saja beberapa variasi hasil perkawinan silang, kumquat. Misalnya, limequats yang merupakan buah perkawinan dengan jeruk nipis. Sedangkan Orangequat adalah hasil ”kemesraan” dengan jeruk manis. Lemonquat, merupakan buah silangan dengan Citrus limona. Sedangkan Citrangequats merupakan silangan ”keroyokan” dengan Poncirus trifoliata dan Citrus cinensis.
Antar sesama kumquat pun mudah dikawinsilangkan. Meiwa kumquat, misalnya, hasil silangan nagami dengan marumi. Ukuran buah meiwa kumquat lebih besar dibanding kedua ”orangtuanya”. Rasanya pun lebih manis. Di Cina, ia populer dengan sebutan chintan. Setelah wilayah edarnya meluas hingga ke Indonesia, ia berganti nama jadi jeruk intan atau inten.
Selain marumi dan nagami, ada lagi anggota keluarga fortunella lainnya, yaitu Hindsii dan F. Polyandra. Keduanya tergolong tanaman semak berduri. F. Hindsii —yang bernama lokal chintou— merupakan tanaman asli Hongkong, biasa disebut kumquat liar. Ukuran buah lebih kecil dibanding jenis lainnya. Warna kulitnya cerah, orange kemerahan. Sedangkan F. Polyandra adalah tanaman asli Malaysia. Ia dikenal sebagai limau pagar, lantaran lazim ditanam sebagai pembatas pekarangan. Keduanya termasuk golongan semak berduri.
Cara perbanyakan kumquat tak sulit. Orang biasa melakukannya dengan stek atau cangkok pada batang yang sudah berkayu dan berwarna kecoklatan. Tumbuhan ini tak menyukai lingkungan yang terlalu kering atau tergenang. Saat kemarau, perlu air cukup, agar daun tak menguning dan rontok. Jika pasokan air bagus, daun tua dapat bertahan beberapa tahun sehingga tanaman terlihat sangat rimbun. Untuk itu, tanah gembur dengan drainase yang baik paling cocok untuk kumquat.
Tanaman unik itu datang dari Cina selatan, lalu menyebar ke Jepang, Taiwan, dan Malaysia. Pada 1846, kumquat diintroduksikan ke dunia Barat oleh Robert Fortune, staf Royal Botanical Garden. Atas jasanya itu, Royal Horticultural Society menganugerahkan nama Fortunella sebagai nama genus tanaman itu.
Sebelumnya, kumquat mauk dalam genus citrus bersama jeruk-jeruk lain. Tahun 1850, kumquat masuk ke Amerika Serikat dan populer sebagai tanaman hias pekarangan hingga sekarang. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Sunday, March 02, 2003

Lidah Buaya Sebagai Obat dan Minuman Penyegar

Oleh Zul

Di Cina, yang dikenal sebagai salah satu negara maju di bidang obat tradisional, tanaman lidah buaya digolongkan kepada tanaman yang bermanfaat untuk obat dan kosmetik. Untuk membersihkan organ tubuh dari penyebab penyakit, dilakukan pengobatan tradisional dengan cara meminum cairan lidah buaya yang dikemas.

