Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, October 13, 2002

Hindari Gangguan Fungsi Pencernaan

Oleh Syae

PERUT rasa terbakar, kembung, perih, dan nyeri adalah beberapa keluhan yang sering dikeluhkan mereka yang terlambat ataupun kebanyakan makan. Akibatnya, fungsi saluran pencernaan pun menjadi tidak optimal.
Saluran pencernaan yang tidak befungsi secara optimal memudahkan seseorang terkena berbagai jenis penyakit seperti asma, diabetes melitus, hepatitits, gangguan kantong empedu, gangguan autoimun kronis, tidak berfungsinya kelenjar thiroid maupun berbagai radang persendian.
Untuk menghindari hal tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Biasakanlah makan bila perut sudah terasa lapar. Mengonsumsi makanan beberapa kali dalam jumlah sedikit lebih baik dibandingkan mengonsumsi makanan tiga kali dalam jumlah yang banyak. Ingat! Makanan dalam porsi besar sebaiknya hanya dikonsumsi saat makan siang.

2. Jangan makan ketika sedang marah ataupun hati gundah. Dalam keadaan emosi yang tidak stabil, pemasukan makanan menjadi tidak terkontrol, bisa sedikit atau mungkin yang terjadi justru sebaliknya. Biasakanlah makan dalam keadaan relaks dan tenang. Dalam keadaan panik dan stres, tubuh akan mengalirkan darah kembali dari lambung dan usus ke otak, jantung, paru-paru, dan otot. Akibatnya, sistem pencernaan tidak berfungsi optimal.

3. Di dalam rongga mulut sebaiknya makanan dikunyah dengan teratur. Dengan pengunyahan yang teratur, enzim ptialin yang terdapat di dalam kelenjar ludah dapat melakukan fungsinya dengan sempurna. Enzim ini berfungsi memecahkan zat pati dan juga melicinkan jalan makanan melalui kerongkongan. Selain itu, jangan menelan makanan dengan tergesa-gesa atau mengunyah makanan sambil berbicara untuk menghindari masuknya udara yang berlebihan ke dalam rongga mulut.

4. Seusai makan janganlah berbaring. Hal ini akan menyebabkan gastroesophageal reflux — kondisi saat makanan yang sudah dalam keadaan asam kembali masuk kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak enak atau terbakar pada rongga mulut. Yang terbaik, makanlah tiga jam sebelum tidur. Mengenakan pakaian yang ketat juga dapat menimbulkan efek yang sama.

5. Sedapat mungkin hindari berbagai jenis makanan yang dapat menimbulkan alergi. Karena, di dalam usus, jenis makanan ini mengalami fermentasi sehingga menimbulkan hidrogen dan karbondioksida yang dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan.

6. Hindari merokok dan minum kopi. Tar (getah tembakau) yang tertelan dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung, sedangkan kopi dan berbagai jenis minuman yang mengandung kafein akan menstimulasi produksi asam secara berlebihan dalam lambung.

7. Teliti kembali kelebihan pemasukan berbagai jenis makanan tertentu seperti daging asap, makanan yang diasinkan, buah-buahan, dan sayuran asam seperti jeruk, tomat serta makanan dengan banyak bahan tambahan kimia (chemical additives).

8. Kurangi produksi gas dari makanan seperti kacang-kacangan dan mentimun dengan cara merendamnya semalaman sebelum dikonsumsi atau memasaknya terlebih dahulu dengan air segar. Bila keadaan mengharuskan kita mengonsumsi mentimun mentah, kupaslah terlebih dahulu sebab di bawah kulit mentimun ini terdapat enzim yang dapat memengaruhi proses pencernaan. Pada individu tertentu, minum susu sebelum makan juga dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Makanan kaya serat
Secara umum, lebih banyak problem organik yang dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan menurunnya produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Pada usus orang setengah baya, kemampuan tubuh (lambung) untuk memproduksi HCl cenderung menurun. Dari sebuah studi disimpulkan, dengan bertambahnya usia sampai usia setengah baya, produksi HCl berkurang sampai 20 persen dan setelah melewati usia 60 tahun, produksi HCl akan berkurang sampai 50 persen.
Lambung sangat tanggap terhadap proses pencernaan protein dan ionisasi mineral. Pemasukan protein akan menstimulasi sel-sel bagian belakang lambung untuk mensekresi gastrin (getah lambung) yang akhirnya memacu sel-sel parietal untuk mensekresi HCl.
HCl dibutuhkan untuk mengonversi pepsinogen menjadi pepsin (enzim pemecah protein dalam bentuk aktif). Proses konversi ini bergantung pada kecukupan Zn dan Mn di dalam tubuh. Kekurangan dua mineral ini akan menyebabkan gangguan pada pencernaan. Oleh karena itu, bahan makanan yang rendah kandungan proteinnya susah dicernakan.
Ada satu cara sederhana untuk menguji kecukupan HCl di dalam lambung. Bila perut terasa panas, minumlah sesendok cider vinegar atau lemon juice. Bila gejala itu hilang, produksi HCl dalam tubuh Anda tidak cukup. Namun, bila keadaan bertambah parah, produksi HCl dalam tubuh Anda cenderung berlebih. Ini berarti Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen yang dapat membantu pembentukan HCl di dalam tubuh.
Biasakanlah mengonsumsi makanan dengan keseimbangan zat-zat gizi. Makanan yang kaya serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar akan membantu tubuh dalam memproduksi HCl. Jumlah optimal HCl dalam tubuh menjadi penentu optimalnya fungsi pencernaan makanan. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home