Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, February 23, 2003

Buah dan Sayur Pelangsing Tubuh

Oleh Andi Wahyudi

HIDUP mapan, tapi resah karena kegemukan? Bukan fenomena baru. Di kota-kota besar, gejala kelebihan berat badan atau obesitas memang sudah lama menyeruak. Tak heran, aneka wisma perawatan tubuh — yang umumnya merupakan cabang dari luar negeri dengan harga ”wah” — demikian menjamur, dan... laku!
Begitu banyak orang yang biasa makan enak ingin melangsingkan tubuhnya. Mereka berusaha mati-matian menurunkan berat tubuhnya dengan mengurangi porsi makan, mencoba aneka jenis olah raga, bahkan kadang-kadang sampai nekat menelan pil pelangsing tubuh, dan berani menanggung aneka konsekuensi yang tidak ringan karenanya.
Sebelumnya, harus diketahui dulu, apa yang menyebabkan kegemukan itu. Sumber utama gejala kegemukan adalah lemak. Zat ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang banyak mengandung lemak dan berkarbohidrat tinggi seperti susu, coklat, daging, dan sajian bercita rasa gurih seperti kue-kue manis, pizza, donat keju, dan lain-lain. Dalam tubuh, karbohidrat yang berlebih tidak dipakai, melainkan diubah dan disimpan menjadi cadangan lemak. Kian lama, cadangan lemak itu kian bertambah. Jadi, untuk jadi gemuk sebenarnya membutuhkan waktu lama. Pengeluaran lemak akan terjadi bila seseorang bergerak. Itu artinya, lemak yang ada berubah menjadi energi. Bila pemasukan lemak dan pengeluarannya seimbang, tentu takkan ada orang kegemukan. Akan tetapi, bila pemakaian lemak hanya sedikit dan seseorang tidak membutuhkan banyak tenaga dalam pekerjaannya, tentu lemak semakin hari semakin bertambah. Akibatnya, berbagai penyakit pun timbul, mulai dari penyakit jantung, darah tinggi, sampai diabetes.
Cara mencegah datangnya berbagai penyakit adalah memelihara agar berat badan tetap seimbang. Untuk orang yang sudah kelebihan berat badan, tentu harus mengubah pola makan. Gantilah asupan makanan berlemak dengan menu yang kaya akan buah dan sayur. Alasannya, beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa aneka buah dan sayuran tertentu dapat menyerap lemak yang ada pada tubuh kita. Sebut saja misalnya apel, semangka, pepaya, jeruk, melon, bawang putih, brokoli, seledri, kubis, dan kembang kol. Sayuran dan buah-buahan ini juga ba-nyak mengandung mineral dan vitamin, seperti kalsium, zat besi, kalium, vitamin C, E, K, dan lain-lain, yang sangat berguna untuk menjaga kebugaran tubuh selama program penurunan berat badan berlangsung. Ketika seseorang mengonsumsi maka nan berkadar lemak tinggi, sel-sel lemak di dalam tubuh membesar. Secara otomatis, badan pun mekar. Mengonsumsi berbagai buah dan sayur kaya serat cukup efektif guna mengatasi persoalan ini. Tentu saja, agar lebih efisien, olah raga secara teratur akan membantu keberhasilan pengurangan berat badan seseorang. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Jangan Masak Sayur Terlalu Matang

Oleh Syae

DARI dulu sejak nenek moyang kita, makanan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Perbedaannya mungkin hanya dalam cara pengolahan yang dipengaruhi oleh meningkatkan ilmu pengetahuan, baik mengenai ilmu gizi maupun ilmu kesehatan.
Makanan dalam bentuk apa pun bermanfaat bagi tubuh. Tetapi sebenarnya, makan bukan hanya sekadar memasukkan sesuatu ke dalam tubuh. Lebih dari itu, harus diolah dengan baik sehingga vitamin dan zat mineral yang ada di dalam bahan makanan tidak terbuang percuma.
Di beberapa daerah di Indonesia, ada yang memakan sayuran dalam keadaan mentah, misalnya sebagai lalap.
Kebiasaan ini sebenarnya baik karena memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang banyak. Sayuran yang dimasak biasanya akan berkurang vitamin dan mineralnya. Banyak-sedikitnya vitamin yang berkurang tergantung pada sifat yang dimiliki oleh vitamin yang ada dalam makanan tersebut dan cara memasaknya.
Sebagian besar vitamin ada yang rusak oleh panas, mudah larut dalam air, misalnya vitamin C. Sementara itu, mineral yang mudah berkurang karena larut dalam panas adalah yang memiliki asam-asam organik.
Cara memasak yang benar akan berpengaruh pada terbuang atau tidaknya zat-zat tersebut. Bagi kebanyakan ibu-ibu, hal ini mungkin sering diabaikan. Zat-zat mineral dan vitamin yang terkandung dalam bahan makanan seperti sayur-sayuran dapat menjadi hilang karena cara memasak — dari mulai mencuci, menyimpan, sampai memasak — yang salah.
Agar sayur-sayuran yang kita masak tidak banyak terbuang vitamin dan zat mineralnya maka:
1. Carilah sayur-sayuran yang masih segar dan hilangkan bagian yang sudah tua atau busuk. Cucilah sayuran yang utuh terlebih dulu sebelum dipotong-potong.
2. Hindarkan memotong sayuran terlalu kecil dan tipis dan sebaiknya hindari peredaman setelah pemotongan.
3. Apabila ingin merebus, gunakan sedikit air. Air bekas rebusan lebih baik digunakan untuk pemasakan selanjutnya sehingga tidak terbuang.
4. Memasukkan sayuran sebaiknya setelah air mendidih. Jangan sering membuka dan menutup panci sesudah sayuran dimasukkan.
Panci hendaknya ditutup rapat untuk mencegah keluarnya uap sehingga sayuran mudah menjadi empuk.
5. Merebus sayuran seperti wortel dan kentang sebaiknya jangan dibuang kulitnya agar vitamin dan mineral tidak banyak terbuang.
6. Hindarkan pemasakan terlalu matang, sampai warnanya berubah kekuning-kuningan agar vitamin B dan C tidak banyak larut dalam air.
Selain sayur-sayuran, cara memasak nasi yang salah juga memengaruhi banyak dan tidaknya mineral dan vitamin yang tersimpan pada beras terbuang. Beras mengandung banyak zat thiamine yang mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh panas tinggi. Oleh karena itu, pencucian beras sebelum dimasak sebenarnya sangat merugikan karena kehilangan zat thiamine dan vitamin-vitamin lainnya. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Kosmetik yang Membuat Cantik

Oleh Edwin

CANTIK bagi seorang wanita bisa berarti macam-macam, bergantung latar belakang budaya dan tradisi dan tergantung dari segi mana kita memandang. Ada cantik wajahnya, cantik hatinya atau cantik perilaku dan tutur bahasanya. Namun, cantik umumnya dikaitkan dengan cantik wajahnya. Dan, kecantikan wajah ini amat berkaitan dengan kosmetik. Apalagi, di era modern sekarang ini, kecantikan wajah bisa disulap oleh kosmetik.
Kata kosmetik berasal dari kata Yunani, kosmetikos yang artinya keterampilan berhias. Kosmetik yang sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu, selain mempercantik juga melindungi kulit dari cuaca atau serangga (seperti dilakukan masyarakat Indian) atau tujuan keagamaan.
Penelitian arkeologi di Timur Tengah menemukan banyak salep wangi, pot wadah kosmetik, dan cermin logam yang mengilap. Diduga, sejak 4000 SM, masyarakat mesir kuno telah menggunakan kosmetik. Selain Mesir, masyarakat Yunani dan Romawi pun diduga telah meracik kosmetik dari tanaman, bahkan bubuk mineral.
Zaman itu wanita dianggap cantik bila memiliki mata yang besar dan tajam. Tak heran kebanyakan wanita Timur menghitamkan bulu mata, alis juga kelopak mata dengan kohl, yang terbuat dari jelaga, antimony (sejenis logam keputih-putihan), atau galena biji timah yang dipakai dengan terlebih dahulu ditumbuk dan diencerkan dengan air hingga menjadi pasta. Pewarnaan pun dilakukan pada rambut, kuku, bahkan telapak tangan dan kaki dengan inai. Konon, Cleopatra (69-30 SM) terkenal dalam seni pemakaian kohl pada kuku serta telapak kaki dan tangan.
Kulit yang putih dan kencang selalu menjadi idaman. Beraneka bedak putih, minyak khusus untuk campuran air mandi, hingga berbagai krim yang 90% berasal dari lemak hewan dan 10% balsam, digunakan oleh masyarakat Mesir. Pada 2500 SM, pemerah pipi dan bibir mulai dikenal. Adalah masyarakat Hittie yang mula-mula menggunakan merkuri sulfida yang berwarna merah tua sebagai pemulas pipi. Masyarakat Babilonia yang biasa merontokkan bulu-bulu halus dengan batu apung lebih memilih merah tuanya bubuk serangga cochineal untuk pemerah bibir.
Yunani tidak bisa dipisahkan dengan peran tabib Gale (abad II) yang banyak menyumbangkan pemikirannya pada perkembangan kosmetik. Namanya pun diistilahkan dalam istilah teknis krim dingin temuannya, creatum refrigerant galena. Krim campuran air, lilin lebih cair, dan minyak zaitun ini akan memberikan air dingin saat air menguap. Masyarakat Yunani sendiri cenderung mewarnai bibir dan pipi dengan batang merah tua dari tanaman akar inai.
Berbicara mengenai alis, wanita Cina dan Jepang kalangan atas memiliki kekhasan, membentuk alis seperti bulan sabit, atau batang willow yang bentuknya serupa pedang ramping melengkung. Khusus wanita Jepang, terkadang menyepuh bibir bawah dengan bubuk emas.
Kepedulian masyarakat dulu terhadap kosmetik untuk kecantikan tercermin dengan penemuan di makam masyarakat Etruscan berupa cermin dan kotak perhiasan perunggu.
Kesenangan menggunakan kosmetik tersebut pernah berlebihan. Masyarakat kekaisaran Romawi (27 SM-395), mendadak dibanjiri kosmetik saat Romawi menaklukkan wilayah Mediterania. Mereka ikut-ikutan memutihkan kulit dengan bubuk kapur atau timah putih, yang justru merusak kulit dan kesehatan atau memerahi bibir dan pipi dengan fucus (sejenis rumput laut yang beracun).
Poppaea Sabina, istri Kaisar Nero (54-68) yang mempertahankan kecantikannya dengan mandi susu tiap hari, memakai timah putih, mewarnai bibir, dan pipi dengan fucus, dan menggosok giginya dengan batu apung. Bahkan, ia mengecat garis biru serupa urat di bagian dada agar terlihat muda. Sayangnya kaisar Nero yang sadis itu tetap saja memerintahkan Sabina dibunuh. Ambruknya kekaisaran Romawi pada abad V pun ”menyapu” kosmetik dari Eropa.
Kosmetik kembali tersebar ke Eropa Barat pada abad pertengahan (1100-1500) saat pasukan perang salib kembali dari Timur Tengah dengan membawa oleh-oleh kosmetik Timur. Awal masa Renaissance (abad XIV-XVI), masyarakat Italia mempelopori perkembangan bahan kecantikan berupa lotion, krim, bedak, atau pasta. Sementara itu, Prancis (abad XVII) menjadi pusat kemajuan produksi kosmetik.
Inggris pun tak mau ketinggalan dalam hal kosmetik. Kosmetik yang mulanya hanya untuk kalangan atas pada abad XVIII telah umum digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun, semangat merias diri, bahkan menghalalkan penggunaan racun, pernah berakibat fatal.
Di Italia, kurang lebih 600 suami meninggal karena secara tak sengaja menelan racun pada kosmetik pemutih kulit istri mereka yang mengandung arsenic.
Peningkatan penggunaan kosmetik terjadi di pertengahan abad XIX. Produk baru kemasan praktis, seperti bedak padat dan sticks, mendongkrak tingkat penjualan. Bahan-bahannya pun dipilih yang benar-benar aman bagi pemakainya.
Tak sedikit pula yang memanfaatkan bahan-bahan alamiah sebagaimana yang dilakukan nenek moyang dulu. Kini kosmetik menjadi industri besar karena kosmetik juga dikonsumsi oleh pria tanpa kecuali jenisnya. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Mengapa Anak Suka Berbohong?

