Kliping Pengetahuan Umum

Weblog berisi kliping artikel pengetahuan umum yang bermanfaat. Seperti Kesehatan, Makanan, Pendidikan Anak, Pengobatan, Psikologi Populer, Hobi dan lain-lain.

Sunday, October 27, 2002

Makanan Kaya Nutrisi dan Pencegah Penyakit

Oleh Agah Nugraha

PEPATAH Barat mengatakan, You are what you eat. Pepatah lama ini hingga kini masih relevan. Simak saja, sudah banyak contoh akibat pola makan yang salah mengakibatkan penyakit darah tinggi, penyakit jantung, asam urat, dan kolesterol.
Semua penyakit tersebut disebabkan mengonsumsi makanan yang mengandung kadar lemak berlebihan. Oleh karena itu, telitilah memilih makanan. Berikut ini berbagai makanan mengandung nutrisi tinggi yang baik untuk kesehatan kita dan bisa menolak datangnya penyakit.

Apel
Buah ini sangat populer dan universal. Manfaat apel antara lain mencegah kolestrol, mengurangi gejala akibat salah cerna, dan mencegah kelebihan lemak. Mengonsumsi dua buah apel setiap hari bisa mengurangi nyeri karena radang sendi, rematik, dan gout (kelainan pada metabolisme uric acid hingga menimbulkan nyeri di persendian).

Apricot
Buah yang satu ini kaya dengan beta karoten, bermanfaat untuk menyembuhkan infeksi dan menghaluskan kulit.

Avokad
Mereka yang suka mengonsumsi avokad (alpukat), teruskanlah kebiasaan ini karena buah ini kaya dengan vitamin A,B,C, dan E. Buah ini mengandung potasium yang bermanfaat untuk menetralisasi pencernaan yang jelek. Avokad mengandung monounsaturated fat atau lemak yang secara kimiawi demikian kuat sehingga mampu menyerap hidrogen tambahan, tetapi tidak sebanyak lemak tak jenuh jamak atau polyunsaturated fat. Avokad juga memproduksi banyak kolagen karena bermanfaat untuk membuat kulit mulus dan tampak awet muda. Buah ini juga baik untuk sistem sirkulasi dan berguna untuk menambah kesuburan.

Anggur
Buah ini paling cepat diserap pencernaan selain rasanya yang manis dan lezat. Oleh karena itu, anggur adalah buah utama yang disediakan di bangsal-bangsal pasien rumah sakit di negeri Barat. Anggur bermanfaat meringankan radang sendi, rematik, dan kelelahan.

Pisang
Sumber potasium, seng, zat besi, asam folic, kalsium, vitamin B6, dan serat bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan dan menstruasi. Atlet yang membutuhkan suplai potasium secara instan dianjurkan mengonsumsi pisang.

Cranberry
Buah ini kaya vitamin C, zat besi, potasium, dan beta karoten. Jumlah zat besi dalam buah ini sangat baik untuk melengkapi program diet vegetarian. Sementara itu, jusnya bermanfaat untuk membasmi bakteri dan efektif untuk mengobati infeksi saluran kencing dan cystitis (radang kandung kemih).

Kentang
Mengandung banyak serat, vitamin B, mineral, dan vitamin C. Kentang yang paling baik untuk dikonsumsi adalah yang direbus atau dipanggang. Karena kaya nutrisi — khususnya potasium dan serat — kentang baik untuk kesehatan kulit.

Brokoli
Sayur berwarna hijau gelap ini sumber beta karoten, zat besi, dan serat sehingga bermanfaat untuk menyembuhkan anemia dan mereka yang sering merasa kelelahan. Brokoli juga dikenal sebagai antikanker bila dikonsumsi bersama blumkol, lobak, kol, spring green, turnip (lobak cina), dan brusell spout.

Bawang putih
Dalam dunia masak-memasak, bawang putih selalu diikutsertakan. Boleh dikatakan, setiap hidangan lezat adalah berkat andil bumbu bawang putih.
Selain melezatkan dan mengharumkan masakan, bawang putih sejak dulu dikenal sebagai salah satu ramuan obat yang manjur dan digunakan oleh para tabib semasa kekuasaan para dinasti di Cina sampai kekaisaran di Eropa.
Bawang putih yang berbau menyengat ini bisa mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, mencegah penggumpalan darah, penyebab serangan jantung, memerangi berbagai infeksi, gangguan perut, dan pencegahan kanker. Karena kemanjurannya, bawang putih dijuluki King of Healing Plants.