ORANG mengenal lidah buaya —dari dulu hingga sekarang— sebagai penyubur rambut dan bahan kosmetik. Tumbuhan berdaun panjang, tebal, berwarna hijau, dan di dalamnya terdapat semacam cairan serat bening ini, bagi masyarakat yang bisa memanfaatkannya akan menjadi komoditas menguntungkan lantaran dapat dikemas menjadi minuman penyegar.
Bagi masyarakat yang telah merasakan atau mencoba meminumnya, mengaku sangat kagum terhadap khasiatnya. Minuman lidah buaya ternyata segar, menyegarkan, dan nikmat. Selain nikmat dan segar, juga berkhasiat sebagai obat penurun panas.
Menurut Santosa, staf pengajar jurusan Budidaya Pertanian dan K. Darusman, Guru Besar Jurusan Kimia FMIPA, keduanya dari Institut Pertanian Bagor (IPB), pada pertemuan nasional pengembangan agribisnis lidah buaya di Pontianak belum lama ini, lidah buaya sebagai bahan obat alami telah dikenal sejak 1500 SM (Sebelum Masehi).
Berdasarkan dokumen Mesir (Ebers Papyrus Document), tertulis berbagai kegunaan lidah buaya sebagai bahan obat dan pengobatan. Demikian pula, hampir semua dokumen sejarah obat alami di berbagai negara antara lain Cina, Yunani, Spanyol, dan Arab, mengungkapkan mengenai keunggulan lidah buaya atau yang dikenal dalam bahasa asing aloe vera tersebut.
Menurut K. Darusman, aloe vera memiliki 180 spesies dan dipercaya berasal dari Afrika bagian utara, juga Afrika lainnya yang beriklim sama, tropis. Sementara Dirjen Bina Produksi Hortikultura Departemen Pertanian DR. Sumarno mengatakan tanaman lidah buaya berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika dan dikenal sebagai obat dan kosmetik.
Di Cina, yang dikenal sebagai salah satu negara maju di bidang obat tradisional, tanaman lidah buaya digolongkan kepada tanaman yang bermanfaat untuk obat dan kosmetik. Untuk membersihkan organ tubuh dari penyebab penyakit, dilakukan pengobatan tradisional dengan cara meminum cairan lidah buaya yang dikemas.
Untuk menjadikan cairan bening ini hingga menjadi bisa diminum dan berkhasiat sebagai penurun panas, dalam penanganannya memerlukan kekhususan. Di Kalbar, terutama di Pontianak, minuman penyegar ini banyak diperdagangakan di berbagai tempat termasuk untuk ”buah” tangan.
Sedangkan di Jawa Barat, pembudidayaannya ada di Desa Situgede Bogor. Menurut petani di sana, biaya pemeliharaan tanaman ini relatif murah karena cukup menggunakan pupuk kandang. Sedangkan hasil panennya mudah dipasarkan karena sudah ada penampungan yang siap membelinya.
Di Indonesia, tanaman lidah buaya diduga masuk sekira abad ke-17, yang pada mulanya hanya sebagai tanaman hias dalam pot dan penggunaannya hanya terbatas sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan merawat kulit. Sementara menurut hasil penelitian, kata Dirjen Holtikultura Deptan Dr. Sumarno, tanaman lidah buaya diketahui mempunyai banyak kegunaan seperti antiinflamasi, antijamur, antibakteri, dan regenesari sel, juga dapat berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes.
Manfaat yang beragam dari aloe vera ini tak lain adalah karena kandungan bahan aktif yang dimilikinya antara lain mineral K, Ca, Zn, Co, dan Cr; vitamin A, B6, B12, C, E, neacin, kolin, asam amino esensial dan non esensial dan polysakarida, saponin, lignin serta antrakinon.
Gel lidah buaya merupakan bagian dari daun lidah buaya yang terdapat di bagian dalam daun di bawah kulit, tidak berwarna, kenyal, bergetah, dan saling berikat berbentuk jaringan. Gel lidah buaya sebagian besar terdiri atas air 99,52 persen dan protein lima persen dari berat kering bahan padat serta mengandung karbon hidrat tercerna sehingga dapat digunakan sebagai minuman diet. Selain itu, lidah buaya juga baik sebagai obat luka, obat pencahar, untuk melebatkan dan menghitamkan rambut serta perlindungan kulit.
Dari segi lahan, pengembangan aloe vera cocok tumbuh di daerah bergambut. Kebetulan di Indonesia, daerah bergambut ini terdapat di Provinsi Kalbar. Daerah ini mempunyai lahan gambut lebih dari satu juta hektar terletak di tiga kabupaten yakni Kota Pontianak, Mempawah, dan Sambas.
Adanya paradigma lama yang mengatakan lahan gambut merupakan lahan yang marginal sehingga kurang produktif untuk berusaha tani, ternyata tidak benar, karena dengan teknologi budi daya tanaman dan pengalaman petani, ternyata lahan gambut memberikan produktivitas tinggi terhadap tanaman lidah buaya.
Dari analisis usaha tani, pada temu nasional agribisnis lidah buaya belum lama ini, diketahui bahwa tanaman lidah buaya memberikan keuntungan yang cukup tinggi. Total investasi per hektare untuk penanaman biayanya Rp 17,5 juta. Dan dalam masa pemeliharaan dua tahun dapat menghasilkan Rp 72,5 juta dengan harga Rp 800,00 sampai Rp 1.000,00/kg.
Produksi rata-rata lidah buaya per tahun, menurut Wakil Gubernur Kalbar, mencapai delapan ton/ha/bulan dengan potensi panen sekali sebulan. Seminar nasional lidah buaya di Pontianak tersebut dibuka Mentan Bugaran Saragih saat berkunjung ke Pontianak, Kalbar belum lama ini. (/sumber: AS)***

Kombinasi Jus Seledri untuk Kesehatan

Oleh Luvita Fitriani

SELEDRI (Sunda: saledri) memberikan aroma penyedap yang khas. Namun sesungguhnya, seledri bukan hanya sekadar tumbuhan yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masak saja, melainkan juga berkhasiat bagi kesehatan.

SELEDRI yang mudah ditanam dan tumbuh di mana saja sering dimanfaatkan masyarakat pedesaan untuk pengobatan secara sederhana, misalnya untuk menurunkan demam dengan cara menghaluskan daun seledri dicampur sedikit air lalu dioleskan ke rambut dan dibiarkan beberapa saat hingga kering. Setelah itu dibersihkan dengan air dan digunakan secara rutin.
Seledri (apium graveolens) mengandung protein, zat kalsium, zat besi, manitol, nocotonic acid, dan anositol yang berguna bagi wanita hamil, juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, mengusir lemak darah, kolesterol tinggi, serta untuk penderita penebalan dan pengerasan pembuluh nadi.
Seledri juga dapat dikombinasikan dengan tumbuhan, sayuran, buah-buahan, susu segar, dan madu. Khasiat dari masing-masing bahan campuran tersebut sebelum dikombinasikan dengan seledri adalah sebagai berikut:

Lobak bulat (raphanus sativus)
Sayuran ini banyak mengandung serat, berkhasiat untuk menambah nafsu makan, melancarkan pencernaan, mencegah kanker usus, jantung koroner, dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Apel (malus pumila mill)
Buah-buahan ini bermanfaat untuk penderita mag, melancarkan pencernaan, mencegah kegemukan, menunda ketuaan, menurunkan kolesterol serta untuk menghaluskan kulit wajah. Apel juga dapat dimanfaatkan oleh penderita hiperlipemia (penyakit kelebihan lemak netral dalam darah) yang berisiko terkena penyempitan pembuluh darah. Hiperlipemia ini sangat berbahaya. Sebuah riset di Ibaraki Jepang membuktikan dengan mengonsumsi 1-2 buah apel setiap harinya, ternyata bisa menurunkan konsentrasi lemak netral dalam tubuh.