Oleh Drs. Yayan E. Eman

KEHADIRAN anak dalam kehidupan berkeluarga sangat dinanti-nantikan karena anak merupakan permata hati dan penyambung hidup. Akan tetapi, tak sedikit orang tua yang mengeluh karena tingkah laku anaknya yang dianggap kurang baik, misalnya anaknya suka berbohong, padahal ia relatif masih kecil (balita).
Orang tua akan merasa gusar, waswas, bahkan akan marah jika anak yang masih balita sudah belajar berbohong. Kita bisa membayangkan apa jadinya kelak bila anak masih balita sudah belajar berbohong karena bohong merupakan salah satu ciri perilaku tidak jujur yang seharusnya sejak dini dicegah supaya tidak dilakukan oleh anak-anak.
Bohong atau dusta yang dilakukan oleh anak-anak, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bohong semu dan bohong yang sebenarnya. Bohong semu adalah bohong atau dusta yang tidak disengaja, tidak punya tujuan untuk menipu dan tidak ada tujuan yang hendak dicapai. Dusta semu ini sering dilakukan oleh anak-anak karena perkembangan bahasanya yang belum sempurna. Keinginan dan kenyataan dicampuradukkan karena daya kritisasinya belum sempurna dan juga disebabkan perkembangan psikis berupa fantasi dan imajinasi sedang berlangsung.
Sementara itu, bohong atau dusta sebenarnya adalah bohong yang sengaja dilakukan oleh tujuan menipu atau mengambil keuntungan dari hasil kebohongan yang dilakukannya. Ada beberapa latar belakang atau penyebab mengapa anak melakukan kebohongan, antara lain:
1. Bohong sebagai hasil peniruan.
Kita sebagai orang tua kadang-kadang tidak sadar telah melakukan kebohongan yang disaksikan oleh anak kita, bahkan melibatkan anak itu sendiri. Misalnya, karena tidak mau istirahat kita (tidur) terganggu, sebelum tidur kita berpesan kepada anak untuk mengatakan ”Mama atau Papak tidak ada di rumah”. Padahal, kita ada sedang tidur. Atau misalnya, tetangga kita akan meminjam sesuatu barang, tetapi kita mengatakan tidak punya atau tidak ada, padahal barang itu ada. Hal serupa ini apabila kita lakukan di hadapan anak, apalagi dengan melibatkan anak, secara tidak langsung kita telah mengajari anak untuk berbohong.
2. Berbohong sebagai pertahanan diri.
Berbohong sebagai pertahanan diri sering dilakukan si anak untuk menghindar dari hukuman yang dikenakan oleh orang tua atas kesalahan yang dilakukannya. Misalnya, Anto anak usia tujuh tahun dengan tidak sengaja memecahkan barang hiasan kesukaan ibunya. Ketika ibunya menanyakan siapa yang memecahkan barang itu, Anto mengatakan bahwa barang itu jatuh tertubruk kucing, atau barang itu pecah tersenggol Bi Inem, pembantunya. Alasan itu mereka lakukan hanya sekadar menghindar dari hukuman orang tua atas perilakunya.
3. Berbohong untuk menarik perhatian.
Kesibukan orang tua sehari-hari terkadang kurang memperhatikan kebutuhan anak-anak, terutama kebutuhan psikis, kasih sayang, perhatian, karena kita terlalu sibuk dengan pekerjaan. Padahal dalam masa perkembangan, kebutuhan psikis dan kasih sayang, serta perhatian dari orang tua sangat diperlukan. Ada kalanya anak berbohong hanya sekadar ingin mendapat perhatian dari orang tuanya, misalnya, Fajar anak kelas IV SD selalu menjadi juara kedua di kelasnya. Meskipun tidak menjadi juara pertama, Fajar membutuhkan perhatian, dorongan, dan semangat dari orang tuanya, tetapi orang tuanya bersikap biasa-biasa saja sehingga Fajar berbohong kepada orang tuanya. Fajar mengatakan, semester mendatang nilainya pasti turun karena hasil ulangan sehari-harinya selalu jelek. Bahkan, ia sering mendapat hukuman dari gurunya karena sering terlambat masuk sekolah dan jarang mengerjakan tugas. Ternyata setelah rapor dibagikan, tidak ada nilai yang jelek. Bahkan, ada beberapa pelajaran yang nilainya naik dan Fajar menduduki peringkat pertama. Hal itu ia kerjakan hanya sekadar ingin diperhatikan oleh orang tuanya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua agar anak terhindar melakukan kebohongan, antara lain:
1. Seharusnya orang tua berhati-hati dalam ucapan-ucapannya supaya tidak terselip pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Dalam usaha menanggulangi permasalahan berbohong, harus dicari sumber permasalahannya, mengapa anak perlu berbohong. Selanjutnya, memperbaiki keadaan dan menghilangkan sebab-sebabnya.
3. Sedapat mungkin, sebagai orang tua menghindarkan kemungkinan anak berbohong. Orang tua meyakinkan anak bahwa pelanggaran oleh anak sudah diketahuinya.
4. Kepada anak yang suka berbohong, harus ditekankan bahwa berbohong itu merupakan perbuatan tercela yang dilarang agama, dan hukuman atas dustanya harus dilakukan, tentunya hukuman yang bersifat mendidik.
Selain faktor tersebut di atas, faktor pendidikan agama (rohani) sangat diutamakan karena pendidikan agama merupakan dasar dan bekal anak untuk masa yang akan datang. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Hati-hati Mengonsumsi Obat Pelangsing

Oleh Tonny Sumarsono, Apt

MEMILIKI tubuh langsing, tinggi semampai, dan singet adalah dambaan setiap orang, terutama kaum hawa. Dengan bentuk tubuh yang indah, tentunya akan punya ”nilai jual” yang lebih tinggi dan otomatis akan lebih menarik bagi lawan jenis. Lebih-lebih bagi mereka yang masih lajang.
Memiliki tubuh idaman bukanlah merupakan perkara mudah. Kita mesti mengupayakanya dengan maksimal dan sekuat tenaga. Apalagi, bagi mereka yang punya hobi ngemil, makan tidak diatur dan jarang olah raga, rasanya tubuh langsing itu hanyalah khayalan belaka.
Tak mengherankan jika kini banyak ditawarkan berbagai obat ataupun suplemen dengan iklan yang menggiurkan, yang mempromosikan bisa menjadi langsing secara instan. Karena keinginan yang menggebu itu, mereka biasanya tidak menghiraukan lagi efek negatifnya yang bakal terjadi dan langsung saja dikonsumsi secara serampangan, tanpa konsultasi dengan tenaga medis.
Andrea De Cruz, seorang bintang televisi Singapura, adalah salah satu contohnya. Ia terpaksa harus mendekam selama beberapa lama di rumah sakit dan mesti menjalani cangkok liver akibat menenggak pil pelangsing secara berlebihan. Kabarnya pula, hal serupa telah menimpa 13 orang lainnya akibat hal yang sama. Kebanyakan dari mereka menderita hipertiroid, ketidakteraturan denyut jantung dan hepatitis.
Kejadian umum yang terjadi adalah mengonsumsi obat pelangsing tanpa resep dokter sehingga sulit untuk memonitornya bila ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Tak bisa dipungkiri, animo masyarakat — terutama kaum hawa yang merasa gembrot — terhadap obat pelangsing ini sangat tinggi. Kalangan pedagang, baik di apotek, toko obat, dan distributor farmasi, mengakui penjualannya cukup laju pesat. Peningkatan tren ini juga dipicu oleh iklan-iklan di berbagai media cetak dan elektronik yang cukup gencar. Kita juga sering menjumpai selebaran di berbagai tempat umum.
Dr. Budiono Santosa, dari Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gadjah Mada mengatakan, sebenarnya secara klinis tidak ada obat mujarab — apalagi instan — yang bisa melangsingkan tubuh. Jika banyak oang yang mengonsumsinya, itu lebih kepada gaya hidup kaum modern yang cenderung tidak mau ”ketinggalan zaman” dengan perilaku sosial di sekelilingnya.
Seseorang menjadi gemuk karena adanya penumpukan lemak atau kelebihan cairan dalam sel. Pada proses menjadi gemuk, jumlah sel tubuh akan terus bertambah dan ketika perubahan jumlah sel berhenti, ukuran selnya bertambah. Penimbunan lemak terjadi karena makanan (terutama karbohidrat) yang masuk berlebihan, dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
Makanan akan dirombak menjadi energi, namun tubuh tidak memanfaatkannya. Akibatnya, surplus energi ini akan disipan dalam tubuh dalam bentuk lemak sebagai energi cadangan. Oleh karena itu, berat badan seseorang hanya dapat dikurangi dengan membatasi asupan makanan atau diet, dan meningkatkan keluaran energi melalui aktivitas fisik (olah raga teratur). Cara ini sepertinya sederhana saja, tapi dalam kenyataannya perlu motivasi diri yang benar-benar kuat.
**
DI pasaran dewasa ini, ada beberapa jenis obat yang perlu memakai resep dokter dan pemonitoran ketat dalam pemakaiannya. Dan obat-obat ini sebenarnya bukan melulu direkomendasikan untuk pelangsing, hanya beberapa upaya saja bagi mereka yang ingin mencobanya.

