Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, November 17, 2002

Lubang Gigi (Karies) dan Perawatannya

Oleh Wawan Kustiawan, drg.

GIGI merupakan jaringan tubuh yang penting untuk dipertahankan dan dicegah dari kerusakan. Meskipun gigi adalah jaringan tubuh yang paling keras, namun mudah sekali terjadi kerusakan. Proses terjadinya kerusakan gigi diawali dengan adanya lubang gigi (karies). Karies adalah proses patologis berupa kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi dan menjalar ke tulang gigi (dentin).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan gigi-geligi di rahang, derajat keasaman saliva, kebersihan mulut, jumlah dan frekuensi makan makanan yang menyebabkan karies (kariogenik).
Selain itu, terdapat faktor luar sebagai faktor predisposisi dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya karies antara lain usia, jenis kelamin, suku bangsa, letak geografis, tingkat ekonomi, kultur sosial, serta pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi.
Namun, faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies adalah gigi dan air ludah, mikroorganisme penyebab karies, subtrat (makanan) serta waktu sebagai faktor tambahan. Gigi yang tidak beraturan (crowding) dan air ludah yang banyak serta konsistensinya kental, mudah sekali terserang karies.
Mikroorganisme penyebab karies adalah bakteri dari jenis streptococcus dan lactobacillus. Makanan yang kariogenik adalah makanan yang lengket menempel di gigi seperti gula-gula (permen), dan coklat.
Untuk menjelaskan hubungan keempat faktor tersebut digambarkan sebagai berikut (lihat gambar).
Tiga faktor utama digambarkan sebagai tiga silinder, sedangkan waktu digambarkan sebagai ketebalan (tinggi) silinder. Ketiga faktor utama berada di dalam mulut pada waktu tertentu. Apabila silinder tersebut saling berpotongan, terjadilah karies. Hasil perpotongan ketiga silinder membentuk suatu ruangan.
Besar ruangan bergantung pada besar peranan masing-masing silinder (tiga faktor) dan tinggi silinder. Makin besar ruangan makin besar karies yang timbul. Agar sesedikit mungkin terjadi karies, ruangan yang terbentuk harus diperkecil.
Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menjauhkan atau memperkecil jari-jari ketiga silinder sehingga ketiganya tidak saling bertemu. Cara lain dengan memperpendek tinggi silinder yang artinya mempersingkat waktu pertemuan ketiga faktor.
Gigi yang mudah sekali terserang karies adalah gigi sulung (gigi anak) karena struktur giginya lebih tipis dan lebih kecil dibandingkan dengan gigi dewasa (gigi tetap). Oleh karena itu, dalam mencegah kerusakan gigi harus dilakukan sedini mungkin.
Penjalaran karies mula-mula terjadi pada email yang merupakan jaringan terkeras dari tubuh. Bila tidak segera dibersihkan jaringan kariesnya dan tidak segera ditambal, karies akan terus menjalr ke dalam kamar pulpa (ruangan pembuluh saraf dan pembuluh darah di dalam gigi) yang bisa menimbulkan rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut bisa mati.
Berdasarkan tempat terjadinya, karies dapat dibagi sebagai berikut:
1. Karies inspiens, yaitu karies yang terjadi pada permukaan email gigi (lapisan terluar dan terkeras dari gigi), dan belum terasa sakit hanya ada perwarnaan hitam atau coklat pada email.
2. Karies superfisialis, yaitu karies yang sudah mencapai bagian dalam dari email, kadang-kadnag terasa sakit.
3. Karies media, yaitu karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan kamar pulpa, gigi biasanya terasa sakit bila terkena rangsangan dingin, makanan asam dan manis.
4. Karies profunda yaitu karies yang telah mendekati atau bahkan telah mencapai pulpa sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan bahkan sakit sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan apa pun.
Pada karies profunda, apabila tidak segera diobati dan ditambal, maka gigi akan mati, dan untuk perawatan selanjutnya akan lebih lama dibandingkan pada karies-karies yang lainnya.
Perawatan gigi yang terkena karies belum mencapai kamar pulpa bisa langsung ditambal. Caranya, jaringan kariesnya dihilangkan terlebih dahulu, hal ini disebut dengan operative dentistry.
Sementara karies yang sudah mengiritasi pulpa atau giginya telah mati, perawatan gigi dilakukan dengan cara membersihkan kamar pulpa dan saluran akar dengan alat dan obat-obatan.
Hal ini disebut dengan perawatan endodontik. Perawatan dengan cara endodontik ini tidak bisa langsung ditambal tetap dalam satu kali kunjungan, paling sedikit dua kali kunjungan sehingga kadang-kadang pasien yang datang ke dokter gigi malas untuk melanjutkan perawatan sampai tuntas.
Untuk mencegah terjadinya karies (lubang gigi) perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Memelihara kebersihan mulut dan gigi (menghilangkan plak dan bakteri).
2. Memperkuat gigi dengan kalsium dan fluor.
3. Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket.
4. Sikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur malam.
5. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi berfluor.
6. Makan buah-buahan berserat sebagai pencuci mulut.
7. Periksakan gigi dan mulut ke dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali.
8. Apabila gigi sudah berlubang, datangi dokter gigi Anda untuk melakukan perawatan. Jangan datang ke tukang gigi yang menawarkan perawatan gigi yang murah dan cepat selesai tanpa dihilangkan dahulu penyakitnya.(Sumber: Pikiran Rakyat)***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home