Nanas (Ananas comosus)
Buah-buahan ini banyak mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti: potasium, chloor, sodium fosfor, magnesium, belerang, kalsium, zat besi, iodin, banyak mengandung vitamin C, juga mengandung bromelin. Buah nanas berkhasiat untuk mengobati disentri, melancarkan pencernaan dan menyerap protein tubuh, juga untuk mengobati radang, edema, dan penyumbatan pembuluh darah.

Asparagus (asparagus officinalis)
Asparagus berkhasiat untuk pengobatan batu ginjal, tekanan darah tinggi, jantung, radang kandung kemih, pengerasan pembuluh darah, dan kanker.

Susu
Menurut Prof. Edith Lau dari ”The Chinese University” Hongkong, dengan mengomsumsi dua gelas susu berkalsium tinggi setiap hari, sangat efektif untuk mencegah kemungkinan terjadinya kehilangan tulang yang akan melemahkan dan melumpuhkan kerangka tubuh. Begitu pula dari berbagai penelitian sudah dibuktikan bahwa susu dapat mencegah terjadinya kekeroposan tulang atau osteoporosis, terutama bagi kaum wanita di Asia yang pada umumnya malas berolah raga dan sangat jarang terkena matahari pagi. Sisi lain dari kegunaan susu adalah sebagai penetral racun dalam lambung juga penghilang rasa pedas jika kita makan cabai.

Madu
Madu mengandung gula dan mineral. Madu bisa dijadikan sebagai obat penyakit jantung. Bagi anak-anak, madu juga baik diberikan sebab berfungsi sebagai desinfeksi terhadap rongga mulut, memperbaiki susunan darah, meningkatkan kadar haemoglobin, dan memperbaiki nafsu makan.
Selain itu, madu juga berfungsi untuk membunuh kuman, memperlambat proses degeneratif, dan dijadikan sebagai obat masuk angin, penyakit lambung, radang usus kecil, lever, sesak napas, dan perut sembelit.

Khasiat kombinasi dengan seledri:
Untuk mengusir anemia:
Bahan:
- 100 gr nanas- 75 gr seledri- 200 cc susu segar- 1 sdt madu
Cara membuat:
- Seledri dicuci bersih dan nanas dipotong-potong. Kemudian diblender/dijus hingga lumat. Masukkan susu segar dan madu, lalu aduk hingga rata.
Minuman ini cocok untuk penderita yang cepat lelah, letih, lemas, jantung berdebar, dan sering lupa.

Penghilang Rasa Sakit
Bahan:
- 100 gr asparagus- 200 gr wortel- 1 buah jeruk lemon- 100 gr seledri- 2 buah apel- madu dan air secukupnya
Cara membuat:
- Apel dan wortel dikupas kulitnya, kemudian dicuci bersih bersama asparagus dan seledri. Setelah itu, potong-potong semua bahan tersebut. Lalu, dijus hingga hancur dan lumat, beri sedikit air, tambahkan madu dan beri air perasan jeruk lemon.
Minuman ini berkhasiat untuk mengobati nyeri saraf (neuralgia), tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah, menurunkan kolesterol, hepatitis, dan mencegah penyakit kanker.

Sehat Darah
Bahan:
- 1 buah (ukuran kecil) lobak bulat- 1 buah apel- 75 gr seledri- 1/2 buah jeruk keprok- gula pasir secukupnya
Cara membuat:
- Lobak, apel, jeruk keprok dicuci bersih lalu kupas bagian kulitnya kemudian dijus hingga hancur. Seledri ditumbuk halus, peras, dan ambil airnya. Campur kedua bahan tersebut lalu masukan gula secukupnya.
Minuman ini berkhasiat bagi penderita hipertensi, jantung koroner, mencegah kanker usus, melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan sangat baik untuk wanita hamil. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Sunday, February 23, 2003