Minyak zaitun
Mengandung vitamin E, monounsaturated , asam lemak yang bermanfaat untuk mencegah kolesterol, menstimulasi kinerja empedu karena membantu mencernakan lemak. Minyak zaitun yang dalam pemasaran internasional disebut olive oil ini merupakan ramuan utama dalam masakan masyarakat di negara-negara Mediterania. Oleh karena itu, tak heran bila penduduk Mediterania jarang yang berpenyakit jantung.

Bawang
Bumbu dapur sehari-hari ini melindungi dan mengatur sistem sirkulasi, antibiotik yang kuat, membantu penyembuhan gangguan di dada dan perut, infeksi saluran kencing, radang sendi, rematik, gout, dan mengikis lemak dalam darah.

Yoghurt
Cairan kental berwarna putih ini bermanfaat untuk mengobati gangguan perut, seperti sembelit dan diare. Kandungan vitamin B dan kalsiumnya cocok bagi mereka yang alergi terhadap susu.

Susu dan keju
Kaya kalsium sehingga baik untuk kesehatan, tetapi buruk bagi penderita sinusitis dan mereka yang alergi susu. Bagi penderita migrain, tidak dianjurkan mengonsumsi keju, begitu pula susu skim, dan semi-skim termasuk pada anak balita.

Pasta
Makanan — seperti pizza — yang bukan berasal dari tanah air kita ini sudah menjadi jajanan bergengsi di kota-kota besar. Nah, apakah makanan asal negeri Italia ini mengandung nutrisi? Asal tidak disertai lemak dan saus, pasta lumayan bernutrisi, mengandung serat, mineral, dan vitamin B.
Itulah sebagian dari daftar panjang makanan yang bernutrisi tinggi, pandai-pandailah memilih. (Sumber: PikiranRakyat/New Idea).***

Sunday, October 20, 2002

Anting, dari Jimat hingga Aksesori

Oleh Edwin

SEKARANG hampir tidak ada wanita yang tidak mengenakan anting di telinganya sebagai ciri khas kaum hawa. Bahkan, sejak kecil pun — untuk menandai bahwa dia wanita atau lelaki — orang bisa melihat apakah dia memakai anting atau tidak .
Anting ini merupakan evolusi dari sumbat telinga yang lazim dikenakan oleh masyarakat tradisional sebagai ornamen telinga. Sumbat telinga yang pernah ditemukan pun terbuat dari berbagai bahan, misalnya di kediaman suku Ainu di Jepang bagian utara ditemukan sumbat telinga dari kain, sedangkan suku Maya di Amerika menggunakan sumbat telinga yang beragam bahannya, seperti giok, bebatuan, tulang, kerang, kayu, dan logam, dengan berbagai ukuran.
Di tanah air pun, masyarakat di Kalimantan mengenakan sumbat telinga yang berdiameter 9,5 cm, sedangkan milik suku Masai di Afrika Timur bergaris tengah 11,4 cm dan berat hingga 1,3 kg.
Namun tidak ada catatan kapan persisnya anting-anting tersebut dibuat. Baru anting yang ditemukan Ur, Mesopotamia lah yang dilabeli anting tertua. Anting dari masa 3500 SM itu berbentuk seperti cincin besar berpinggiran tipis. Diduga bentuk cincin itu merupakan bentuk asal muasal anting.