Obat-obatan itu di antaranya:

A. Golongan Orlistat
Cara kerja obat golongan ini adalah dengan menahan penyerapan lemak dalam usus besar dengan jalan menghambat pemecahan molekul lemak dalam usus besar. Direkomendasikan pemakaiannya selama 2 tahun. Efek samping yang berat belum dilaporkan, tapi kebanyakan pasien mengeluhkan pe-rasaan tidak nyaman pada perut (keram perut), inkontinensia (buang air kecil tidak terkontrol, ngompol) dan tubuh bisa kehilangan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam air jika penggunaan terus-menerus. Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil, ibu yang sedang menyusui dan anak di bawah 18 tahun.

B. Golongan Mazindol
Cara kerja obat golongan ini adalah sebagai penahan nafsu makan. Obat ini bekerja pada reseptor nor adrenalin, serotonin, dan dopamin dalam otak agar bisa mengontrol nafsu makan atau mengurangi dan mengontrolnya.
Efek samping yang sering dijumpai adalah jantung berdegup lebih cepat, kepala terasa melayang, mulut kering, rasa tidak nyaman di perut, kekacauan waktu tidur, kulit sering gatal-gatal, dan tekanan darah bisa meningkat.
Golongan lainnya adalah Diethyl propion HCl, Sibutramine, Phentermine, dan D-norpseudoephedrine.

C. Golongan Furosemide
Obat golongan ini bekerja sebagai diuretika (memperbanyak keluaran air seni/urine). Berkurangnya air dalam tubuh memang dapat menyusutkan berat badan. Berkurangnya berat badan itu bukan karena menjadi kurus, melainkan karena cairan tubuhnya bekurang sehingga sel-selnya mengecil. Itu pun bersifat sementara. Bila cairan keluar berlebihan, bisa terjadi dehidrasi dan ini sangat membahayakan tubuh dan berisiko pada fungsi ginjal yang tidak normal.

Di samping obat-obatan di atas yang mesti memakai resep dokter, ada juga produk yang dijual sebagai food supplemen.
Produk jenis ini tidak punya bahan aktif dan cara kerjanya sebagai makanan pengganti rendah kalori saja (tapi biasanya tinggi protein). Efek sampingnya karena terlalu besar kadar proteinnya jika dikonsumsi berlebihan bisa juga mengakibatkan dehidrasi, kehilangan mineral, dan bisa juga gagal ginjal. Disarankan, selama meminum obat ini harus banyak minum.
Jenis yang lain adalah jenis pembakar lemak. Bahan aktifnya adalah L-carnitine, inositol, L-methionine, dan asam pantotenat. L-carnitine sebagai asam amino akan membakar lemak dengan bantuan asam pantotenat. Efek sampingnya adalah tubuh akan kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam jangka waktu panjang.
Satu lagi produk tanpa resep alias dijual bebas, yaitu golongan penahan nafsu makan. Produk ini berisi suplemen yang akan menggumpal dalam lambung dan ini akan mengurangi nafsu makan karena perut sudah merasa kenyang. Terkenal degan apa yang disebut makanan/minuman berserat. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan adanya penyumbatan dalam usus besar dan sangat membahayakan.
**
SELAIN dua golongan produk itu, masih ada satu lagi produk yang beredar dan masih bebas juga dibeli yaitu golongan yang terkenal dengan sebutan teh pelangsing. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), saat ini ada sekira 10 macam teh pelangsing yang beredar di pasaran dan enam di antaranya buatan luar negeri. Pada umumnya yang dinamakan teh pelangsing itu berisi campuran daun teh (Thea folium) dengan beberapa tumbuhan bahan/sediaan tradisional dan beberapa diantaranya ditambah juga akar wangi untuk memperkuat aromanya.
Secara farmakologis, teh pelangsing juga bisa dikategorikan sebagai diuretik (pelancar air seni saja). Menurut Dr. Budiono, masyarakat kini begitu gandrung dengan teh pelangsing ini, dan lagi-lagi beliau katakan ini lebih banyak faktor psikologis semata karena konsumen telah termakan oleh iklan. Namun demikian, minum teh pelangsing ini tidaklah akan berbahaya (kecuali kalau sangat berlebihan karena akan terjadi dehidrasi pula) karena tidak ada efek samping.
Jadi paling banter efek sampingnya adalah boros. Thea folium atau daun teh dalam teh pelangsing mengandung kafein sekira 1-2,5% yang bisa mendorong aktivitas dan teofilin yang berfungsi sebagai bahan pelancar air seninya. Tambahan sediaan lainnya di antaranya Kayu Rapat atau Parameni barbata yang menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia, bermanfaat untuk mengerutkan rahim yang membesar dan mencegah rahim melorot. Jadi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan hal melangsingkan tubuh.
Tumbuhan tambahan lainnya biasanya Adas (Foeniculum vulgare) yang dikenal sebagai obat pembuang gas. Menurut J. Kloppenburg dalam bukunya Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya, jika ditambahkan Pulasari (Alyxia stellata), bisa untuk melancarkan air seni.
Sediaan lain yang sering juga ditambahkan adalah daun Jati belanda (Buazuma ulmifolia) yang menurut K. Heyne, jika diminum dua kali sehari selama 1 bulan, bisa untuk melangsingkan tubuh karena bisa meluruhkan lemak.
Kesimpulannya, apa pun obat pelangsing yang Anda pilih hendaknya tidak dikonsumsi dengan serampangan dan sembrono. Konsultasikan dengan tenaga medis sehingga bisa dipantau pekembangannya.
Untuk obat bebas, juga hendaknya dibaca aturan pakainya dengan benar dan jika ragu sebaiknya konsultasikan juga pada orang yang kompeten di bidangnya. Jangan sampai Anda merugi, ingin langsing malahan masuk ke rumah sakit. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Sunday, February 16, 2003

Khasiat Jagung Muda

Oleh Muhtadi Puradinata, Dipl. Ing.
(Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan-STIKES Cirebon)

ADA anggapan sebagian masyarakat bahwa jagung sebagai makanan rakyat kecil hanya bermanfaat sebagai pengganjal perut atau sebagai pengganti beras (bila harga beras mahal/tidak terjangkau atau di musim paceklik). Padahal sebenarnya, jagung adalah makanan sehat dan berkhasiat bagi manusia, hewan ternak, ayam, burung, dan lainnya.
Apa khasiatnya? Di kalangan pengobatan tradisional, tercatat sebuah resep untuk mengobati luka-luka bekas di kulit tubuh penderita yang ditinggalkan/akibat penyakit morbili atau campak/tampek.
Berdasarkan pengamatan, ternyata luka bekas di kulit itu bisa menjadi mulus kembali atau tidak membekas setelah diobati dengan air pati dari jagung muda.
Untuk mendapatkan sari pati jagung muda, caranya sama seperti cara mendapatkan air santan/pati kelapa, yaitu jagung muda yang biasanya sering disayur itu diparut halus lalu diperas.
Saripati inilah yang dipakai untuk mengobati bekas luka dengan cara mengolesi kulit bekas luka tersebut.
Dari sumber yang menguak disebutkan khasiat tongkol jagung dalam pengobatan tradisional. Direktorat Pengawasan Obat Tradisonal menguatkan pendapat itu. Bahwa tongkol jagung dapat menyembuhkan sakit ginjal. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan Filipina dan penyusun buku ”Air Penyembuh Ajaib” sekaligus seorang Kepala Physical Therapy Department Manila Santitarium and Hospital mengungkapkan, tongkol jagung berkhasiat untuk penyembuhan cystitis akut dan kronik peradangan kantong kemih.
Uji klinis khasiat tongkol jagung telah dilakukan para peneliti dari Chinese Medicinal Material Research Centre, The Chinese University of Hongkong yang membuktikan bahwa rambut jagung mujarab untuk memperlancar keluarnya air seni dan penurunan tekanan darah tinggi.
Cara mendapatkan ramuan untuk melancarkan keluarnya air seni yaitu, rebuslah 50 gr rambut jagung dalam 50 cc air untuk diminum 2 kali sehari. Selain itu, Herminia de Guzman Ladion memberikan ramuan untuk penyakit cytitis akut dan kronik peradangan kandung kemih. Caranya, rebuslah 2 mangkuk rambut jagung muda yang segar dan dirajang dalam 4 gelas air selama 15 menit. Air rebusan tersebut diminum 3 x 1 gelas sehari.
Adanya pembuktian secara ilmiah tentang khasiat tongkol jagung menambah khazanah obat tradisional dari tingkat empirik praktis ke arah ilmiah objektif. Penggunaannya merupakan wahana pelayanan kesehatan masyarakat sehari-hari dan bersifat preventif maupun kuratif. Hal ini sesuai dengan program ”health for all” yang dicanangkan oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia).
Sebuah tongkol jagung muda ataupun tua terdiri atas komponen daun luar, rambut jagung, biji, dan tongkolnya. Masyarakat umumnya sudah mengonsumsi jagung, baik dalam bentuk jagung tua (jagung bakar, rebus) maupun jagung muda (sayur) termasuk sweet corn.(Sumber: Pikiran Rakyat)***

Karbohidrat & Manusia, Seperti Mobil & Bensin

Oleh achmad surya
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI)

TENTUNYA kita tahu, pada saat makan, makanan mana yang enak dan mana yang tidak enak sehingga kita dapat memilah dan memilih sesuai dengan selera kita. Akan tetapi, kita harus lebih tahu apa yang terkandung dalam makanan yang akan kita makan. Jangan sampai makanan yang kita makan asal enak saja dan dapat memenuhi nafsu makan kita. Salah satu yang terkandung dalam makanan kita sehari-hari yaitu karbohidrat. Berkat karbohidrat inilah, kita memperoleh tenaga atau energi sehingga kita dapat menjalankan aktivitas hidup seperti berjalan, mengangkat beban, termasuk kegiatan Anda membaca dan berpikir saat ini.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terkandung dalam makanan yang tentunya kita harus mengonsumsi makanan tersebut. Makanan ini sama fungsinya seperti halnya bensin yang diperlukan oleh mobil ataupun motor. Namun, karbohidrat ini hanya diperlukan oleh makhluk hidup. Karbohidrat dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita kelompokan menjadi tiga, yaitu:

1. Kelompok monosakarida, seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Kelompok monosakarida ini adalah karbohidrat yang sangat sederhana sehingga tidak dapat diuraikan lagi (dihidrolisi). Oleh karena itu, bila monosakarida ini masuk ke dalam tubuh manusia, akan langsung diserap oleh tubuh yang akhirnya akan menghasilkan energi bagi tubuh kita tanpa melalui penguraian terlebih dahulu.
Contoh makanannya yaitu gula enau (gula merah) dan buah anggur yang mengandung glukosa. Dalam darah manusia yang normal, mengandung glukosa dengan kadar 0,1% dan jika melebihi dari itu orang tersebut menderita diabetes. Galaktosa banyak terdapat dalam air susu, sedangkan fruktosa dikandung oleh buah-buahan (bahasa latin: fructus = buah). Ketiga monosakarida tersebut memiliki rumus molekul yang sama, yaitu C6H12O6. Senyawa monosakarida ini didapat dengan menghidrolisi disakarida atau polisakarida (di= dua, poli= banyak).

