Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, January 05, 2003

Musik, Dapat Kurangi ”Migrane”

Oleh Syae

SERINGKALI kita mendengar keluhan orang yang merasa kepalanya pusing, berdenyut, atau bahkan merasakan nyeri yang berpindah-pindah di bagian kepala. Bahkan, saking gemasnya mereka takut kalau penyakit kepala yang dideritanya merupakan gejala kanker otak.
Selama ini sakit kepala memang masih dianggap sebagai penyakit umum bagi semua orang. Banyak orang tak mengerti apa itu penyakit kepala. Ada yang mengatakan sakit kepala juga merupakan gejala dari suatu penyakit, tapi jarang orang yang mengetahui bahwa penyebab penyakit ini banyak berhubungan dengan masalah psikologis.
Sesungguhnya sakit kepala disebabkan oleh banyak hal, di antaranya stres dan gerakan otot yang tegang. Sementara coklat, keju, kafein, alkohol, perubahan cuaca, dan demam dapat menjadi faktor "pemicu" (pembangkit) timbulnya rasa sakit kepala.

Timbulkan penderitaan
Secara umum sakit kepala dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu karena tekanan otot dan tekanan pembuluh darah. Migrane merupakan sakit kepala yang disebabkan oleh adanya peradangan pada pembuluh darah atau gangguan di sekitar otak. Migrane biasanya ditandai oleh adanya gangguan pada pandangan mata yang dapat berakibat mata menjadi kabur.
Banyak orang yang migrane-nya timbul ketika ia berada dalam kerumunan orang, rasa takut menghadapi suatu peristiwa, menunggu sarapan yang terlalu lama, suasana kerja keras, menstruasi atau keadaan bosan. Biasanya orang yang menderita migrane akan mengalami gangguan pada penglihatan dan pendengaran. Misalnya bila ada bunyi-bunyian, maka ia merasa bunyi itu memekakkan telinganya atau cahaya normal membuat penglihatan terlalu menyilaukan. Pada saat terkena migrane, pembuluh dalam otak terganggu dan akan mengakibatkan gejala stroke. Setelah itu penderita migrane akan merasakan nyeri yang berdenyut-denyut di sekitar kepala.
Di Amerika, sekira 17% laki-laki dan 30% wanita, terkena migrane setiap tahunnya dan 4% penduduk memiliki kemungkinan untuk terkena penyakit ini. Penderita jenis migrane ini biasanya sekira 15%.
Tipe kedua adalah migrane umum. Sakit kepala ini biasanya terjadi di sekitar mata, gejalanya seperti stroke. Akibat yang paling fatal adalah si penderita dapat kehilangan kemampuan bicara atau gangguan penglihatan.
Umumnya, migrane sering memengaruhi saraf karena terjadi di daerah di sekitar dekat mata dan dahi. Hidup yang terlalu tertekan, tidur telalu banyak atau terlalu sedikit, makan berlebihan, menstruasi dan stres, merupakan beberapa faktor penyebab orang terkena migrane ini.
Sakit kepala yang terlalu banyak dapat menimbulkan penderitaan. Karena nyeri yang terlalu kuat, banyak penderita yang membentur-benturkan kepalanya ke tembok.
Penelitian yang dilakukan terhadap binatang menunjukkan bahwa selama terjadi migrane, darah yang mengalir ke dalam otak menurun. Fenomena ini menurut peneliti merupakan gelombang dari kegiatan otak yang tertekan. Selama ini penurunan darah tersebut belum dibuktikan pada manusia yang merupakan pertimbangan sebab-sebab terjadinya migrane.
Hipotesis lain menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam penggunaan zat kimia di otak. Pada penderita migrane umumnya banyak ditemukan zat kimia di otaknya.
Secara umum dapat kita bedakan dua sebab timbulnya migrane, yaitu karena faktor keturunan dan pengurasan energi. Beberapa hal yang menyebabkan pengurasan energi adalah menstruasi, alergi, infeksi, dan kadar gula rendah dalam darah. Tetapi ada beberapa pengurasan energi yang dapat kita hindari, yaitu bekerja terlalu banyak, serba terburu-buru, kebiasaan makan yang buruk, kebiasaan kurang tidur/istirahat, kelebihan rokok, minuman keras, seks.

Mengurut leher dan punggung
Penderita migrane banyak yang mengatasinya dengan minum obat aspirin yang dicampur kola atau kopi, padahal campuran ini sebenarnya akan menambah sakit kepala. Sebaiknya, hindarilah penggunaan aspirin yang terlalu sering (setiap saat) karena tubuh menjadi kebal. Musik juga dapat mengurangi sakit kepala, membuat kita rileks, dan biasanya orang yang sensitif terhadap suara keras lebih suka menyendiri apabila sakit kepala menyerang dirinya.
Beberapa penderita penyakit kepala kronis ada yang menggunakan obat-obat keras seperti codeine. Antidepressants terkadang digunakan juga untuk pencegahan sakit kepala. Namun, karena obat tersebut memunyai efek samping, usahakan pencegahan dengan melalui kebiasaan hidup sehat dan baik.
Apabila merasakan nyeri kepala, cobalah relaks sejenak secara perlahan. Cara berhenti yang mendadak pada saat tensi meninggi akan berakibat pembuluh darah dalam otak kembang kempis. Oleh karena itu, jika merasa letih, usahakan jangan langsung merebahkan diri di atas tempat tidur dengan harapan kita dapat tertidur pulas. Namun, cobalah merendahkan tensi darah dengan cara perlahan, misalnya berjalan kaki beberapa saat, minum minuman hangat atau mengurut leher dan punggung.
Karena migrane menyerap simpanan energi tubuh, secara umum pengobatannya adalah dengan meningkatkan energi tubuh malalui makanan dan vitamin sehingga dapat mencegah akibat jelek yang lebih jauh, yaitu stres. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home