Selain di Mesir, model yang sama muncul pada masa awal berdirinya bangsa Yunani (2500-1600 SM). Malah bangsa berbudaya seni tinggi itu pula yang memperkenalkan satu bentuk anting yang serupa, yaitu Bulan Sabit. Melimpahnya persediaan emas di masa jayanya, membuat Yunani (600-4750) menghasilkan bentuk anting-anting emas yang beraneka macam, misalnya yang berbentuk perahu lengkap dengan manusia sebagai penumpangnya.
Meski anting-anting gantung dengan panjang mencapai bahu populer pada akhir masa klasik (475-330 SM), tetap saja bentuk model cincin banyak dipilih. India, misalnya, membuat model serupa namun berukuran lebih besar menjelang berakhirnya abad I SM. Tak cuma itu, sebuah lukisan Cina dari abad VII pun menggambarkan beberapa wanita mengenakan anting-anting cincin.
Namun anting sempat tenggelam dari sejarah peradaban manusia, terutama di Eropa kurang lebih abad XVII, XVIII, dan XIX. Penyebabnya, tak lain karena munculnya tren baru seperti munculnya gaya rambut, rambut palsu, dan hiasan kepala yang menutupi kepala yang menutupi telinga. Namun ketika ditemukan anting jepit, juga cara melubangi daun telinga yang tidak sakit — di abad XX — anting-anting berjaya kembali.
Sebagai aksesori, anting memang sering dipandang sebagai perhiasan ekslusif kaum wanita, seperti pada masyarakat di Asia bagian barat termasuk Israel dan Mesir kuno. Namun kenyataannya, di Yunani dan Roma kuno misalnya, pria beranting dapat segera dikenali sebagai pria dari Timur, misalnya Timur Tengah. Malah, kaum pria Eropa pada masa Renaissance (1400-1600) dan Barok (1500-1750) pernah suka mengenakan anting sebelah. Lucunya, di abad XVII dan XVII, mereka menambahnya dengan mutiara. Pemicunya konon Pangeran Inggris Charles I yang selamat dari tiang gantungan dengan mengenakan anting semacam itu.
Selain mutiara, telah sejak lama berbagai batu permata pun digunakan untuk menyemarakkan model anting-anting. Seperti kecubung, pirus, akik, dan jasper yang diikat dengan emas dan perak pada anting-anting kaum wanita Mesir. Lain lagi dengan masyarakat India yang memasukan perunggu dan emas, kemudian memadatinya dengan mutiara dan batu-batuan.
Setelah platina diperkenalkan untuk pengikat batu permata, tahun 1920-an ditemukan cara budi daya permata, terlebih saat makin berkembangnya proses produksi plastik. Hasilnya setelah PD II membanjirlah anting maupun giwang warna-warni yang tak kalah kilauannya dengan batu permata asli.
Anting-anting terus berkembang, dari fungsi sebagai jimat dan ciri khas seseorang menjadi aksesori untuk memenuhi dorongan untuk berhias yang tampaknya berlaku universal. Pemakaiannya memang didominasi kaum hawa, tetapi semakin berkembangnya mode ternyata kaum pria pun sekarang ini banyak yang memakainya walaupun hanya sekadar untuk bergaya. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Hubungan Kesenian dan Perilaku Anak