2. Kelompok disakarida, seperti sukrosa, laktosa, dan maltosa. Contoh makanannya yaitu gula pasir (gula tebu) yang merupakan sukrosa (dalam kehidupan kita sehari-hari sukrosa ini sering kita gunakan saat membuat teh manis). Laktosa terdapat dalam air susu atau susu kaleng untuk makanan bayi, sedangkan maltosa jarang dijumpai di alam dan dapat diperoleh dari hidrolisis persial (sebagian) dari amilum (polisakarida). Karena disakarida ini merupakan gabungan dari dua monosakarida, bila sudah masuk ke dalam tubuh kita akan dihidrolisis (diuraikan). Gabungan dari glukosa dan fruktosa akan menghasilkan sukrosa. Gabungan dari glukosa dan galaktosa menghasilkan laktosa dan gabungan dari dua glukosa menghasilkan maltosa. Disakarida memiliki dua molekul monosakarida dengan rumus molekul C12H22O11.

3. Kelompok polisakarida, seperti selulosa, amilum, dan glikogen. Yang perlu kita ketahui adalah amilum karena amilum ini merupakan makanan yang sering kita konsumsi yang juga disebut pati atau tepung. Masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi (beras) yang merupakan amilum dari padi (oryza sativa). Contoh lain yaitu terigu amilum dari gandum (triticum vulgare), tapioka amilum dari singkong (manihot utilissima), maizena amilum dari jagung, dan hunkwee amilum dari kacang hijau (phaseolus aureus).Kelompok ini merupakan polimer dari monosakarida (gabungan dari banyak monosakarida). Dari ketiga kelompok karbohidrat tersebut, pada umumnya merupakan sumber energi untuk makhluk hidup. Bayangkan saja bila kita tidak dapat mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, tentunya tubuh kita ini akan merasa lemas karena tidak adanya energi. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Tomat Hasil Kebun Sendiri, Nikmat

Oleh O Bin Ao

DI antara sekian banyak buah-buahan, tomat dapat digolongkan sebagai buah favorit bagi tua dan muda. Bayi sudah dibiasakan m-inum air tomat, remaja putri memanfaatkannya untuk masker kecantikan, sedangkan orang dewasa sering ”mengajak” tomat ikut ber-peran di atas meja makan.
Melihat kegunaannya yang begitu banyak, pastilah kaum ibu yang berurusan dengan tomat ini ingin mencoba menanamnya sendiri di kebun. Sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memanfaatkan halaman rumah, tak ada salahnya Anda menanam tomat ini sebagai penyegar rasa.

Tanah yang sehat
Tomat yang dikenal dengan nama Latin Solanum lycopersicum itu, tumbuh di dataran rendah maupun pegunungan. Perbedaan hawa pegunungan yang segar menyejukkan dengan dataran rendah yang panas terik, menghasilkan ukuran buah tomat yang berlainan. Tomat gunung cenderung lebih segar dan lebih besar dari pada tomat dataran rendah.
Menanam tomat dapat langsung di tanah atau dalam pot, tergantung pada ukuran halaman rumah Anda. Tanah yang telah dipersiapkan lebih dahulu merupakan faktor terpenting dalam menanam buah yang kaya vitamin ini. Yang diperlukan adalah tanah yang sehat, baik untuk yang ditanam langsung di tanah maupun dalam pot.
Tanah yang sehat yaitu tanah yang bebas penyakit tanaman. Caranya, mula-mula, cangkullah sebidang tanah dalam-dalam, gemburkan dengan air banyak-banyak. Biarkan disinar matahari dan bolak-baliklah berkali-kali. Dengan demikian setiap partikel tanah tertimpa sinar matahari yang sanggup membunuh kuman-kuman penyakit tanaman.
Selanjutnya, beri ”vitamin” tanah alias pupuk. Untuk lebih menyehatkan tanah, disarankan agar mempergunakan pupuk kandang. Dengan perbandingan 1:2 untuk pupuk kandang dan tanah serta aduklah hingga tercampur rata. Selain menyuburkan, pupuk ini bisa meng-gemburkan tanah. Ada baiknya dicampur lagi dengan abu dapur yang mengandung Kalium dan Fosfor yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Abu dapur ini juga dapat membunuh hama atau ulat yang terbawa dalam pupuk kandang itu.

Bisa dalam pot
Beruntung jika Anda mempunyai halaman luas untuk menanam tomat. Namun jangan berkecil hati apabila luas halaman Anda tak memungkinkan, karena masih ada jalan keluar yakni bisa menanamnya dalam pot.
Bermacam-mcam pot dapat Anda pergunakan untuk menanam tomat. Dari kaleng-kaleng bekas yang sudah dilengkapi cukup banyak lubang di bawahnya, atau pot tanah yang banyak dijual di pasaran.
Khusus untuk menanam dalam pot, selain tanah sehat yang sudah diolah tadi, juga harus memerhatikan susunan dalam pot. Pada dasar pot, letakkan pecahan genting/bata setinggi kurang lebih 2-3 cm. Usahakan agar lubang pot tidak tertutup. Pecahan genting/batu bata ini gunanya untuk mengatur penyerapan air (drainage). Di atas pecahan genting/batu bata tersebut, taruhlah selapis lagi serutan kayu setinggi 2-3 cm pula. Terakhir, masukkan tanah sehat yang sudah diolah.

Menyemaikan bibit
Untuk mendapatkan buah tomat yang bermutu, maka harus menyemaikan bibitnya terlebih dahulu di sebuah ”transit” sementara. Tempat ”transit” itu terbuat dari peti, berupa kayu yang diisi tanah sehat, ditempatkan di sebuah peti untuk memudahkan pemindahannya. Tempat itu tidak boleh mandi matahari terus-menerus dan tidak juga tersiram air hujan.
Untuk memilih bibit yang baik, tentu harus mengambil bibit yang baik pula. Selain buah yang segar, sehat, dan sempurna —dalam arti tak berlubang— buah itu harus cukup masak. Keluarkan bijinya dan taburkan di tanah persemaian dengan memilih waktu di akhir musim hujan.
Perlu diingat, tanaman tomat betah hidup di tanah yang gembur dan basah. Maka, semasa persemaian ini, kelembaban tanah harus tetap terjaga dengan menyiramnya secara teratur. Setelah satu bulan, tunas-tunas muda mulai tumbuh. Pilihlah mana yang bisa masuk ”final”, yaitu tunas yang tumbuh subur dan batang kuat. Tanamlah tunas pilihan tadi dalam ”penyapihan bibit”.
Di tempat ”transit” terakhir ini, tanaman muda itu ditanam dengan jarak 5 cm. Tiga minggu kemudian, setelah tanaman muda tersebut mencapai tinggi 10 cm, bisa dipindahkan ke tempat pemukiman resmi, bisa ke halaman atau ke dalam pot.

Kapling resmi
Hati-hati memindahkan tunas-tunas ini jangan asal tarik. Usahakan akar-akarnya jangan sampai terputus. Untuk memudahkan pencabutan tunas, gemburkan dulu tanah tempat tunas itu dengan menyiramkan air terlebih dahulu.
Usahakan agar tanah dari dari kapling sementara itu masih ”menyelubungi” akar muda yang masih lemah. Setelah tanaman muda ini mulai tumbuh, sediakan lanjaran atau penopang untuk merambatkan batang tanaman. Lanjaran itu dapat berbentuk bambu yang ditancapkan dengan jarak 15-10 cm dari batang tanaman. Demikian juga halnya dengan yang ditanam dalam pot, harus dilengkapi dengan tiang penopang.
Mengingat tanaman ini paling senang air, jadi jangan sampai tanahnya mengering karena akan mengakibatkan pohon ini mati merana. Untuk menjaga kelembaban tanah, dapat meletakkan timbunan jerami atau tumpukan daun kering di atas tanah sekitar tanaman. Dengan demikian, sinar matahari terik pun akan tidak banyak berpengaruh buruk pada tanaman ini.

Perawatan yang teratur
Setelah tanaman muda itu tumbuh membesar, jangan sekali-kali lalai melakukan pemangkasan. Ini harus dilakukan demi menjaga agar pertumbuhannya tak kerdil dan buahnya sedikit. Untuk mendapatkan buah yang baik, jangan biarkan terlalu banyak bunga tumbuh di sana. Cukup sebanyak 4 atau 5 kuntum pada satu tangkai.
Sebagai vitamin, pupuk juga diperlukan termasuk dalam menanam tomat. Pada saat menghasilkan buah yang pertama, berikan pupuk natrium untuk merangsang pertumbhan buah. Lakukan pemupukan dengan teratur (sebulan sekali) agar kesuburan tanaman tetap terpelihara.
Pemberantasan hama merupakan hal yang tak bisa diremehkan. Mulai dari bekicot, serangga sampai penyakit tanaman lain, bisa saja sewaktu-waktu datang menyerang. Hal ini jangan sampai kecolongan.
Dalam waktu tiga bulan, buah yang dinanti bisa segera dipetik. Harus diusahakan dalam memanen buah tomat ini, dalam keadaan belum terlalu masak. Juga memetiknya harus hati-hati, agar batangnya tak sampai terkulai di tanah. Selamat mencoba!(Sumber: Pikiran Rakyat)***

Macam-macam Fobia dan Penanggulangannya

Oleh Handri

KETIKA seekor kucing melintas di hadapan Anda, tiba-tiba saja keringat dingin membasahi sekujur tubuh Anda. Tanpa alasan, Anda merasa sangat ketakutan dan berusaha menghindari kucing itu. Apakah karena Anda tidak suka kucing?
Bukan, hal seperti itu jelas menunjukkan bahwa Anda mengalami fobia terhadap kucing. Menurut Felix Lim, seorang konsultan lulusan Australia yang bekerja di Apllied Psychology Singapura, seseorang dikatakan menderita fobia saat mereka berupaya menghindari suatu objek, situasi, atau aktivitas yang mereka takuti. Orang itu bertindak tanpa pemikiran. Tanpa ia sadari, wajahnya memucat, napas terengah-engah, dan seakan sulit menggerakkan tubuhnya.
Ada tiga tipe utama fobia:
1. Fobia spesifik (fobia terhadap binatang, ketinggian, atau penerbangan dengan pesawat)
2. Fobia sosial (takut untuk berbicara atau makan di tempat umum)
3. Agorafobia (fobia terhadap ruang terbuka atau tertutup, takut berada di ruangan lapang atau sempit)
Di antara sekian banyak jenis fobia spesifik, ada 10 jenis fobia yang tidak masuk akal (aneh), yaitu Gamafobia (fobia terhadap pernikahan), Pentherafobia (takut pada ibu mertua), Alliumfobia (fobia terhadap bawang putih), Arachibutyrofobia (takut bila selai kacang menempel pada langit-langit mulut), Coulrofobia (takut pada badut), Konifobia (takut pada debu), Peladofobia (takut pada orang botak), Gynefobia (takut pada wanita), Leukofobia (fobia terhadap warna putih), serta Panofobia (takut pada semua hal).
Gejala fobia dapat dialami seseorang kapan saja (pada masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa). Fobia bisa diderita oleh siapa saja, bahkan bintang-bintang Hollywood pun ada yang mengalaminya. Pierce Brosnan misalnya, pemeran agen rahasia James Bond yang gagah berani ini ternyata takut bila berada di ruangan sempit. Jennifer Aniston, kekasih Brad Pitt yang namanya meroket lewat serial televisi ”Friends” selalu merasa takut bila naik pesawat terbang.
Ketakutan terhadap sesuatu tanpa alasan yang masuk akal ini terkadang membuat penderitanya merasa malu. Tidak usah khawatir, fobia dapat disembuhkan, namun semuanya bergantung pada kemauan dan usaha si penderita itu sendiri. Hal berikut mungkin dapat membantu:

