Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, November 03, 2002

Ekstrak Serai, Pengusir Nyamuk Alamiah

Oleh Budi Imansyah
(sanitarian dan dosen pembimbing pada AKL Kutamaya, Bandung)

SERAI merupakan tumbuhan herba menahun dan merupakan jenis rumput-rumputan dengan tinggi antara 50-100 cm. Daun tunggal berjumbai, panjang sekira 1 m, lebar 1,5 cm, tetapi kasar dan tajam, tulang daun sejajar, permukaan atas dan bawah berambut, serta berwarna hijau. Batang tidak berkayu, berusuk-usuk pendek, dan berwarna putih. Akar serabut, perbanyakan dengan pemisahan tunas atau anakan.
Manfaat serai terutama pada batang dan daun yang kering digunakan untuk bumbu masak, minyak wangi, bahan pencampur pada jamu, juga dapat dibuat minyak asiri. Selain itu, ramuan serai dapat dimanfaatkan sebagai pengusir (mengendalikan) serangga, contohnya nyamuk sebagai vektor (pembawa) penyakit.
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan kesehatan pada intinya adalah mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia. Salah satunya adalah dalam pengendalian vektor penyakit. Hal ini sesuai dengan UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 22 ayat 2 yang berbunyi, ”Pengendalian vektor penyakit merupakan tindakan pengendalian untuk mengurangi atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh binatang pembawa penyakit, seperti serangga (nyamuk malaria dan nyamuk demam berdarah), binatang pengerat.
Demam Berdarah Dengue (DBD), misalnya adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak dengan tanda-tanda demam tinggi mendadak dan manifestasi pendarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan (shock) dan kematian. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypty.
Pemberantasan vektor ini adalah dengan memutuskan rantai penularannya, yaitu melalui pemberantasan vektor dengan bahan kimia, masyarakat secara aktif berperan berusaha menghindari gigitan nyamuk penular dengan menggunakan kelambu waktu tidur, mengoles kulit dengan obat antinyamuk, menghilangkan tempat perindukan, dan peristirahatan nyamuk penular.
Untuk menghindari vektor penyakit (nyamuk) tentu dengan menggunakan bahan kimia dan ekstrak serai (andropogen nardus)merupakan senyawa kimia alamiah yang dapat digunakan dalam upaya pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit tersebut.
**
NYAMUK yang berperan sebagai vektor penyakit biasanya kita berantas dengan cara penyemprotan dengan menggunakan insektisida sintesis sebagai racun serangga. Obat nyamuk semprot, obat nyamuk bakar ataupun obat antinyamuk yang dioleskan tentunya mengandung insektisida beberapa senyawa kimia. Namun, bagi mereka yang tidak tahan, insektisida ini menimbulkan bau yang menyengat dan bisa menimbukan sesak napas atau alergi pada kulit sehingga akan berpengaruh terhadap kesehatan.
Nyamuk jenis culex sp, aedes aegypty, biasanya diberantas dengan penyemprotan racun serangga. Namun, di samping adanya dampak positif —seperti dapat membunuh nyamuk penular— juga mempunyai khasiat tergantung macam, bentuk, dan konsentrasi insektisida serta masuknya ke tubuh.
Ada pula dampak negatifnya, di antaranya keracunan pada manusia, hewan ternak, polusi lingkungan, dan hama menjadi resisten (tahan). Di samping itu, penyemprotan dengan insektisida sintesis juga membutuhkan biaya yang cukup besar.
Berbeda dengan serai yang mengandung senyawa kimia yang alamiah. Kandungan kimia tanaman serai lebih banyak dilakukan pada batang dan daun. Caranya, batang dan daun dihaluskan, kemudian dicampur dengan pelarut dan menghasilkan minyak asiri yang mengandung senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenon, dan dipentena.
**
SERAI mengandung senyawa berbentuk padat yang mempunyai bau yang khas, minyak asiri yang merupakan produksi serai terdiri dari berbagai senyawa —salah satu senyawa yang dapat membunuh nyamuk adalah sitronela. Sitronela mempunyai sifat racun (desiscant). Menurut cara kerjanya, racun ini seperti racun kontak yang dapat memberikan kematian karena kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk kekurangan cairan.
Dalam pembuatannya, serai ini dibuat dalam bentuk ekstrak. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari.
Ekstrak kering harus mudah digerus atau campuran etanol dari air. Yang paling mudah adalah dengan menghaluskan bahan ekstrak (diblender), kemudian dicampur dengan air sebagai pelarut.
Pengadaan ekstrak serai dilakukan dengan cara:
(1) Daun dan batang serai sebanyak 1 kg, dicuci kemudian ditiriskan sampai kering dan dihaluskan dengan menggunakan blender;
(2) Hasil blenderan kemudian dilarutkan ke dalam air sebanyak 250 ml dan direndam selama satu malam;
(3) Rendaman tersebut kemudian disaring, hasil saringan kemudian disimpan dalam botol dan diencerkan dengan aquadest.
Bahan inilah yang nanti digunakan dalam penyemprotan nyamuk dengan konsentrasi senyawa kimia yang cukup rendah dan alamiah. Di samping tidak mengeluarkan biaya yang cukup besar, bahan ini bisa dibuat dengan cara yang sederhana dan banyaknya cairan ini disesuaikan dengan kebutuhan yang kita inginkan. ()***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home