Oleh Adelia

ANAK memang dapat diibaratkan seperti kertas putih, masih bersih dan belum ternoda. Orangtualah yang pertama kali memberinya warna.
KALIMAT di atas sering diucapkan oleh pemuka agama pada acara syukuran atas kelahiran atau pemberian nama bayi. Ucapan tersebut sekaligus untuk mengingatkan tugas dan tanggung jawab orangtua terhadap anaknya.
Meskipun demikian, kenyataannya banyak orangtua sering bersikap apatis terhadap tugasnya dalam membangun kepribadian anak. Dalam hal ini, banyak orangtua yang berpandangan sempit tentang tugas dan tanggung jawabnya terhadap anak, yakni sebatas memberi nafkah (pangan, sandang, dan papan), sedangkan tugas mendidik sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah (guru).
Kenyataan tersebut menunjukkan, anak akhirnya berkembang tanpa campur tangan orangtua. Oleh karenanya, jangan heran jika suatu saat orangtua pun terkejut ketika melihat anaknya berperilaku buruk, misalnya suka berkata jorok, bertindak kasar, dan berperilaku jahat.
Dari mana dia belajar keburukan-keburukan tersebut? Inilah pertanyaan yang sering diucapkan orangtua karena terkejut melihat anaknya bersikap dan berperilaku buruk. Pertanyaan demikian bisa jadi merupakan ungkapan penyesalan orangtua yang dapat dikatakan sudah terlambat.
Yang jelas, ungkapan anak yang berkonotasi kotor tadi bukan dari lingkungan sekolah, tetapi kebanyakan dari lingkungan pergaulannya di luar sekolah. Masalahnya, masa sekolah pun sangat terbatas.
Memanfaatkan kesenian
Jika orangtua sudah terlambat menyesali perkembangan kepribadian anaknya yang cenderung buruk, sebaiknya segera memanfaatkan seni untuk memperbaikinya. Dalam hal ini, orangtua perlu merangsang anak untuk menyukai jenis-jenis kesenian yang diminatinya.
Misalnya, jika anak berminat belajar memainkan alat musik tertentu, gitar misalnya, orangtua sebaiknya berusaha membelikannya. Atau jika anak berminat belajar melukis, orangtua pun sebaiknya segera membelikan alat-alat untuk melukis yang dibutuhkan anak.
Jika anak sudah dapat menyalurkan minatnya terhadap kesenian di rumah, dengan sendirinya akan betah berada di lingkungan rumah. Di samping itu, anak yang asyik menyukai berkesenian biasanya cenderung peka. Dalam hal ini, orangtua dapat menyusun strategi yang bijak untuk mendekatinya agar bisa membangun kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan.
Jika anak sudah telanjur memiliki sikap dan perilaku buruk, orangtua sebaiknya berusaha mengikisnya sedikit demi sedikit melalui kritikan. Misalnya, orangtua bisa melontarkan kritikan kepada anak yang suka berkata jorok.
Jika orangtua menyampaikan kritikan dengan lembut ketika anak sedang asyik berkesenian di rumah, tentu akan diperhatikan oleh anak sehingga anak akan menyadari keburukannya.
Anak ”jinak”
Di tengah kondisi sosial yang serba mencemaskan seperti sekarang, anak-anak tentu lebih aman menghabiskan waktunya di rumah, selain belajar di sekolah atau di tempat kursus. Untuk membuatnya betah di rumah, orangtua harus dapat membuatnya menjadi penurut. Maksud dalam hal ini, anak ”jinak” berarti anak yang mudah didekati dan diajak bersahabat oleh orangtua.
Dalam praktiknya, membuat anak ”jinak” memang bukan hal yang sulit jika suasana rumah dapat memberikan kegembiraan bagi anak. Sedangkan kegembiraan di rumah, salah satunya bisa diwujudkan dengan berkesenian.
Akan tetapi, bagaimana jika si anak tidak berminat sama sekali terhadap bidang seni? Dalam hal ini orangtua tetap bisa merangsangnya untuk berkesenian. Misalnya, orangtua membeli gitar atau piano.
Sebab, menurut beberapa hasil penelitian, adanya alat-alat musik seperti gitar atau piano di rumah, cepat atau lambat akan membuat anak tertarik untuk belajar memainkannya. Jika anak sudah bisa memainkan alat musik, biasanya akan berusaha untuk lebih mahir dengan rajin belajar secara tekun dan serius.
Maka, tidak berlebihan pernyataan Mozart bahwa seni —khususnya seni musik— bisa menjinakkan manusia di segala usia dan di sepanjang zaman. Konon, Hitler dan Nero pun yang terkenal sangat bengis itu, ternyata sejak kecil memang ”liar” karena tidak pernah dirangsang untuk menyukai kesenian oleh orangtuanya ketika di rumah. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Dibalik Gurihnya Minyak Goreng : Jelantah, Merangsang Kanker Kolon

Oleh Yuga Pramita

MAU laku dagang makanan? Gampang, cantumkanlah dalam labelnya bebas atau nonkolesterol. Kalau tidak percaya, tanyalah pada penjual kacang. Bebas kolesterol rupanya telah dianggap ungkapan sakti. Produk yang mencantumkan ”gelar” itu dianggap bakal laris atau paling tidak bisa menjatuhkan saingannya.
Begitu pun pada minyak goreng, tapi mungkin lantaran sudah dianggap umum dan semua orang tahu bahwa kolesterol bukan berasal dari bahan nabati, persaingan rayuan lalu meningkat, meluncurkan kata-kata manis seperti ”Penyaringan dua kali”, ”Mengandung omega-9”; ”Sejernih akal sehat”; dan sebagainya.
Meski sebetulnya kurang memiliki arti — karena sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakannya untuk menggoreng — bagi konsumen awam, rayuan tersebut bisa membuatnya terjebak.