Berusaha Menolong Diri Sendiri
1. Bicarakan Fobia Anda pada Orang Lain
Dr. Hoili Lim, konsultan psikologi RS Adam Road Singapura menyarankan untuk membicarakan fobia yang Anda derita pada teman-teman atau keluarga sehingga mereka dapat membantu menangani masalah fobia Anda. Bila mungkin, bicaralah pada orang yang pernah mengalami fobia yang sama dan orang itu telah berhasil mengatasinya. Setidaknya dengan begitu, Anda tahu bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang pernah menderita fobia seperti itu.

2. Baca Buku-buku tentang Cara Mengatasi Fobia
Bagi mereka yang mengalami fobia sosial, telah banyak buku-buku berisikan tips mengatasi sendiri fobia tersebut. Anda dapat mencari buku-buku dan perlengkapan penanggulangan fobia yang lengkap dan terperinci di situs www.anxieties.com. Dalam buku-buku di situs tersebut diterangkan metode bertahap untuk mengatasi fobia beserta detailnya.

3. Kuatkan Sugesti Anda
Bila Anda mulai panik saat menghadapi sesuatu yang ditakuti, cobalah hal berikut:
- Cari tempat sepi dan nyaman.
- Tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan pikiran. Cobalah untuk santai, tutup mata, dan bayangkan hal-hal yang menyenangkan.
- Katakan pada diri Anda bahwa Anda tidak akan dapat dikendalikan oleh rasa takut terhadap situasi atau objek apa pun.
- Terus-menerus yakinkan diri bahwa objek yang ditakuti itu sebenarnya tidak berbahaya.
Hal-hal diatas dapat membantu Anda dalam melatih diri untuk tetap tenang saat menghadapi sesuatu yang ditakuti. Yang terpenting adalah terus berusaha dan jangan menyerah.

Carilah Bantuan
Beberapa orang selalu menghindari objek atau situasi yang mereka takuti. Yang lain justru berusaha mengatasinya dengan berbagai cara. Bila Anda sudah merasa stres dan tertekan akibat fobia yang Anda alami, Anda harus mencari bantuan psikologis dan medis. Mungkin Anda memerlukan obat penenang untuk mengurangi rasa takut saat menghadapi objek yang Anda takuti.
Agorafobia merupakan jenis fobia yang paling parah. Penderitanya dapat saja merasa takut untuk ke luar rumah. Mereka memerlukan bantuan ahli untuk mengatasi fobianya karena hidup mereka menjadi terbatasi.
Jangan malu-malu untuk berbicara dengan para ahli karena mereka dapat membantu Anda keluar dari masalah fobia dengan beberapa metode:

1. Desensitisasi Sistematis
Dalam metode ini, penderita fobia secara bertahap dihadapkan dengan objek yang mereka takuti. Bila mereka takut anjing, pertama-tama mereka akan diminta memikirkan seekor anjing sambil diajari teknik-teknik relaksasi untuk tetap tenang menghadapinya. Dalam tiga tahap berikutnya, dilakukan hal yang sama dengan tingkatan berbeda.
Pada tahap kedua, penderita akan diperlihatkan foto/gambar seekor anjing, kemudian pada tahap berikutnya mereka dihadapkan dengan model anjing (patung/boneka/robot). Di tahap akhir, mereka baru akan dihadapkan dengan anjing betulan. Bila pada satu tahap mereka belum dapat mengatasi rasa takutnya, mereka dapat kembali ke tahap sebelumnya.

2. ”Cognitive Behaviour Therapy”
Di sini penderita dibantu untuk mengubah pola pikir mereka dan melatih pemikiran untuk menyadari bahwa tidak ada yang perlu ditakuti. Penderita diajari untuk mengoreksi dugaan-dugaan irasional dan menggantinya dengan pikiran positif. Mereka juga akan belajar mengulas pemikiran untuk mencari titik yang memicu ketakutan mereka terhadap sesuatu.

3. ”Hypnosis”
Tidak semua orang dapat dibantu dengan cara ini. Metode ini hanya ditawarkan setelah pengujian yang cermat. Dengan hypnosis, penderita dibawa kembali pada saat pertama kali mengalami trauma. Kemudian, mereka diberi tahu bahwa hal itu sudah berlalu dan kini mereka berada di tempat yang aman. Penderita juga diajarkan untuk fokus pada hal-hal positif. (Sumber: Pikiran Rakyat/SWW).***

Sunday, February 02, 2003

Bawang Putih untuk Pengobatan Tradisional

Oleh Meitasari

BAWANG putih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Di samping kegunaannya sebagai bumbu dapur yang dapat melezatkan makanan, ternyata umbi lapis bawang putih memiliki khasiat medik yang cukup besar dalam pengobatan tradisional.
Bawang putih memiliki bau khas aromatik yang tajam; rasa agak pedas yang lama-kelamaan dapat menimbulkan rasa agak tebal di bibir, serta memiliki warna penampakan putih kekuningan. Umbi lapis bawang putih merupakan umbi majemuk berbentuk hampir bundar yang memiliki garis tengah 4-6 cm. Umbi tersebut biasanya terdiri atas 8-20 siung bawang putih yang seluruhnya diliputi oleh tiga sampai lima selaput tipis seperti kertas berwarna putih, umumnya tiap siung diselubungi oleh dua selaput seperti kertas. Selaput luar berwarna agak putih dan agak longgar sedangkan selaput dalamnya menempel dan memiliki penampakan yang transparan.
Umbi lapis bawang putih memiliki efek farmakologi yang bermacam-macam. Yang pertama, berindikasi dalam pengobatan hiperkolesterolemia dan hiperlipidemia. Bawang putih segar, sari bawang putih, ekstra bawang putih maupun minyak atsiri dapat menurunkan kolesterol dan lemak plasma. Penelitian secara in-vitro pada hepatosit tikus dan sel HepG2 manusia menunjukkan ekstrak cair Allii sativi bulbus (umbi lapis bawang putih) dapat menghambat biosintesis kolesterol dalam suatu pemberian dosis tertentu.
Efek antihiperkolesterolenia dan anti hiperlipidemia telah diteliti dengan menggunakan beragam bintang percobaan (tikus, kelinci, ayam, babi) setelah pemberian secara oral (mulut) pada makanannya atau intragastic dari berbagai bentuk Allii sativi bulbus (ekstrak bawang putih dan minyak esensial).
Pemberian secara oral dari Alliicin terhadap tikus selama periode dua bulan dapat menurunkan kadar lemak total dari serum dan hati, fosfolipid, trigliserida, dan kolesterol total. Mekanisme aktivitas anti hiperkolesterolenia dan hiperlipidemia dari Allii sativi bulbus menunjukkan terlibatnya penghambatan dari hepatic-hydroxy-methylglutaryl-CoA(HMG-CoA) reduktase, dan penyusunan kembali dari plasma lipoprotein dan membran sel.
Pada konsentrasi rendah (0,5 mg/ml), ekstrak Allii sativi bulbus menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase hati, akan tetapi pada konsentrasi tinggi (>0,5 mg/ml) biosintesis kolesterol akan dihambat dalam tahap lanjut pada jalur biosintesisnya. Harus dicatat bahwa ekstrak cair Allii sativi bulbus memiliki kemungkinan tidak mengandung salah satu dari kandungan Alliciin atau Ajoene, untuk itu konstituen dari Allii sativi bulbus seperti asam nikotinat dan adenosin (yang juga menghambat aktivitas HMG-CoA redaktur dan biosintesis kolesterol), harus diikutsertakan.
Indikasi kedua yaitu dapat digunakan dalam pengobatan hipertensi ringan. Aktivitas anti hipertensi dari Allii sativi bulbus telah dibuktikan secara in-vivo. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pemberian secara oral dari Allii sativi bulbus dapat menurunkan tekanan darah pada anjing, marmut, kelinci, dan tikus. Obat tersebut dapat memperlihatkan penurunan resitensi vaskuler dengan langsung merelaksasi otot polos.
Obat tersebut juga memperlihatkan perubahan fungsi fisik potensial membran dari sel vaskuler otot polos. Sediaan bawang putih serta ajoene membuat hiperpolarisasi membran dalam sel pada jalur pembuluh. Kandungan yang menghasilkan aktivitas hipotensi dari obat tidak diketahui secara pasti.
Dalam hal ini allicin tidak menunjukkan keterlibatannya. Adenosin berperan dalam melebarkan peripheral pembuluh darah, membuat penurunan tekanan darah, dan juga terlibat dalam regulasi aliran darah pada arteri koroner. Akan tetapi bagaimanapun juga adenosin tidaklah aktif ketika diberikan secara oral. Allii sativi bulbus dapat meningkatkan produksi nitrogen oksida yang memiliki keterkaitan dengan penurunan tekanan darah.
Indikasi yang ketiga dari Allii sativi bulbus adalah untuk pengobatan diabetes melitus ringan. Efek hipoglikemia dari Allii sativi bulbus telah dibuktikan secara in-vivo. Pemberian secara oral dari sedian ekstrak Allii sativi bulbus berair ataupun minyak esensial dari bawang putih dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus dan kelinci. Pada satu penelitian, pemberian secara oral Allii sativi bulbus pada makanan tikus normal atau terkena diabetik-streptozotocin, dapat mengurangi hiperpagia dan polidipsia akan tetapi tidak memiliki efek pada hiperglikemia atau hipoinsulinemia.
Sementara itu, pemberian kepada tikus yang terkena diabetic-alloxan dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin. Aktivitas hipoglikemia dari ekstrak Allii sativi bulbus menunjukkan peningkatan produksi insulin, dan allicin telah menunjukkan melindungi insulin dari ketidakaktifan.
Allii sativi bulbus kontradiksi dengan pasien yang menderita alergi terhadapnya. Akan tetapi, tingkat keamanan Allii sativi bulbus dapat dikatakan cukup baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan luasnya penggunaan Allii sativi bulbus dalam pembuatan makanan sehari-hari. Pengonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan risiko pendarahan pascaoperasi. Efek tidak diinginkan yang dapat timbul dari pengonsumsian Allii sativi bulbus adalah alergi dalam bentuk kontak dermatitis dan serangan asma. Bagi pasien yang sedang menjalani terapi warfarin, harus diperingatkan bahwa tambahan Allii sativi bulbus akan meningkatkan waktu pendarahan dua kali lebih lama dibandingkan dengan waktu pendarahan normal.
Dari ketiga indikasi serta efek farmakologi yang ditimbulkan oleh Allii sativi bulbus, dapatlah dikatakan bahwa tumbuhan ini memiliki khasiat medik yang sangat besar dalam penyembuhan berbagai macam penyakit secara tradisional. Penggunaan serta dosis yang tepat dapat menyembuhkan dan mencegah kita dari berbagai macam penyakit yang membahayakan tanpa risiko yang besar. Jika dibandingkan dengan pengobatan modern, jelas penggunaan tumbuhan obat tradisional semacam ini dapat dijadikan alternatif termudah dan termurah dalam pengobatan berbagai macam penyakit. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Jangan Bangun WC di Belakang Rumah