Buah dan Sayur Pelangsing Tubuh

Oleh Andi Wahyudi

HIDUP mapan, tapi resah karena kegemukan? Bukan fenomena baru. Di kota-kota besar, gejala kelebihan berat badan atau obesitas memang sudah lama menyeruak. Tak heran, aneka wisma perawatan tubuh — yang umumnya merupakan cabang dari luar negeri dengan harga ”wah” — demikian menjamur, dan... laku!
Begitu banyak orang yang biasa makan enak ingin melangsingkan tubuhnya. Mereka berusaha mati-matian menurunkan berat tubuhnya dengan mengurangi porsi makan, mencoba aneka jenis olah raga, bahkan kadang-kadang sampai nekat menelan pil pelangsing tubuh, dan berani menanggung aneka konsekuensi yang tidak ringan karenanya.
Sebelumnya, harus diketahui dulu, apa yang menyebabkan kegemukan itu. Sumber utama gejala kegemukan adalah lemak. Zat ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang banyak mengandung lemak dan berkarbohidrat tinggi seperti susu, coklat, daging, dan sajian bercita rasa gurih seperti kue-kue manis, pizza, donat keju, dan lain-lain. Dalam tubuh, karbohidrat yang berlebih tidak dipakai, melainkan diubah dan disimpan menjadi cadangan lemak. Kian lama, cadangan lemak itu kian bertambah. Jadi, untuk jadi gemuk sebenarnya membutuhkan waktu lama. Pengeluaran lemak akan terjadi bila seseorang bergerak. Itu artinya, lemak yang ada berubah menjadi energi. Bila pemasukan lemak dan pengeluarannya seimbang, tentu takkan ada orang kegemukan. Akan tetapi, bila pemakaian lemak hanya sedikit dan seseorang tidak membutuhkan banyak tenaga dalam pekerjaannya, tentu lemak semakin hari semakin bertambah. Akibatnya, berbagai penyakit pun timbul, mulai dari penyakit jantung, darah tinggi, sampai diabetes.
Cara mencegah datangnya berbagai penyakit adalah memelihara agar berat badan tetap seimbang. Untuk orang yang sudah kelebihan berat badan, tentu harus mengubah pola makan. Gantilah asupan makanan berlemak dengan menu yang kaya akan buah dan sayur. Alasannya, beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa aneka buah dan sayuran tertentu dapat menyerap lemak yang ada pada tubuh kita. Sebut saja misalnya apel, semangka, pepaya, jeruk, melon, bawang putih, brokoli, seledri, kubis, dan kembang kol. Sayuran dan buah-buahan ini juga ba-nyak mengandung mineral dan vitamin, seperti kalsium, zat besi, kalium, vitamin C, E, K, dan lain-lain, yang sangat berguna untuk menjaga kebugaran tubuh selama program penurunan berat badan berlangsung. Ketika seseorang mengonsumsi maka nan berkadar lemak tinggi, sel-sel lemak di dalam tubuh membesar. Secara otomatis, badan pun mekar. Mengonsumsi berbagai buah dan sayur kaya serat cukup efektif guna mengatasi persoalan ini. Tentu saja, agar lebih efisien, olah raga secara teratur akan membantu keberhasilan pengurangan berat badan seseorang. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Jangan Masak Sayur Terlalu Matang

Oleh Syae

DARI dulu sejak nenek moyang kita, makanan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Perbedaannya mungkin hanya dalam cara pengolahan yang dipengaruhi oleh meningkatkan ilmu pengetahuan, baik mengenai ilmu gizi maupun ilmu kesehatan.
Makanan dalam bentuk apa pun bermanfaat bagi tubuh. Tetapi sebenarnya, makan bukan hanya sekadar memasukkan sesuatu ke dalam tubuh. Lebih dari itu, harus diolah dengan baik sehingga vitamin dan zat mineral yang ada di dalam bahan makanan tidak terbuang percuma.
Di beberapa daerah di Indonesia, ada yang memakan sayuran dalam keadaan mentah, misalnya sebagai lalap.
Kebiasaan ini sebenarnya baik karena memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang banyak. Sayuran yang dimasak biasanya akan berkurang vitamin dan mineralnya. Banyak-sedikitnya vitamin yang berkurang tergantung pada sifat yang dimiliki oleh vitamin yang ada dalam makanan tersebut dan cara memasaknya.
Sebagian besar vitamin ada yang rusak oleh panas, mudah larut dalam air, misalnya vitamin C. Sementara itu, mineral yang mudah berkurang karena larut dalam panas adalah yang memiliki asam-asam organik.
Cara memasak yang benar akan berpengaruh pada terbuang atau tidaknya zat-zat tersebut. Bagi kebanyakan ibu-ibu, hal ini mungkin sering diabaikan. Zat-zat mineral dan vitamin yang terkandung dalam bahan makanan seperti sayur-sayuran dapat menjadi hilang karena cara memasak — dari mulai mencuci, menyimpan, sampai memasak — yang salah.
Agar sayur-sayuran yang kita masak tidak banyak terbuang vitamin dan zat mineralnya maka:
1. Carilah sayur-sayuran yang masih segar dan hilangkan bagian yang sudah tua atau busuk. Cucilah sayuran yang utuh terlebih dulu sebelum dipotong-potong.
2. Hindarkan memotong sayuran terlalu kecil dan tipis dan sebaiknya hindari peredaman setelah pemotongan.
3. Apabila ingin merebus, gunakan sedikit air. Air bekas rebusan lebih baik digunakan untuk pemasakan selanjutnya sehingga tidak terbuang.
4. Memasukkan sayuran sebaiknya setelah air mendidih. Jangan sering membuka dan menutup panci sesudah sayuran dimasukkan.
Panci hendaknya ditutup rapat untuk mencegah keluarnya uap sehingga sayuran mudah menjadi empuk.
5. Merebus sayuran seperti wortel dan kentang sebaiknya jangan dibuang kulitnya agar vitamin dan mineral tidak banyak terbuang.
6. Hindarkan pemasakan terlalu matang, sampai warnanya berubah kekuning-kuningan agar vitamin B dan C tidak banyak larut dalam air.
Selain sayur-sayuran, cara memasak nasi yang salah juga memengaruhi banyak dan tidaknya mineral dan vitamin yang tersimpan pada beras terbuang. Beras mengandung banyak zat thiamine yang mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh panas tinggi. Oleh karena itu, pencucian beras sebelum dimasak sebenarnya sangat merugikan karena kehilangan zat thiamine dan vitamin-vitamin lainnya. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Kosmetik yang Membuat Cantik