Sama saja
Bahan dasar minyak goreng bisa bemacam-macam: kelapa, sawit, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski beragam, secara kimia isi kandungannya sebetulnya tak jauh beda, yakni terdiri dari beraneka asam lemak jenuh (ALJ) dan asam lemak tidak jenuh (ALTJ). Dalam jumlah kecil kemungkinan terdapat juga lesitin, cephalin, fosfatida lain, sterol, asam lemak bebas, lilin, pigmen larut lemak, dan hidrokarbon, termasuk karbohidrat dan protein. Hal yang kemudian berbeda adalah kompisisinya. Minyak sawit mengandung sekira 45,5% ALJ yang didominasi asam lemak palmitat dan sekira 54,1% ALTJ yang didominasi asam lemak oleat —sering juga disebut omega-9. Minyak kelapa mengandung 80% ALJ dan 20% ALTJ, sementara minyak zaitun dan minyak biji bunga matahari hampir 9% komposisinya adalah ALTJ.
Oleh pemrosesan, tampilan minyak goreng bisa berbeda juga, ada yang jernih dan ada yang keruh. Supaya tidak mudah teroksidasi, beberapa produsen kerap menambahkan antioksidan ke dalam produknya.
Perbedaan tersebut bisa berpengaruh terhadap kesehatan pengkonsumsinya. Dicontohkan Prof.Dr. Ali Khomsan —Dosen Pascasarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian Bogor— berdasar hasil penelitian mahasiswanya pada kelinci percobaan, kelinci yang diberi makanan mengandung minyak sawit menunjukkan penurunan kolesterol yang tajam dibandingkan dengan kelinci yang diberi makanan mengandung minyak kelapa (”Republika”, 15/2). Dengan kata lain, kalau anda ingin buru-buru menurunkan kolesterol maka pilihlah minyak goreng yang mengandung ALTJ tinggi.
Akan tetapi, ceritanya jadi lain manakala minyak tersebut dimanfaatkan sebagai media penggorengan —bukan minyak makan seperti bumbu salad atau bahan dasar may onaise. Prof. Dr. Tien Muchtadi, pengajar teknologi pangan dan gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor mengatakan ketika dipakai menggoreng, semua minyak sama sehatnya untuk orang yang tidak sensitif terhadap asam lemak darah. Alasannya, pada suhu penggorengan (200 derajat Celcius), rantai kimia minyak akan terurai. Dengan demikian, penggunaan minyak nabati yang diklaim tinggi asam lemak tak jenuhnya seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, dan minyak kedelai sebenarnya tidak memberikan banyak manfaat (”Kompas”, 23/7). Demikian juga dengan minyak yang disaring dua kali yang tampilannya jernih atau yang telah ditambahkan antioksidan.
Jadi, jika anda ingin merasakan manfaat maksimal bagi kesehatan dari perbedaan minyak goreng, minyak tersebut sebaiknya diminum langsung atau tidak digunakan sebagai media penggorengan.

Efek negatif
Penggunaan minyak sebagai media penggorengan bisa menjadi makanan gurih dan renyah, namun pada bahan makanan tertentu perlakuan tersebut justru dapat merugikan. Beberapa zat gizi yang dikandungnya bisa rusak karena tidak tahan terhadap panasnya. Bahan makanan kaya omega-3 —yang diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol darah— akan tidak berkhasiat bila digoreng sebab komposisi ikatan rangkapnya rusak.
Di sisi lain, rupanya tidak setiap orang bisa menikmati kegurihan dan kerenyahan itu dalam jangka panjang. Periset Australia menemukan, makanan dengan margarin dan minyak nabati tinggi ternyata bisa melipatduakan kemungkinan anak-anak untuk menderita asma. Kesimpulan diperoleh berdasar penelitian pada orang tua dari 1.000 anak usia 3-5 tahun.
Menurut Dr. Michele Haby, peneliti Royal Children’s Hospital Melbourne dan pimpinan penelitian, seperlima anak-anak itu mengalami asma dan risiko untuk mendapat asma menjadi dua kali lipat jika orangnya juga mengidapnya (koran ”Tempo”, 20/7/2001).
Bagi mereka yang sudah menderita gangguan hiperlipidemia, dianjurkan Walujo Soerjodibroto —Dosen bagian Gizi FKUI dan dokter ahli Gizi Rumah Sakit Tebet Jakarta— untuk menjauhi semua jenis minyak goreng karena akan memancing terjadinya pembentukan kolesterol yang berlebihan pada tubuh. (”Kompas”, 8/1/1995).