Oleh Sun

PERTUMBUHAN penduduk Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti di Bandung, Jakarta, dan Surabaya, memaksa pemerintah menyediakan perumahan yang terjangkau dari sisi harga serta dapat memenuhi kebutuhan perumahan yang semakin besar. Hasilnya, muncul perumahan tipe rumah sederhana (RS) dan rumah sangat sederhana (RSS).

RUMAH tersebut biasanya memiliki luas tanah antara 60 s.d. 90 m2, dengan tipe bangunan T 15 s.d. T 36, dengan lebar tanah hanya 5 atau 6 meter. Rumah jenis ini biasanya hanya memiliki satu kamar tidur, satu kamar tamu, dan dapur. Ciri khas lainnya adalah rumah yang satu dengan yang lainnya saling berdempetan.
Bagi keluarga yang memiliki dua anak, rumah hanya dengan satu kamar tidur menjadi sangat tidak memadai, apalagi bila anak-anaknya sudah menginjak remaja. Hal ini mendorong pemilik rumah untuk memperluas bangunan rumahnya. Perluasan rumah ini tidak jarang hanya menyisakan sedikit ruang terbuka di depan rumah karena harus menyediakan banyak kamar untuk anggota keluarganya.
Perluasan rumah di perumahan memiliki ciri yang demikian. Sebagai hasilnya, rumah-rumah tersebut hanya memiliki pintu dan jendela di depan rumah. Jendela di samping rumah tidak memungkinkan untuk dibuat karena di samping lebar tanah yang hanya 6 meter (bahkan ada yang hanya 5 meter), rumahnya berdempetan dengan tetangganya. Demikian pula di bagian belakang rumah. Rumah dengan keadaan yang demikian banyak dijumpai di perumahan-perumahan.
Rumah dengan ciri yang demikian sebenarnya kurang sehat. Yang pertama karena pertukaran (sirkulasi) udara tidak bagus atau udara tidak bisa keluar masuk rumah dengan bebas karena udara hanya bisa masuk dari depan rumah. Sirkulasi udara yang baik di dalam rumah sangat diperlukan sebagai persyaratan rumah sehat.
Hal ini dapat diperburuk apabila dapurnya terletak di rumah bagian belakang. Apabila sirkulasi udara di dalam rumah tidak baik, gas-gas hasil pembakaran saat memasak (misalnya gas Nox yang berbahaya bagi kesehatan), tidak dapat keluar rumah dengan leluasa. Akibatnya, gas-gas tersebut dapat terisap sehingga dapat mengganggu kesehatan anggota keluarga.
Rumah yang bagian belakangnya serba tertutup tersebut juga menyebabkan sinar matahari tidak bisa mencapai bagian belakang rumah. Akibatnya, rumah terasa lembab. Hal-hal di atas dapat diperburuk apabila WC dan kamar mandi terletak di rumah bagian belakang (dan kebanyakan rumah memang demikian). Bau tidak sedap, kelembaban, serta kuman penyakit, tidak dapat segera tersapu ke luar dari rumah.
Seperti dikemukakan di atas bahwa rumah RS dan RSS berdempetan dengan tetangganya baik itu di sisi kanan, kiri, maupun belakang. Untuk itu diperlukan kiat-kiat agar dalam mengembangkan rumah RS dan RSS tidak terjebak dalam masalah yang dikemukakan di atas dan menjadikan rumah tersebut tetap menjadi rumah sehat. Berikut prinsip rumah sehat dan kiat-kiat membangun rumah sehat di perumahan RS dan RSS.

1. Pastikan aliran udara yang lancar dari depan ke belakang rumah atau sebaliknya. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun bagian belakang rumah ada yang terbuka ke udara langsung atau dengan cara membuat genting di bagian belakang rumah sedemikian rupa sehingga udara dapat keluar masuk dengan bebas.

2. Pastikan bahwa sinar matahari dapat masuk rumah dengan leluasa. Untuk menguji ini, caranya sangat gampang, yaitu matikan seluruh lampu listrik, lihat ruangan apakah terang atau gelap.
Apabila dengan matinya lampu listrik ruangan menjadi gelap, rumah tersebut perlu direnovasi agar sinar matahari dapat menjangkau ruangan tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan membikin bagian belakang rumah ada yang terbuka ke udara langsung atau dengan cara membuat genting di bagian belakang rumah sedemikian rupa sehingga udara dapat keluar masuk dengan bebas.

3. Buatlah atap yang tinggi, paling tidak tingginya 3 meter dari lantai. Atap rumah yang tinggi memiliki banyak keuntungan. Udara panas (misal dari memasak) selalu menuju ke atas.
Dengan atap rumah yang tinggi, udara panas atau udara hasil pembakaran yang tidak sehat, akan terbawa ke atas. Hal ini lebih sempurna lagi apabila ada bagian genting yang terbuka sehingga udara panas dan udara hasil pembakaran dapat segera tersapu keluar. Atap yang tinggi dapat juga berfungsi mengurangi rasa gerah di dalam rumah apabila musim kemarau tiba.

4. Apabila membuat rumah berlantai dua (atau lebih), pastikan bahwa pada tangga yang naik ke atas memiliki bagian yang terbuka luas. Sekali lagi, hal ini untuk memastikan sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari dengan baik.
Bagaimana apabila rumah yang sudah dikembangkan/diperluas ternyata tidak memenuhi 4 hal di atas. Cara yang mudah dan cukup manjur serta tidak terlalu banyak mengeluarkan uang serta tidak mengubah rumah secara berarti adalah dengan cara memperbarui genting (terutama pada bagian belakang rumah) sedemikian rupa sehingga udara dan sinar matahari dapat masuk. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Bawang Merah dan Manfaatnya

Oleh Bahagiarini

BAWANG merah tentunya sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga kita karena bawang merah merupakan salah satu bumbu dapur utama yang sering dipakai oleh ibu-ibu dalam setiap masakan.

BAWANG merah selain menyedapkan masakan juga memiliki banyak kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila bawang merah hampir banyak dikonsumsi orang sehingga harganya tiap waktu semakin beranjak mahal.
Tanpa disadari, ternyata bawang merah dan bawang putih adalah dua sumber tumbuhan yang memang ada disebutkan dalam Alquran, yaitu dalam surat Albaqarah ayat 61: ”Dan ingatlah ketika kamu berkata: Wahai Musa, kami tidak dapat sabar dengan satu macam makanan saja. Karena itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami sebagian dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu dari sayur-mayurnya, mentimunnya, bawang putihnya, kacangnya dan bawang merahnya”. Dari ayat di atas jelas bahwa bawang merah merupakan karunia Allah yang menjadi keinginan dan kesukaan manusia.
Kita sering mengalami rasa perih di mata apabila sedang mengiris bawang merah. Hal ini disebabkan karena bawang merah mengandung zat yang disebut alliinase, sejenis zat yang memicu munculnya faktor prophantial S-oxide atau lachynatory, pembuat rasa perih pada mata. Zat ini diketahui melalui penelitian yang dilakukan oleh Dr. Shinusuke Imai dari ”House Food Corporation”, Ciba-Jepang.
Dengan ditemukannya zat ini, maka tim dari Jepang tersebut bisa menemukan bahan kimia yang bisa mengantisipasinya tanpa mengubah rasa khas bawang tersebut dengan cara menurunkan regulasi kegiatan enzim sintase. Zat penyebab rasa perih ini kalau terlalu sering mengenai mata, maka jumlah cairan mata akan berkurang.
Bawang merah selain mengandung alliinase juga mengandung zat lainnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Bawang merah kaya dengan berbagai vitamin, termasuk vitamin B1 (thiamine), B2 (riboflavin), dan C (ascorbic acid).
Dalam bidang pengobatan, bawang merah berperan sebagai bahan antiseptik, khususnya dalam menyembuhkan sakit, seperti apabila terdapat kulit yang melepuh akibat terbakar.
Selain itu, bawang merah juga berguna untuk mengurangi hipertensi, kandungan gula yang tinggi dalam darah, serta kolesterol, dan kandungan lemak dalam darah.
Bila dimasak dengan cuka, bawang merah berguna untuk sakit jantung dan bengkak. Air perasannya bisa digunakan untuk mengolesi penyakit kulit seperti bisul dan gigitan serangga. Bawang merah yang telah dibakar dan ditumbuk dapat mengobati telinga yang bernanah. ()***