Oleh Edwin

CANTIK bagi seorang wanita bisa berarti macam-macam, bergantung latar belakang budaya dan tradisi dan tergantung dari segi mana kita memandang. Ada cantik wajahnya, cantik hatinya atau cantik perilaku dan tutur bahasanya. Namun, cantik umumnya dikaitkan dengan cantik wajahnya. Dan, kecantikan wajah ini amat berkaitan dengan kosmetik. Apalagi, di era modern sekarang ini, kecantikan wajah bisa disulap oleh kosmetik.
Kata kosmetik berasal dari kata Yunani, kosmetikos yang artinya keterampilan berhias. Kosmetik yang sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu, selain mempercantik juga melindungi kulit dari cuaca atau serangga (seperti dilakukan masyarakat Indian) atau tujuan keagamaan.
Penelitian arkeologi di Timur Tengah menemukan banyak salep wangi, pot wadah kosmetik, dan cermin logam yang mengilap. Diduga, sejak 4000 SM, masyarakat mesir kuno telah menggunakan kosmetik. Selain Mesir, masyarakat Yunani dan Romawi pun diduga telah meracik kosmetik dari tanaman, bahkan bubuk mineral.
Zaman itu wanita dianggap cantik bila memiliki mata yang besar dan tajam. Tak heran kebanyakan wanita Timur menghitamkan bulu mata, alis juga kelopak mata dengan kohl, yang terbuat dari jelaga, antimony (sejenis logam keputih-putihan), atau galena biji timah yang dipakai dengan terlebih dahulu ditumbuk dan diencerkan dengan air hingga menjadi pasta. Pewarnaan pun dilakukan pada rambut, kuku, bahkan telapak tangan dan kaki dengan inai. Konon, Cleopatra (69-30 SM) terkenal dalam seni pemakaian kohl pada kuku serta telapak kaki dan tangan.
Kulit yang putih dan kencang selalu menjadi idaman. Beraneka bedak putih, minyak khusus untuk campuran air mandi, hingga berbagai krim yang 90% berasal dari lemak hewan dan 10% balsam, digunakan oleh masyarakat Mesir. Pada 2500 SM, pemerah pipi dan bibir mulai dikenal. Adalah masyarakat Hittie yang mula-mula menggunakan merkuri sulfida yang berwarna merah tua sebagai pemulas pipi. Masyarakat Babilonia yang biasa merontokkan bulu-bulu halus dengan batu apung lebih memilih merah tuanya bubuk serangga cochineal untuk pemerah bibir.
Yunani tidak bisa dipisahkan dengan peran tabib Gale (abad II) yang banyak menyumbangkan pemikirannya pada perkembangan kosmetik. Namanya pun diistilahkan dalam istilah teknis krim dingin temuannya, creatum refrigerant galena. Krim campuran air, lilin lebih cair, dan minyak zaitun ini akan memberikan air dingin saat air menguap. Masyarakat Yunani sendiri cenderung mewarnai bibir dan pipi dengan batang merah tua dari tanaman akar inai.
Berbicara mengenai alis, wanita Cina dan Jepang kalangan atas memiliki kekhasan, membentuk alis seperti bulan sabit, atau batang willow yang bentuknya serupa pedang ramping melengkung. Khusus wanita Jepang, terkadang menyepuh bibir bawah dengan bubuk emas.
Kepedulian masyarakat dulu terhadap kosmetik untuk kecantikan tercermin dengan penemuan di makam masyarakat Etruscan berupa cermin dan kotak perhiasan perunggu.
Kesenangan menggunakan kosmetik tersebut pernah berlebihan. Masyarakat kekaisaran Romawi (27 SM-395), mendadak dibanjiri kosmetik saat Romawi menaklukkan wilayah Mediterania. Mereka ikut-ikutan memutihkan kulit dengan bubuk kapur atau timah putih, yang justru merusak kulit dan kesehatan atau memerahi bibir dan pipi dengan fucus (sejenis rumput laut yang beracun).
Poppaea Sabina, istri Kaisar Nero (54-68) yang mempertahankan kecantikannya dengan mandi susu tiap hari, memakai timah putih, mewarnai bibir, dan pipi dengan fucus, dan menggosok giginya dengan batu apung. Bahkan, ia mengecat garis biru serupa urat di bagian dada agar terlihat muda. Sayangnya kaisar Nero yang sadis itu tetap saja memerintahkan Sabina dibunuh. Ambruknya kekaisaran Romawi pada abad V pun ”menyapu” kosmetik dari Eropa.
Kosmetik kembali tersebar ke Eropa Barat pada abad pertengahan (1100-1500) saat pasukan perang salib kembali dari Timur Tengah dengan membawa oleh-oleh kosmetik Timur. Awal masa Renaissance (abad XIV-XVI), masyarakat Italia mempelopori perkembangan bahan kecantikan berupa lotion, krim, bedak, atau pasta. Sementara itu, Prancis (abad XVII) menjadi pusat kemajuan produksi kosmetik.
Inggris pun tak mau ketinggalan dalam hal kosmetik. Kosmetik yang mulanya hanya untuk kalangan atas pada abad XVIII telah umum digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun, semangat merias diri, bahkan menghalalkan penggunaan racun, pernah berakibat fatal.
Di Italia, kurang lebih 600 suami meninggal karena secara tak sengaja menelan racun pada kosmetik pemutih kulit istri mereka yang mengandung arsenic.
Peningkatan penggunaan kosmetik terjadi di pertengahan abad XIX. Produk baru kemasan praktis, seperti bedak padat dan sticks, mendongkrak tingkat penjualan. Bahan-bahannya pun dipilih yang benar-benar aman bagi pemakainya.
Tak sedikit pula yang memanfaatkan bahan-bahan alamiah sebagaimana yang dilakukan nenek moyang dulu. Kini kosmetik menjadi industri besar karena kosmetik juga dikonsumsi oleh pria tanpa kecuali jenisnya. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Mengapa Anak Suka Berbohong?

