Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, June 30, 2002

Membimbing Anak Menjelang Operasi

Oleh Arsilis
Dimuat di Pikiran Rakyat, 30 Juni 2002

Rumahsakit, secara tradisi sudah dianggap hantu oleh anak-anak. Rencana operasi akan membuat mereka makin takut. Sangat jarang anak tanpa stres ketika masuk rumah sakit buat menjalani operasi. Ada saja kegelisahan dan kecemasan. Ini diantaranya karena:
1. Pernah mendengar dampak negatif dari mereka yang pernah menjalani operasi.
2. Komunikasi yang kurang hangat dalam keluarga.
3. Wajah angker dokter yang pernah dilihat ketika memasuki ruang operasi.
Jadi operasi terhadap anak harus direncanakan dengan matang bila memang mempunyai tenggang waktu yang cukup. Hari apa dan buat apa operasi dijalankan, harus dipahami mereka. Ini buat menciptakan mental yang prima. Meskipun stres pada hari "H" tetap tidak bisa dihindari, tapi yang jelas kita sudah bisa menekannya atau menguranginya secara maksimal.
Dengan demikian, perpisahan sementara dengan orangtua tidak akan terasa terlalu berat, hingga mereka agak tabah menghadapi suasana operasi.
Bila perlu anak diperkenalkan dengan dokter yang bersangkutan. Pertemuan yang mendadak umumnya membuat mereka cenderung buat menghindari. Banyak cara yang bisa ditempuh buat mengakrabkan anak dengan dokter. Misalkan orangtua memberikan barang yang menjadi kesenangan anak kepada dokter sambil berkata, "Tolong diberikan kepada anak saya, tapi atasnama dokter". Umumnya dokter bisa maklum, malah ada juga dokter yang memberi hadiah, langsung dari kocek mereka.
Keluarga juga harus memberi dukungan positif, seperti mengatakan manfaat setelah operasi. Kepada mereka harus dijelaskan juga bahwa "operasi hanya kegiatan ringan, sudah puluhan ribu, bahkan ratusan ribu anak yang sudah menjalani operasi. Jadi jangan terlalu risau dan gelisah."
Cemas dan gelisah pada diri orangtua saat anaknya akan menjalani operasi, memang tidak bisa dihindarkan, sebagai manifestasi cinta kasih terhadap anak. Tapi jangan tampak oleh mereka, karena tetap tidak akan menolong. Dengan ekspresi orangtua yang suram, membuat mereka mengelak buat menjalani operasi.
Semua itu akan membantu tugas dokter. Soalnya banyak operasi berlangsung lama atau agak terganggu hanya karena si anak tidak mau diam, sehingga bisa membawa bencana.
Di AS, ada dokter yang melakukan operasi anak tanpa anestesi, yakni amandel dan hernia. Anak memang menangis juga, tapi tidak terlalu mencolok. Ini karena dia sedikit-banyak mampu mengalihkan stres pada suasana positif, yaitu dengan menciptakan terapi humor. Menjelang operasi, dia bercerita tentang hewan yang ini dan itu, hingga harus menerima imbalan ini dan itu, dengan suasana persahabatan dan kekeluargaan. Ini memang prestasi yang patut dipuji dan dibanggakan, sekaligus mendobrak "ketergantungan atau keterikatan operasi pada anestesi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home