Cabai & Makanan Berserat Turunkan Berat Badan

Oleh Edwin

PUNYA badan langsing dan indah memang jadi dambaan banyak orang terutama kaum wanita. Namun untuk mencapai hal seperti, masih banyak yang sulit mendapatkannya. Kendati gaya hidup dan kebiasaan makan telah diperbaiki, berat badannya masih saja terus naik. Golongan orang yang seperti ini memang punya perbedaan individual, yakni memiliki laju metabolisme masing-masing.
Namun, Anda jangan putus asa sebab ada banyak jenis makanan yang betul-betul dapat meningkatkan laju metabolisme serta membantu menurunkan berat badan. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang pedas-pedas.
Menurut beberapa penelitian, bumbu-bumbu pedas seperti cabai, mostar, dan merica, dapat membantu menurunkan berat badan sebanyak 25 %.
Cabai rawit yang telah dikenal selama ratusan tahun sebagai obat kolik usus (masuk angin), pencernaan buruk dan meningkatkan sirkulasi darah, sampai kini masih dikonsumsi banyak orang dan dimanfaatkan khasiatnya.
Namun, cabai rawit yang antara lain mengandung capsaicin dan capsacutin itu, kini diyakini oleh para ilmuan dapat menurunkan berat badan karena berpengaruh terhadap hormon hasil kelenjar tiroid yang berpengaruh pula terhadap laju metabolisme.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Tasmania, Australia membuktikan, laju metabolisme 4 dari 6 orang sebagai sampel percobaan, meningkat setelah menyantap makanan yang mengandung 1 sendok makan ”tabasko” yang tak lain adalah ekstrak cabai.
Jadi kalau Anda merasa kegemukan, cobalah tambahkan dalam makanan Anda, bumbu yang mengandung cabai alias yang punya rasa pedas. Bisa dibubuhkan langsung pada makanan ataupun diramu sewaktu memasak. Cabai rawit memang pedas menggigit, apalagi jika dalam bentuk tobasco. Oleh karena itu, jika Anda baru pertama kali makan cabai rawit, mulailah memakannya dengan cara sedikit demi sedikit.
Namun, kalau Anda tidak kuat akan pedas, caranya ambilah kapsul kosong lalu masukkan serbuk cabai atau tobasco tersebut ke dalamnya. Sebaiknya Anda memakan 1 kapsul setiap kali makan. Kalau perut Anda merasa tidak enak, kurangi jumlah cabai rawitnya.
Untuk mendukung agar cara diet anda efektif, maka sebaiknya perbanyak pula konsumsi sayur-sayuran, kecuali kubis. Kubis ini justru memiliki pengaruh meningkatkan berat badan. Makanlah buah-buahan segar, bukan yang dikeringkan atau buah yang dibuat juice karena yang demikian itu selalu tinggi kadar gulanya.
Air putih merupakan keharusan. Oleh karena itu, minumlah minimal 8 gelas per hari. Hendaknya biasakan makan pagi dan hindari makan malam. Sarapan dapat menghindari Anda dari makanan junk food dan cemilan sepanjang hari itu.
Sayangnya orang kadang tidak dapat mengurangi lemak dalam menu mereka. Kalau Anda orang yang termasuk kelompok ini, konsumsilah serat yang mengikat lemak dan serat yang larut dalam air. Ini dapat sedikit menolong.
Banyak studi klinis menemukan bahwa serat-serat ini juga membantu mengurangi lemak darah tertentu seperti kolestrol. Serat-serat itu antara lain bekatul, havermout, kacang hijau, dan pektin. Makanan berserat ini akan membantu menurunkan berat badan Anda karena dua faktor; Pertama, makan berserat ini jika larut dalam air akan mengembang dan menyumpal perut Anda sehingga akan mengurangi nafsu makan Anda.
Kedua, serat tersebut juga memerangkap asam empedu sehingga mencegah penyerapan asam ini dan sampai batas tertentu, menyebabkan penyerapan berbagai lemak dalam makanan. Tunjanglah makanan tersebut dengan berolah raga secara teratur setiap hari minimal 20 menit. Paling baik apabila olah raga ini dilakukan setiap pagi sebelum sarapan karena akan meningkatkan metabolisme tubuh, tidak hanya selama berolah raga, tapi juga sepanjang hari.
Ternyata menurunkan berat badan tidak terlalu sulit, tetapi hanya dengan perubahan pola makan yang sehat, sedikit cabai, peningkatan konsumsi serat yang larut dalam air dan olah raga secara teratur. Oleh karena itu, akan tercipta perubahan. (Sumber: Pikiran Rakyat).***

Keju, Produk Olahan Susu yang Kaya Nutrisi

Oleh Ervin Novidia

SUSU, merupakan minuman sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik untuk kesehatan. Menu ”empat sehat” yang terdiri dari nasi, sayur, lauk-pauk, dan buah, akan menjadi ”lima sempurna” bila ditambah susu.
Pada umumnya, seorang peternak sapi perah akan memerah sapi sebanyak dua kali sehari. Susu dari peternakan harus segera diolah agar kualitas dan kandungan nutrisinya tidak berubah. Bila susu dibiarkan lebih dari 24 jam tanpa penanganan atau pengolahan khusus seperti pemanasan atau disimpan dalam lemari es, ia akan menjadi masam. Produk olahan susu di antaranya adalah mentega, krim, dan keju.
Hewan yang digunakan sebagai sumber susu, beranekaragam. Pada umumnya adalah mamalia sapi, kerbau, kuda, kambing gunung, rusa kutub, unta, dan lain-lain. Keju merupakan salah satu produk olahan susu yang terbentuk karena koagulasi susu oleh rennet (enzim pencernaan dalam lambung hewan penghasil susu). Bagian dari susu cair yang terkoagulasi membentuk substansi padat seperti gel disebut curd; dan sejumlah besar air serta beberapa zat terlarut akan terpisah dari curd disebut whey. Dipercayai bahwa dahulu keju diproduksi secara tidak sengaja, yaitu ketika bakteri yang ada dalam susu dan enzim pencernaan ternak bereaksi membentuk curd, dan kemudian terbentuklah keju mentah.

A. Prinsip pembuatan keju
Di dunia terdapat beragam jenis keju. Seluruhnya memiliki prinsip dasar yang sama dalam proses pembuatannya, yaitu:
1. Pasteurisasi susu: dilakukan pada susu 70 derajat celcius, untuk membunuh seluruh bakteri pathogen.
2. Pengasaman susu. Tujuannya adalah agar enzim rennet dapat bekerja optimal. Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon jus, asam tartrat, cuka, atau bakteri Streptococcus lactis. Proses fementasi oleh streptococcus lactis akan mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat sehingga derajat keasaman (pH) susu menjadi rendah dan rennet efektif bekerja.
3. Penambahan enzim rennet. Rennet memiliki daya kerja yang kuat, dapat digunakan dalam konsentrasi yang kecil. Perbandingan antara rennet dan susu adalah 1:5.000. Kurang lebih 30 menit setelah penambahan rennet ke dalam susu yang asam, maka terbentuklah curd. Bila temperatur sistem dipertahankan 40 derajat celcius, akan terbentuk curd yang padat. Kemudian dilakukan pemisahan curd dari whey.
4. Pematangan keju (ripening).
Untuk menghasilkan keju yang berkualitas, dilakukan proses pematangan dengan cara menyimpan keju ini selama periode tertentu. Dalam proses ini, mikroba mengubah komposisi curd, sehingga menghasilkan keju dengan rasa, aroma, dan tekstur yang spesifik. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi penyimpangan seperti temperatur dan kelembaban udara di ruang tempat pematangan. Dalam beberapa jenis keju, bakteri dapat mengeluarkan gelembung udara sehingga dihasilkan keju yang berlubang-lubang.

B. Jenis-jenis keju
Faktor yang memengaruhi jenis dan variasi keju:
1. Derajat keasaman susu pada proses pembuatan curd.
2. Jenis mikroorganisme yang digunakan.
3. Komposisi nutrisi susu yang digunakan dalam proses pembuatan keju.
Semakin tinggi kadar lemak dalam susu, keju yang dihasilkan akan semakin lembut, harum, dan menarik. Sebaliknya, bila kadar lemak dalam bahan baku susu rendah, akan dihasilkan keju yang keras dan berwarna pucat.
4. Temperatur, kandungan lembab dalam proses produksi.
5. Lama proses pematangan keju.
Secara umum, keju diklarifikasikan menjadi beberapa katagori:
1. Berdasarkan jenis susu yang digunakan:
a. susu sapi dan biri-biri: Keju Roquefort
b. susu kambing: Keju Chevre
2. Berdasarkan derajat kekerasan produk akhir:
a. sangat keras: Parmesan
b. keras, tanpa lubang-kubang: Cheddar
c. keras, berlubang: Gruyere
d. agak lembut (semisoft): Muenster
3. Berdasarkan proses yang terjadi dalam pematangan keju:
a. dimatangkan oleh jamur internal: Gorgonzola
b. dimatangkan oleh jamur eksternal: Camembert
4. Lain-lain:
a. Keju yang dibuat dengan memplastisasi curd dalam air panas: Caciocavallo
b. Keju yang diasinkan dengan penambahan garam ke dalam curd: Cheshire.
Teknik dan variasi pembuatan keju dapat dilakukan/dikembangkan menurut kreativitas yang tak terbatas. Misalnya dengan penambahan biji-bijian, herba, minuman beralkohol, potongan buah-buahan dan pewarna ke dalam curd. Pewarna yang digunakan biasanya adalah merah annatto. Penambahan garam ke dalam keju biasanya adalah untuk menurunkan kadar air dan sebagai pengawet.

C. Nilai gizi
Keju merupakan makanan yang mengandung konsentrat nutrisi. Kandungan gizinya sangat baik untuk anak-anak yang ada dalam masa pertumbuhan. Juga untuk kaum vegetarian, yaitu mereka yang hanya memakan sayur-sayuran dan berpantang daging, keju dapat digunakan sebagai pengganti daging karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Sebagai contoh, pada keju keras, seperti Chedar, setiap 100 gramnya menyuplai 36% protein, 80% kalsium, 34% lemak dari total kebutuhan gizi yang direkomendasikan per harinya (recommended daily allowance). Konversi susu menjadi keju memberikan keuntungan tersendiri karena sebagian besar lemak dan proteinnya telah dicerna oleh enzim dalam proses pembuatan keju sehingga lebih mudah diterima oleh sistem pencernaan manusia. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Mengatasi Anak-anak yang Suka Menonton TV

Oleh Dr. Sunit Hendrana

SEKARANG ini dapat dikatakan, tiada rumah tanpa pesawat televisi (TV). Tidak hanya di rumah yang sangat sederhana (RSS) di perumahan-perumahan, bahkan di rumah-rumah gubuk di pinggir sungai sekalipun, sudah banyak yang memiliki pesawat TV. TV sudah menjadi salah satu dari ”perabot pokok” sebuah rumah.
TV memang merupakan salah satu sumber informasi, hiburan, dan kombinasi antara keduanya. Di Indonesia sekarang, ada 10 stasiun TV swasta yang dapat ditangkap secara nasional dan satu TV ”milik” pemerintah (TVRI). Dengan demikian, bagi pemirsa hal ini memberikan banyak pilihan untuk melihat program TV dari pagi sampai malam hari. Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa acara yang disajikan TV sebagian besar merupakan hiburan.
Bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah, kegemaran menonton TV ini bisa menjadi masalah. Anak-anak yang semestinya tekun belajar pada malam hari, karena ada acara yang menarik di TV, terpaksa meletakkan pensil dan buku mereka demi untuk melihat acara TV yang sangat disukainya atau bahkan anak-anak balita yang sedang mengembangkan kreativitasnya dengan menggambar memakai krayon ”terpaksa” mengikuti jejak kakaknya menonton acara TV tersebut.
Apabila hal di atas dibiarkan terus-menerus, akan menjadikan hal-hal yang kurang baik. Bagi anak sekolah, akan menjadikan malas belajar dan lebih suka menonton TV atau waktu untuk menonton TV lebih banyak dari pada waktu yang digunakan untuk belajar, maka tidak heran apabila prestasi di sekolahnya kurang baik.
Bagi anak balita, kehadiran TV seakan terasa membantu bagi yang menjaganya karena apabila si anak rewel, maka dengan menonton TV, anak akan duduk tenang di depan TV. Namun, sebenarnya banyak kerugian apabila anak balita sering menonton TV. Selama menonton TV, anak-anak (balita) akan kehilangan waktu untuk berkreasi (seperti menggambar, mewarnai, sosialisasi dengan teman sebaya, dll.), atau, waktu utuk mengembangkan kemampuan-kemampuan fisiknya seperti kemampuan motoriknya. Karena selama menonton TV, tidak ada aktivitas lain selain duduk dengan tenang memerhatikan acara TV.
Bahkan ada hal yang lebih memprihatinkan, yaitu adanya adegan-adegan yang tidak semestinya dilihat oleh anak-anak, seperti kekerasan dan adegan percintaan orang dewasa.
Walau demikian, tidak bijaksana juga apabila anak-anak sama sekali tidak boleh menonton TV karena banyak juga acara-acara yang bersifat ilmu pengetahuan, pelajaran untuk anak-anak, dan informasi-informasi penting lainnya. Sebenarnya hal-hal yang kurang baik seperti dipaparkan di atas merupakan dampak negatif dari terlalu seringnya menonton TV.
Lalu, bagaimana cara mengoptimalkan keberadaan pesawat TV di rumah sehingga berguna bagi perkembangan anak dan mencegah dampak negatif yang diakibatkan oleh terlalu seringnya anak-anak menonton TV. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya.