Oleh Drs. Yayan E. Eman

KEHADIRAN anak dalam kehidupan berkeluarga sangat dinanti-nantikan karena anak merupakan permata hati dan penyambung hidup. Akan tetapi, tak sedikit orang tua yang mengeluh karena tingkah laku anaknya yang dianggap kurang baik, misalnya anaknya suka berbohong, padahal ia relatif masih kecil (balita).
Orang tua akan merasa gusar, waswas, bahkan akan marah jika anak yang masih balita sudah belajar berbohong. Kita bisa membayangkan apa jadinya kelak bila anak masih balita sudah belajar berbohong karena bohong merupakan salah satu ciri perilaku tidak jujur yang seharusnya sejak dini dicegah supaya tidak dilakukan oleh anak-anak.
Bohong atau dusta yang dilakukan oleh anak-anak, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bohong semu dan bohong yang sebenarnya. Bohong semu adalah bohong atau dusta yang tidak disengaja, tidak punya tujuan untuk menipu dan tidak ada tujuan yang hendak dicapai. Dusta semu ini sering dilakukan oleh anak-anak karena perkembangan bahasanya yang belum sempurna. Keinginan dan kenyataan dicampuradukkan karena daya kritisasinya belum sempurna dan juga disebabkan perkembangan psikis berupa fantasi dan imajinasi sedang berlangsung.
Sementara itu, bohong atau dusta sebenarnya adalah bohong yang sengaja dilakukan oleh tujuan menipu atau mengambil keuntungan dari hasil kebohongan yang dilakukannya. Ada beberapa latar belakang atau penyebab mengapa anak melakukan kebohongan, antara lain:
1. Bohong sebagai hasil peniruan.
Kita sebagai orang tua kadang-kadang tidak sadar telah melakukan kebohongan yang disaksikan oleh anak kita, bahkan melibatkan anak itu sendiri. Misalnya, karena tidak mau istirahat kita (tidur) terganggu, sebelum tidur kita berpesan kepada anak untuk mengatakan ”Mama atau Papak tidak ada di rumah”. Padahal, kita ada sedang tidur. Atau misalnya, tetangga kita akan meminjam sesuatu barang, tetapi kita mengatakan tidak punya atau tidak ada, padahal barang itu ada. Hal serupa ini apabila kita lakukan di hadapan anak, apalagi dengan melibatkan anak, secara tidak langsung kita telah mengajari anak untuk berbohong.
2. Berbohong sebagai pertahanan diri.
Berbohong sebagai pertahanan diri sering dilakukan si anak untuk menghindar dari hukuman yang dikenakan oleh orang tua atas kesalahan yang dilakukannya. Misalnya, Anto anak usia tujuh tahun dengan tidak sengaja memecahkan barang hiasan kesukaan ibunya. Ketika ibunya menanyakan siapa yang memecahkan barang itu, Anto mengatakan bahwa barang itu jatuh tertubruk kucing, atau barang itu pecah tersenggol Bi Inem, pembantunya. Alasan itu mereka lakukan hanya sekadar menghindar dari hukuman orang tua atas perilakunya.
3. Berbohong untuk menarik perhatian.
Kesibukan orang tua sehari-hari terkadang kurang memperhatikan kebutuhan anak-anak, terutama kebutuhan psikis, kasih sayang, perhatian, karena kita terlalu sibuk dengan pekerjaan. Padahal dalam masa perkembangan, kebutuhan psikis dan kasih sayang, serta perhatian dari orang tua sangat diperlukan. Ada kalanya anak berbohong hanya sekadar ingin mendapat perhatian dari orang tuanya, misalnya, Fajar anak kelas IV SD selalu menjadi juara kedua di kelasnya. Meskipun tidak menjadi juara pertama, Fajar membutuhkan perhatian, dorongan, dan semangat dari orang tuanya, tetapi orang tuanya bersikap biasa-biasa saja sehingga Fajar berbohong kepada orang tuanya. Fajar mengatakan, semester mendatang nilainya pasti turun karena hasil ulangan sehari-harinya selalu jelek. Bahkan, ia sering mendapat hukuman dari gurunya karena sering terlambat masuk sekolah dan jarang mengerjakan tugas. Ternyata setelah rapor dibagikan, tidak ada nilai yang jelek. Bahkan, ada beberapa pelajaran yang nilainya naik dan Fajar menduduki peringkat pertama. Hal itu ia kerjakan hanya sekadar ingin diperhatikan oleh orang tuanya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua agar anak terhindar melakukan kebohongan, antara lain:
1. Seharusnya orang tua berhati-hati dalam ucapan-ucapannya supaya tidak terselip pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Dalam usaha menanggulangi permasalahan berbohong, harus dicari sumber permasalahannya, mengapa anak perlu berbohong. Selanjutnya, memperbaiki keadaan dan menghilangkan sebab-sebabnya.
3. Sedapat mungkin, sebagai orang tua menghindarkan kemungkinan anak berbohong. Orang tua meyakinkan anak bahwa pelanggaran oleh anak sudah diketahuinya.
4. Kepada anak yang suka berbohong, harus ditekankan bahwa berbohong itu merupakan perbuatan tercela yang dilarang agama, dan hukuman atas dustanya harus dilakukan, tentunya hukuman yang bersifat mendidik.
Selain faktor tersebut di atas, faktor pendidikan agama (rohani) sangat diutamakan karena pendidikan agama merupakan dasar dan bekal anak untuk masa yang akan datang. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Hati-hati Mengonsumsi Obat Pelangsing

