Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, November 10, 2002

Berbahayakah Telur bagi Jantung?

Oleh Syae

BAGI semua orang, telur bukan makanan yang aneh. Sebagai sumber protein hewani, bahan pangan yang bentuknya lonjong dengan berat kurang lebih 60 gram ini oleh orang Amerika disebut sebagai wonderful food dan ada juga yang mengatakan ”kapsul gizi”.
Walaupun mengandung sumber gizi yang lengkap, tetapi masih ada yang beranggapan bahwa telur dapat menyebabkan penyakit jantung karena mengandung kolesterol. Sehingga, ada juga yang mengatakan bahwa memakan telur dua butir per hari kurang aman untuk kesehatan jantung.

Mengandung mineral lengkap
Telur mengandung gizi yang cukup lengkap. Di dalam sebuah telur terkandung sejumlah vitamin, protein, mineral, dan sejumlah asam lemak tidak jenuh. Kandungan lemak yang ada dalam telur berupa trigliserida (lemak netral), phospolipida (umumnya lecithin) yang berfungsi untuk menyediakan energi yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari, serta kolesterol yang digunakan untuk membentuk garam-garam empedu yang berguna untuk pencernaan lemak dan pangan.
Hampir semua jenis vitamin terdapat dalam telur kecuali vitamin C. Selain itu, telur juga mengandung mineral lengkap —kalsium, besi, phospor, natrium, kalium dan zinc— yang tidak dapat disamai oleh bahan pangan tunggal lainnya kecuali susu.
Sementara masih ada anggapan bahwa makan telur bisa menyebabkan sakit jantung karena telur banyak mengandung kolesterol. Anggapan ini tidak benar karena pada penderita jantung koroner didapati kadar kolesterol darah yang meningkat. Sedangkan dalam pembuluh darah jantung terdapat endapan kolesterol dan lemak lain pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Akan tetapi, sebenarnya keadaan ini hanya dijumpai pada:

1. Orang yang mempunyai penyakit keturunan (hyperlipedemia primer) karena kadar kolesterol dan lemak darah lainnya tinggi sehubungan adanya gangguan proses metabolisme lemak dalam tubuhnya.

2. Orang-orang yang mengonsumsi lemak dalam kedua hal di atas, tidak perlu khawatir karena kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup besar antara 1.000-1.500 mg. Apalagi seorang yang mengonsumsi dua butir telur per hari, sebenarnya ia baru memperoleh sekira 400 mg kolesterol.

Penderita jantung sendiri masih diperbolehkan mengonsumsi kolesterol sebanyak 200-300 mg atau sama dengan satu butir telur sehari. Dari hasil penelitian, memang ditemukan pada sebagian orang, telur memengaruhi kesehatan jantung. Bahkan, ada peneltian yang menunjukkan bahwa makan telur menurunkan kadar kolesterol. Mengapa?
Banyak variasi terhadap respons kolesterol telur belum dapat dijelaskan. Yang pasti, respons tersebut masih bersifat individual. Bagi orang normal yang tak sensitif terhadap kolesterol dan lemak jenuh, kandungan lemak jenuh telah memberikan nilai aman karena telur mengandung antara lain 4 gr lemak tidak jenuh dan lemak jenuh yang terdapat dalam kuning telur.

Telur mentah atau matang
Memakan telur sebaiknya dalam keadaan matang karena telur mentah tidak baik untuk kesehatan. Putih telur yang mentah mengandung senyawa avidin, suatu senyawa yang dihasilkan oleh selaput lendir saluran telur ayam ke dalam putih telur.
Avadin ini menghalangi penyerapan biotin —koensim yang mengakalisis karbon dioksida dan karboksilasi— dalam karboksilasi yang mengakalisasi fiksasi karbon dioksida. Sehingga bila seseorang memakan putih telur mentah, ia akan mengalami defisiensi biotin pada tubuhnya dan bila tubuh terus-menerus kekurangan biotin akan menyebabkan serangan dematitis pada sekeliling mata. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya kita memakan telur matang atau dipanaskan terlebih dahulu. Dengan pemanasan avidin akan rusak dan penyerangan biotin tidak dihalangi.

Ibu hamil membutuhkan telur
Karena kandungan gizi yang cukup lengkap, telur berguna untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan anak remaja. Ibu hamil membutuhkan sejumlah tambahan vitamin dan mineral untuk pertumbuhan organ bayinya dan produksi ASI-nya.
Sedangkan anak balita terutama pada saat berusia 6 bulan, memerlukan gizi berkualitas baik yang digunakan untuk pertumbuhan otaknya. Karena pada umur tersebut, pertumbuhan otak sedang berkembang pesat. Kebutuhan gizi yang berkualitas baik ini terutama berupa protein dapat diperoleh dari telur.(Sumber: Pikiran Rakyat)***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home