1. Berikan contoh pada anak-anak. Orang tua jangan sampai sering terlihat menonton TV karena anak akan cenderung meniru perilaku orang tua. Yang menjadi masalah, ketika orang tua bekerja, sedangkan anak-anak bersama pembantu atau orang lain, seperti keponakan. Untuk mengatasi hal ini, dapat diberikan perintah kepada orang yang ada di rumah agar tidak menonton TV selama orang tua bekerja atau dengan cara memberikan timer pada saklar listrik tempat pesawat TV dihubungkan.

2. Berikan banyak kegiatan yang positif di rumah. Misalnya untuk anak-anak balita, berikan mainan seperti boneka, mobil-mobilan, merangkai balok warna, dan kertas. Untuk anak-anak yang sudah sekolah, bisa dibelikan buku cerita, majalah anak-anak, membantu menyirami tanaman atau membantu memasak di dapur, dan masih ada seribu cara lainnya.

3. Anak-anak memiliki acara-acara yang paling disukainya. Biarkan anak-anak menonton acara yang paling disukainya (misalnya dua atau tiga program acara). Untuk selebihnya, kita bicarakan dengan anak-anak tentang acara-acara lain yang akan dilihat selama satu minggu ke depan. Hal ini akan ”memaksa” anak untuk mematuhi ”kesepakatan” yang telah dibuat. Ajak anak-anak untuk melihat acara du TV yang bersifat mendidik atau berisi hal-hal yang positif, seperti acara tentang sifat-sifat alam, tentang kehidupan binatang atau film-film kartun yang memang berisi tentang pendidikan untuk anak-anak.

4. Jangan biarkan anak-anak (termasuk siapa pun yang ada di rumah) menonton TV pada saat yang sudah diprogramkan untuk belajar. Hal ini untuk memberi contoh kepada mereka tentang disiplin.

5. Temani anak-anak menonton TV sekalipun hanya film kartun. Jangan biarkan anak-anak mencari jawaban sendiri apabila ada sesuatu yang ingin ditanyakan pada saat menonton program acara di TV. Cobalah Bapak atau Ibu temani anak-anak menonton TV, kita akan merasakan betapa banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan anak-anak — terutama yang berumur 4 sampai 6 tahun — ketika mereka menonton program acara di TV. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Dari Limbah Menjadi Pakan Ternak

Budi Imansyah
(sanitarian dan staf AKL Kutamaya, Bandung)

DALAM budi daya ternak, pakan merupakan salah satu faktor penting. Alasannya, acap kali para peternak dipusingkan oleh masalah penyediaan pakan ternak. Padahal, pakan ternak bisa pula dibuat dengan memanfaatkan limbah sebagai pakan pengganti (pendukung). Terkadang masalah pakan ini bisa pula berpengaruh terhadap harga dari hasil ternak sendiri, seperti daging, telur, atau susu.

PARA peternak berusaha menjual hasil ternak sebanyak mungkin dalam mengimbangi kemungkinan terjadinya kenaikan harga pakan. Disamping itu, peternak pun dituntut juga untuk mencari pakan pengganti yang lebih murah, tetapi bergizi tinggi sehingga biaya produksi bisa ditekan dan hasil ternak meningkat. Banyak para ahli yang telah menganalisis kandungan gizi yang terdapat pada limbah atau sampah agar dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan demikian, peternak diharapkan dapat memanfaatkan limbah-limbah tersebut, sekaligus dapat membantu dalam memecahkan masalah lingkungan.
Dalam mencukupi kebutuhan ternak, baik bagi peternak sapi, kambing, ayam, dan lain sebagainya, setidaknya dituntuk untuk kreatif dalam mencari alternatif-alternatif lain dalam mencukupi kebutuhan ternak, terutama pakannya. Bila bergantung pada jenis ransum (bahan pakan yang biasa diberikan) tertentu, dimungkinkan akan mengalami kendala yang dapat meningkatkan harga ransum di pasaran, mungkin karena nilai kurs dollar AS, naiknya harga BBM, ataupun transportasi.
Mungkin pula karena adanya goncangan-goncangan perekonomian seperti saat ini. Mengingat pakan merupakan faktor yang paling banyak membutuhkan biaya, sebesar 60-70% dari seluruh biaya produksi tersedot untuk penyediaan pakan.
Tentu tidak ada salahnya bila dicari pakan-pakan pengganti atau pendukung yang bisa dipergunakan, salah satunya dengan membuat pakan sendiri secara sederhana dengan cara memanfaatkan limbah. Banyak sebenarnya bahan-bahan di alam yang dapat digunakan untuk pakan ternak. Namun, yang terpenting haruslah memenuhi syarat, seperti ketersediaan bahan pakan terjamin, teratur dan selalu ada, terutama di sekitar lingkungan peternak. Misalnya daun singkong, ubi kayu, krotok, kecipir, atau biji lamtoro.
**
PEMANFAATAN limbah sebagai pakan pengganti, di samping dapat memperkecil biaya produksi, juga dapat memperkecil masalah lingkungan akibat limbah. Jenis limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak:
1. Sampah, yaitu daun pisang atau kertas koran sebab dalam setiap 100 gram daun pisang, terkandung lemak, 4,31 gram protein, karbohidrat 33,10 gram, dan kalorinya 224 kkal. Ini kesemuanya merupakan zat-zat yang diperlukan dalam membuat pakan yang berkualitas dalam memenuhi kebutuhan gizi ternak. Selanjutnya kertas koran, menurut penelitian bahwa ternak yang diberi kertas koran 7,5-15% dalam ransumnya, ternyata menampakkan penambahan berat badan yang lebih besar dibandingkan kontrol (ternak yang tidak diberi kertas koran).
2. Limbah rumah tangga, contohnya sayur-sayuran, buah-buahan, tulang, ikan, telur, dan aneka jenis makanan sisa lainnya.
3. Limbah industri, yang terdiri dari limbah peternakan, limbah perikanan, limbah pertanian, dan limbah industri makanan.
Pengolahan limbah bisa menjadi pakan pengganti dan atau dicampur dengan ransum ternak. Olahan limbah berupa sampah padat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman-tanaman penghasil pakan pengganti. Pengolahan sederhana yang lazim digunakan antara lain, yaitu dengan pengeringan, penggilingan (penumbukan), dan fermentasi.
Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air bahan mikroba penyebab tidak dapat hidup sehingga bahan pakan menjadi awet dan tahan lama. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran dan penggunaan alat pengering. Bahan-bahan limbah dengan penjemuran dilakukan dengan menggunakan suatu wadah dan diletakkan di panas sinar matahari langsung, sedangkan dengan menggunakan alat pengering biasanya memakai oven. Bahan pakan ternak dikeringkan, biasanya akan berubah warna menjadi warna cokelat.
Perubahan tersebut merupakan reaksi browning yang dapat menurunkan nilai gizi, terutama protein. Namun, pengeringan tetap dilakukan karena volume bahan akan menjadi kecil. Akibatnya, berat bahan pun berkurang sehingga akan mempermudah serta menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan.
Pengolahan selanjutnya, penggilingan atau penumbukan. Bahan pakan dikurangi ukurannya dengan menggunakan alat penggiling (penumbuk). Hasil penggilingan atau pun penumbukkan bervariasi dari yang halus, seperti tepung hingga kasar (butiran pasir), disesuaikan ukuran mesh atau lubang saringan yang digunakan. Usahakan agar penggilingan/penumbukan tidak sampai menghasilkan bahan yang terlalu panas. Alasannya, penggilingan yang terlalu halus akan menambah kecepatan jalannya bahan pakan melewati usus sehingga kecernaannya akan berkurang sebanyak 20%.
**
PEMANFAATAN lainnya dengan cara fermentasi. Prinsip dasarnya adalah mengaktifkan kegiatan mikroba tertentu untuk tujuan mengubah sifat bahan agar dihasilkan sesuatu yang bermanfaat. Selain itu, dalam proses fermentasi, mikroba juga memecah komponen yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh ternak serta menyintesa beberapa vitamin yang kompleks dari faktor-faktor penumbuhan lainnya, antara lain priboflavin vitamin B-12 dan provitamin A.
Prinsip dasar fermentasi adalah dilakukan dengan cara:

Pertama, sejumlah milorganite (pupuk hasil pengomposan) dicampur dengan air bersih pada suhu 70%. Setelah suhu mencapai 80%, larutan milorganite diaduk-aduk dan dicampur hingga rata. Usahakan PH larutan selalu pada posisi 7.

Kedua, larutan didinginkan semalaman, kemudian dipanaskan kembali sampai 70% derajat Celcius selama 5 jam. Larutan disaring, misalnya dengan isapan, dengan air hasil saringan diuapkan sehingga kental.

Ketiga, larutan kental tersebut kemudian diuapkan lagi pada suhu sekira 70 derajat Celcius hingga kering. Bahan inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai pakan ternak yang kaya akan vitamin B-12.

Dengan pemanfaatan limbah ini, para peternak mudah-mudahan tidak lagi bingung dengan perubahan harga ternak di pasaran, di samping lingkungan akan menjadi bersih dan sehat. Dengan demikian, biaya produksi dapat ditekan sehingga akan menghasilkan produksi hasil ternak yang banyak dan berkualitas. (Sumber: Pikiran Rakyat)***