Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, September 08, 2002

Banyak Makan Lele, Menyehatkan Jantung

Oleh Yuga Pramita
Dimuat di Pikiran Rakyat, 8 September 2002

JANTUNG merupakan perangkat pompa fisik yang berukuran kira-kira sekepalan tangan dengan berat sekira 300 gram. Untuk mempertahankan hidup, jantung harus berdenyut kurang lebih 40 juta kali setahun atau tidak kurang dari 109.589 kali per hari.
Siang dan malam, sejak lahir sampai mati. Tetapi, peralatan sebaik apapun, suatu saat bisa mengalami gangguan. Dalam hal jantung, dikenal istilah PJK (Penyakit Jantung Koroner) yang dewasa ini makin sering ditemukan dan semakin menakutkan. Sedemikian menakutkan sampai banyak orang menganggapnya seperti bunyi lonceng kematian. Anggapan tersebut bukan tanpa alasan, hasil studi di banyak negara maju menunjukkan, penyakit ini masuk katagori perenggut nyawa nomor wahid.
Penyempitan arteri koroner —berperan penting dalam memasok darah dan makanan bagi otot jantung yang merupakan pemicu utama, terjadi jika ada proses aterosklerosis akibat tingginya kadar trigliserida dan kholesterol dalam darah yang dipengaruhi oleh tingginya konsumsi lemak dan kolesterol dalam makanan, disamping serat dan faktor-faktor lain seperti olahraga dan stres.
Ciri yang umum dari penyakit ini adalah: nyeri dada (angina pectoris), nafas pendek, jantung berdebar-debar, serta terkadang seperti ada denyut tambahan ekstra yang lebih kuat dari biasanya.

Omega 3
Orang-orang Eskimo yang hidup di sebelah barat Greenland termasuk masyarakat tersehat di planet ini. Para peneliti menemukan, ternyata mereka memiliki tingkat kolesterol yang sangat rendah dalam darahnya hingga menjauhkannya dari kemungkinan terkena penyakit jantung.
Selama 25 tahun para peneliti mempelajari kebiasaan mereka meneliti dengan cermat makanan serta hal lain yang dianggap berhubungan dengannya. Ternyata rahasianya terletak pada ikan. Binatang inilah yang disimpulkan para peneliti mampu membuat mereka sehat.
Hasil penelitian prospektif di negeri Belanda oleh Kromhout dkk. mengungkapkan juga tingginya konsumsi ikan berkorelasi negatif dengan kematian karena penyakit jantung koroner.
Risiko Relatif (RR) Kematian karena Penyakit Jantung Koroner pada Konsumen Ikan
Konsumsi ikan RR kematian (g/hari) karena jantung koroner
0 1
1-14 0,64
15-29 0,56
30-144 0,36
Diolah dari data Kromhout et al, (1985) dalam Muhilal (1993).

Ikan merupakan sumber asam lemak omega 3, yaitu asam lemak dengan ikatan rangkap pada posisi karbon nomor 3 dari gugus metil atau disebut karbon posisi omega. Asam lemak ini merupakan precursor dari thrombaxiane A3 dan prostaglandin I3, zat yang sangat efektif untuk ganti agregasi keping-keping darah. Pencegahan agregasi keping-keping darah dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung.
Dari penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan, para peneliti menemukan pula manfaat lain dari asam lemak omega 3, yaitu menurunkan tekanan darah; membantu merawat kesehatan kulit, terutama dari ekzema dan dermatitis; serta berperan dalam pembentukan cerebral cortese otak.
Kekurangan asam lemak omega 3 pada hewan percobaan menunjukkan rendahnya penglihatan atau kecerdasan. Meski belum bisa menentukan jumlah omega 3 yang diperlukan untuk mengatur jantung supaya sehat secara efektif, para ahli menganjurkan 20-25% asam lemak esensial yang dikonsumsi berupa asam lemak omega 3. Untuk memenuhinya, mereka mengingatkan untuk tidak menggunakan suplemen minyak ikan secara rutin. Bahayanya antara lain, overdosis vitamin A dan vitamin D yang dapat menyebabkan keracunan dan juga perdarahan.
**
SEMUA jenis ikan mengandung omega 3, namun kadarnya berbeda-beda. Ikan yang kaya akan omega 3, antara lain: ikan lemuru, mackerel (sarden), salmon, tuna, dan kembung. Ikan-ikan tersebut hidupnya di perairan dingin dan dalam, sedangkan yang hidup di perairan panas (ikan daerah tropik), kadar lemaknya lebih rendah.
Tetapi, menurut Sediaoetama dalam ”Ilmu Gizi” jilid II, ikan besar di daerah perairan panas juga mengandung lemak lebih tinggi dibandingkan dengan ikan yang berukuran kecil atau sedang di perairan yang sama. Ikan yang melakukan hibernasi —sepeti yang hidup di dalam lumpur pada saat kondisi air menjadi kering, akan menimbun lemak terlebih dulu sebelum melakukannya.
Salah satu ikan yang doyan melakukan hibernasi dan diketahui memiliki kadar lemak yang tinggi adalah lele. Itu sebabnya mengapa lele —apalagi yang besar, rasanya gurih. Disamping itu, kualitas proteinnya pun tergolong sempurna (protein lengkap), mengandung semua asam amino esensial yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.
Lele pemakan segala (omnivora), tergolong ke dalam phylum Chordata, klas Pisces, subklas Telestoi, ordo Ossariophyci, subordo Siluroidae, dan famili Claridae.
Di Indonesia, terdapat 6 jenis lele: Clarias Batrachus, Clarias Teysmanni, Clarias Melanoderma, Clarias Nieuhofi, Clarias Loiacanthus, dan Clarias Fuscus (lebih dikenal sebagai Lele Dumbo atau King Cat Fish).
Selain tahan di segala cuaca, pada kondisi ikan lain tidak sanggup hidup, keistimewaan lele juga terlihat dari kemampuannya berkembang biak dengan pesat. Sekali bertelur, 1.000-4.000 ekor berayak dihasilkan. Hal yang lebih penting dari itu, harganya pun tergolong murah.
Sebab omega 3 umumnya didapat dari plankton, dan plankton banyak terdapat di alam ketimbang di kolam, maka tentunya lele yang hidup di alam bebas lebih baik untuk kesehatan jantung ketimbang ”lele salon” yang hidupnya lebih tentram karena senantiasa digerojok pakan. Agar asam lemak tersebut bisa masuk tubuh secara maksimal, sajikan lele dengan cara tidak menggorengnya. Penggorengan dapat menyebabkan omega 3 larut di dalam minyaknya.***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home