Oleh Tonny Sumarsono, Apt

MEMILIKI tubuh langsing, tinggi semampai, dan singet adalah dambaan setiap orang, terutama kaum hawa. Dengan bentuk tubuh yang indah, tentunya akan punya ”nilai jual” yang lebih tinggi dan otomatis akan lebih menarik bagi lawan jenis. Lebih-lebih bagi mereka yang masih lajang.
Memiliki tubuh idaman bukanlah merupakan perkara mudah. Kita mesti mengupayakanya dengan maksimal dan sekuat tenaga. Apalagi, bagi mereka yang punya hobi ngemil, makan tidak diatur dan jarang olah raga, rasanya tubuh langsing itu hanyalah khayalan belaka.
Tak mengherankan jika kini banyak ditawarkan berbagai obat ataupun suplemen dengan iklan yang menggiurkan, yang mempromosikan bisa menjadi langsing secara instan. Karena keinginan yang menggebu itu, mereka biasanya tidak menghiraukan lagi efek negatifnya yang bakal terjadi dan langsung saja dikonsumsi secara serampangan, tanpa konsultasi dengan tenaga medis.
Andrea De Cruz, seorang bintang televisi Singapura, adalah salah satu contohnya. Ia terpaksa harus mendekam selama beberapa lama di rumah sakit dan mesti menjalani cangkok liver akibat menenggak pil pelangsing secara berlebihan. Kabarnya pula, hal serupa telah menimpa 13 orang lainnya akibat hal yang sama. Kebanyakan dari mereka menderita hipertiroid, ketidakteraturan denyut jantung dan hepatitis.
Kejadian umum yang terjadi adalah mengonsumsi obat pelangsing tanpa resep dokter sehingga sulit untuk memonitornya bila ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Tak bisa dipungkiri, animo masyarakat — terutama kaum hawa yang merasa gembrot — terhadap obat pelangsing ini sangat tinggi. Kalangan pedagang, baik di apotek, toko obat, dan distributor farmasi, mengakui penjualannya cukup laju pesat. Peningkatan tren ini juga dipicu oleh iklan-iklan di berbagai media cetak dan elektronik yang cukup gencar. Kita juga sering menjumpai selebaran di berbagai tempat umum.
Dr. Budiono Santosa, dari Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gadjah Mada mengatakan, sebenarnya secara klinis tidak ada obat mujarab — apalagi instan — yang bisa melangsingkan tubuh. Jika banyak oang yang mengonsumsinya, itu lebih kepada gaya hidup kaum modern yang cenderung tidak mau ”ketinggalan zaman” dengan perilaku sosial di sekelilingnya.
Seseorang menjadi gemuk karena adanya penumpukan lemak atau kelebihan cairan dalam sel. Pada proses menjadi gemuk, jumlah sel tubuh akan terus bertambah dan ketika perubahan jumlah sel berhenti, ukuran selnya bertambah. Penimbunan lemak terjadi karena makanan (terutama karbohidrat) yang masuk berlebihan, dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
Makanan akan dirombak menjadi energi, namun tubuh tidak memanfaatkannya. Akibatnya, surplus energi ini akan disipan dalam tubuh dalam bentuk lemak sebagai energi cadangan. Oleh karena itu, berat badan seseorang hanya dapat dikurangi dengan membatasi asupan makanan atau diet, dan meningkatkan keluaran energi melalui aktivitas fisik (olah raga teratur). Cara ini sepertinya sederhana saja, tapi dalam kenyataannya perlu motivasi diri yang benar-benar kuat.
**
DI pasaran dewasa ini, ada beberapa jenis obat yang perlu memakai resep dokter dan pemonitoran ketat dalam pemakaiannya. Dan obat-obat ini sebenarnya bukan melulu direkomendasikan untuk pelangsing, hanya beberapa upaya saja bagi mereka yang ingin mencobanya.

Obat-obatan itu di antaranya:

A. Golongan Orlistat
Cara kerja obat golongan ini adalah dengan menahan penyerapan lemak dalam usus besar dengan jalan menghambat pemecahan molekul lemak dalam usus besar. Direkomendasikan pemakaiannya selama 2 tahun. Efek samping yang berat belum dilaporkan, tapi kebanyakan pasien mengeluhkan pe-rasaan tidak nyaman pada perut (keram perut), inkontinensia (buang air kecil tidak terkontrol, ngompol) dan tubuh bisa kehilangan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam air jika penggunaan terus-menerus. Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil, ibu yang sedang menyusui dan anak di bawah 18 tahun.

