Persoalan di Usia 40-50 Tahun
Oleh Syae
SECARA normal, setiap orang akan mengalami tahap perkembangan dalam kehidupannya, sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia. Satu proses dalam perkembangan tersebut adalah masa-masa setengah baya.
Masa setengah baya -- antara usia 40-50 tahun -- hampir identik dengan masa remaja. Jika masa remaja boleh kita katakan sebagai peningkatan fisik, masa setengah baya merupakan tahap dari kemunduran yang keduanya memengaruhi sikap dan tingkah laku biasanya, salah tingkah, canggung, dan kadangkala bingung.
Dalam periode ini terjadi proses penuaan secara gradual yang berbeda antara setiap individu. Banyak orang menganggap sebagai saat yang rawan karena pada masa ini -- baik laki-laki maupun perempuan -- menghadapi berbagai persoalan, baik dalam kehidupan, seksualnya, pekerjaannya maupun penampilannya.
Secara psikologis, umumnya mereka takut bahwa kehidupan seksualnya menurun. Ketakutan ini semakin besar karena beberapa kondisi fisik, seperti kesehatan dan daya ingat juga menurun.
Kaum pria mengalami perubahan dalam kejantanan (vertility), sedangkan wanita mengalami perubahan dalam kesuburan (fertulity). Perubahan ini tentu saja membuat mereka yang berada dalam masa setengah baya selalu berusaha dan menampilkan dirinya dengan berbagai cara yang justru sering membuat ketidakwajaran dan kejanggalan dalam sikap dan tingkah lakunya.
Perubahan fisik memang akan terjadi. Umumnya kaum lelaki akan bertambah berat badannya -- khususnya di bagian tengah (membuncit) -- karena adanya penimbunan gumpalan lemak dan perubahan komposisi tubuh pada beberapa otot dan jaringan tubuh.
Pada laki-laki dan wanita, rambut juga mulai rontok bahkan kebotakan sering terjadi pada pria. Kulit mengerut atau mengendur, ketajaman mata mulai berkurang, dan daya tangkap melemah yang dapat memengaruhi kondisi lainnya.
Masa setengah baya dapatlah kita katakan sebagai masa transisi kedua yaitu saat orang berada pada usia yang tidak muda dan tidak tua. Mereka seperti masa remaja yang seolah-olah kebingungan akan posisinya.
Untuk menutupi kebingungan ini, banyak pria yang berusaha tampil seperti anak muda -- mengenakan pakaian yang rapi -- tetapi seringkali mereka konservatif dalam hal model hingga membuat tampak janggal, kaku, dan canggung. Mereka ingin menunjukkan bahwa dia masih muda dan kemampuannya tidaklah selemah yang diduga orang.
Dalam masa ini sering terjadi gangguan dalam bentuk pemberontakan atau perceraian atau percekcokan antarsuami-istri, penyalahgunaan narkotika, penyakit mental, dan bunuh diri. Selain dalam penampilan, perubahan yang tampak adalah terjadi pergeseran minat dan motivasi baik dalam pekerjaan maupun pandangan hidupnya.
Mereka cenderung mengalami penyempitan minat, bahkan seringkali cenderung ke arah minat yang membutuhkan energi lebih sedikit dalam bentuk yang tenang. Pandangan hidup pun mulai bergeser, tetapi hal ini sangat bergantung pada pengalaman. Mereka yang memperoleh banyak pengalaman pahit akan tampak lebih dewasa menghadapi segala permasalahan, sedangkan mereka yang sedikit mengalami pahit, cenderung menjadi sombong atau lupa diri. Bila menghadapi suatu permasalahan, ia cenderung sulit menghadapinya.
Pandangan terhadap uang sangat tergantung kebutuhan masing-masing orang yang berbeda-beda. Akan tetapi, kecenderungan orang yang paling menonjol adalah keinginan untuk meningkatkan status. Pada masa ini, orang sedang berada dalam puncaknya bekerja atau dalam posisi karier menguntungkan. Keinginan tersebut cukup tinggi. Kondisi yang bertolak belakang antara perubahan psikologis, fisik, dan keinginan bekerja yang tinggi maka orang sering tetap menampilkan kemampuan dirinya.
**
BAGAIMANA sebaiknya orang bersikap sehingga ia tampil wajar? Faktor yang paling mendasar sebenarnya pemahaman yang kuat bahwa setiap orang akan mengalami periode tersebut. Dengan demikian, ia akan berusaha sedini mungkin melakukan penyesuaian baik terhadap fisik maupun psikisnya. Penyesuaian terhadap fisik biasanya mudah dilakukan daripada penyesuaian terhadap psikis.
Dengan memahami masa setengah baya ini, ia mengetahui bahwa dia sedang berada dalam periode ini sehingga harus meninggalkan masa mudanya dengan penuh keindahan dengan segala dinamikanya. Dengan cara ini, orang tetap bersikap wajar di mana pun ia berada.
Pada hakikatnya, orang yang melakukan penyesuaian ini berada dalam tahap keseimbangan. Wanita yang memasuki masa ini memiliki keinginan untuk hidup tenang dan damai di rumah. Ia ingin melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga. Sayangnya, tahap keseimbangan ini berada antara laki-laki dan perempuan. Wanita biasanya lebih cepat memasuki tahap keseimbangan -- sekira usia 50 -- dibandingkan pria. Padahal, pada saat itu bagi pria justru merupakan tahap keseimbangan.
Walaupun masa setengah baya tampak lebih memperlihatkan sifat negatifnya, sebenarnya hal positif yang dapat dikembangkan adalah terbukanya peluang untuk berprestasi. Mereka yang memasuki usia ini telah banyak memiliki pengalaman baik dalam pergaulan, pekerjaan maupun kehidupan rumah tangganya.
Oleh karena itu, ketakutan akan datangnya usia setengah baya dapat diatasi jika seseorang mau menerima datangnya usia tersebut dengan berbagai tantangan. Masa transisi setengah baya memang mengandung banyak tuntutan, baik penyesuaian terhadap fisik maupun perubahan peran. Akan tetapi, tak ada salahnya sejak dini belajar mengendalikan emosional dan meningkatkan kepercayaan sehingga kita tampil secara wajar. (Sumber: Pikiran Rakyat)***
0 Comments:
Post a Comment
<< Home