B. Golongan Mazindol
Cara kerja obat golongan ini adalah sebagai penahan nafsu makan. Obat ini bekerja pada reseptor nor adrenalin, serotonin, dan dopamin dalam otak agar bisa mengontrol nafsu makan atau mengurangi dan mengontrolnya.
Efek samping yang sering dijumpai adalah jantung berdegup lebih cepat, kepala terasa melayang, mulut kering, rasa tidak nyaman di perut, kekacauan waktu tidur, kulit sering gatal-gatal, dan tekanan darah bisa meningkat.
Golongan lainnya adalah Diethyl propion HCl, Sibutramine, Phentermine, dan D-norpseudoephedrine.

C. Golongan Furosemide
Obat golongan ini bekerja sebagai diuretika (memperbanyak keluaran air seni/urine). Berkurangnya air dalam tubuh memang dapat menyusutkan berat badan. Berkurangnya berat badan itu bukan karena menjadi kurus, melainkan karena cairan tubuhnya bekurang sehingga sel-selnya mengecil. Itu pun bersifat sementara. Bila cairan keluar berlebihan, bisa terjadi dehidrasi dan ini sangat membahayakan tubuh dan berisiko pada fungsi ginjal yang tidak normal.

Di samping obat-obatan di atas yang mesti memakai resep dokter, ada juga produk yang dijual sebagai food supplemen.
Produk jenis ini tidak punya bahan aktif dan cara kerjanya sebagai makanan pengganti rendah kalori saja (tapi biasanya tinggi protein). Efek sampingnya karena terlalu besar kadar proteinnya jika dikonsumsi berlebihan bisa juga mengakibatkan dehidrasi, kehilangan mineral, dan bisa juga gagal ginjal. Disarankan, selama meminum obat ini harus banyak minum.
Jenis yang lain adalah jenis pembakar lemak. Bahan aktifnya adalah L-carnitine, inositol, L-methionine, dan asam pantotenat. L-carnitine sebagai asam amino akan membakar lemak dengan bantuan asam pantotenat. Efek sampingnya adalah tubuh akan kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam jangka waktu panjang.
Satu lagi produk tanpa resep alias dijual bebas, yaitu golongan penahan nafsu makan. Produk ini berisi suplemen yang akan menggumpal dalam lambung dan ini akan mengurangi nafsu makan karena perut sudah merasa kenyang. Terkenal degan apa yang disebut makanan/minuman berserat. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan adanya penyumbatan dalam usus besar dan sangat membahayakan.
**
SELAIN dua golongan produk itu, masih ada satu lagi produk yang beredar dan masih bebas juga dibeli yaitu golongan yang terkenal dengan sebutan teh pelangsing. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), saat ini ada sekira 10 macam teh pelangsing yang beredar di pasaran dan enam di antaranya buatan luar negeri. Pada umumnya yang dinamakan teh pelangsing itu berisi campuran daun teh (Thea folium) dengan beberapa tumbuhan bahan/sediaan tradisional dan beberapa diantaranya ditambah juga akar wangi untuk memperkuat aromanya.
Secara farmakologis, teh pelangsing juga bisa dikategorikan sebagai diuretik (pelancar air seni saja). Menurut Dr. Budiono, masyarakat kini begitu gandrung dengan teh pelangsing ini, dan lagi-lagi beliau katakan ini lebih banyak faktor psikologis semata karena konsumen telah termakan oleh iklan. Namun demikian, minum teh pelangsing ini tidaklah akan berbahaya (kecuali kalau sangat berlebihan karena akan terjadi dehidrasi pula) karena tidak ada efek samping.
Jadi paling banter efek sampingnya adalah boros. Thea folium atau daun teh dalam teh pelangsing mengandung kafein sekira 1-2,5% yang bisa mendorong aktivitas dan teofilin yang berfungsi sebagai bahan pelancar air seninya. Tambahan sediaan lainnya di antaranya Kayu Rapat atau Parameni barbata yang menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia, bermanfaat untuk mengerutkan rahim yang membesar dan mencegah rahim melorot. Jadi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan hal melangsingkan tubuh.
Tumbuhan tambahan lainnya biasanya Adas (Foeniculum vulgare) yang dikenal sebagai obat pembuang gas. Menurut J. Kloppenburg dalam bukunya Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya, jika ditambahkan Pulasari (Alyxia stellata), bisa untuk melancarkan air seni.
Sediaan lain yang sering juga ditambahkan adalah daun Jati belanda (Buazuma ulmifolia) yang menurut K. Heyne, jika diminum dua kali sehari selama 1 bulan, bisa untuk melangsingkan tubuh karena bisa meluruhkan lemak.
Kesimpulannya, apa pun obat pelangsing yang Anda pilih hendaknya tidak dikonsumsi dengan serampangan dan sembrono. Konsultasikan dengan tenaga medis sehingga bisa dipantau pekembangannya.
Untuk obat bebas, juga hendaknya dibaca aturan pakainya dengan benar dan jika ragu sebaiknya konsultasikan juga pada orang yang kompeten di bidangnya. Jangan sampai Anda merugi, ingin langsing malahan masuk ke rumah sakit. (Sumber: Pikiran Rakyat)***