Minyak rusak
Terutama oleh pedagang goreng-gorengan pinggir jalan, minyak goreng sering dipakai berulang-kali tak peduli apakah warnanya sudah ubah —menjadi coklat tua sampai hitam— atau belum. Alasan yang diketemukan simpel saja, demi mengirit biaya produksi. Minyak yang telah dipakai menggoreng biasa disebut minyak jelantah. Kebanyakan minyak jelantah sebenarnya merupakan minyak yang telah rusak.
Minyak yang tinggi kandungan LTJ-nya memiliki nilai tambah hanya pada gorengan pertama saja, sementara yang tinggi ALJ-nya bisa lebih lama lagi, meski pada akhirnya akan rusak juga. Oleh proses penggorengan sebagian ikatan rangkap akan menjadi jenuh. Penggunaan yang lama dan berkali-kali dapat menyebabkan ikatan rangkap teroksidasi, membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. Penelitian pada binatang menunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang terjadinya kanker kolon,
tapi kerusakan tidak hanya terjadi karena dipakai menggoreng. Penyimpanan yang salah dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkannya pula karena pecahnya ikatan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid/ FFA). Selain menyebabkan tengik, FFA juga bisa menaikkan kolesterol darah.
Kerusakan minyak tidak bisa dicegah, namun dapat diperlambat dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pertama, oksigen. Semakin banyak oksigen semakin cepat teroksidasi; Kedua, ikatan rangkap. Semakin banyak ALTJ-nya semakin mudah teroksidasi; Ketiga, suhu. Suhu penggorengan dan penyimpanan yang tinggi akan mempercepat reaksi; Keempat, cahaya serta ion logam tembaga (Cu++) dan besi (Fe++) yang merupakan faktor katalis proses oksidasi; dan Kelima, antioksidan. Semakin tinggi antioksidan ditambahkan semakin tahan terhadap oksidasi.
Meski demikian bukan berarti minyak rusak tidak dapat membuat makanan lezat. Faridatus Saa’adah dkk. dari SMU BPTT Lamongan —juara III LKIR tingkat nasional beberapa waktu lalu— telah membuktikan, pengolahan kembali dengan mencampurkan perasan buah mengkudu dapat meningkatkan mutu minyak rusak (”Republika”, 12/4).
Caranya: Buah mengkudu masak —satu mengkudu untuk seperempat liter minyak— ditumbuk dan diperas untuk diambil sarinya. Sari ini lalu dicampur minyak goreng yang telah berulangkali dipakai. Setelah tercampur dibiarkan selama kurang 5 sampai 10 menit, selanjutnya diendapkan, dipanaskan pada suhu 50 derajat Celcius, dan terakhir disaring.
Bahan lain yang juga mampu berbuat hal serupa adalah arang tempurung dan lidah buaya. Subetty, siswa SMU Stela Duce 1 Yogyakarta —pemenang I bidang teknologi LKIR-LIPI tahun 2001— berdasar penelitiannya menyimpulkan, perendaman arang tempurung dan lidah buaya dalam minyak jelantah sisa penggorengan selama 24 jam, terbukti memperbaiki kualitas khemis maupun fisik minyak. Bahan yang terbukti lebih baik dalam meningkatkan kualitas minyak adalah lidah buaya (”Republika”, 25/2). Perlakuan itu dapat menurunkan dampak negatif terhadap kesehatan meliputi penurunan FFA sebanyak 58,3% dan penurunan angka peroksida sebesar 75%.(Sumber: Pikiran Rakyat)***

Awet Muda Berkat Bahan Alami

Oleh Nyoman Dira

GERAKAN kembali ke alam tengah melanda hampir seluruh bagian dunia. Di tanah air, minat masyarakat untuk kembali menggunakan bahan-bahan alamiah semakin banyak. Tidak ketinggalan dalam hal perawatan tubuh, orang makin tertarik menggunakan bahan alamiah karena dipercaya berkhasiat tinggi serta hampir tidak menimbulkan akibat sampingan.
Setelah sekian lama terlena oleh kehadiran produk berbahan kimiawi yang cukup menarik, orang hampir saja melupakan bahwa di bumi Nusantara ini sebetulnya terdapat begitu banyak materi alami yang mudah diperoleh dan memiliki keampuhan tidak kalah dengan bahan kimiawi.
Tidak hanya untuk pengobatan, berbagai bahan alami asli Indonesia pun bermanfaat untuk perawatan rambut hingga ujung kaki. Bagi mereka yang mendambakan tetap awet muda meski usia terus merambat, banyak materi alam yang mampu membantunya. Pemanfaatan sejak dini dan secara terus-menerus diyakini banyak orang akan menghasilkan kondisi seperti yang diidamkan.
Ternyata bermacam hasil alam Indonesia berupa dedaunan, akar-akaran, atau buah-buahan yang tampak sepele dan tidak berguna dapat membantu mereka yang ingin tetap tampak muda, segar, dan berseri. Walaupun lebih banyak pendapat yang cenderung apriori terhadap manfaat buah-buahan itu, namun ternyata cukup bukti. Hal yang semua dipandang sebagai mitos belaka, kini menampakkan hasil nyata.

Menghaluskan muka dan leher
Untuk menikmati kehidupan yang merupakan anugerah Tuhan, manusia perlu merawat dan memperindah tubuhnya. Dengan memelihara karunia Tuhan itu hidup akan lebih harmoni serta bahagia. Apalagi alam memang disiapkan lengkap dengan bahan alami yang berguna untuk perawatan seluruh tubuh.

Mata
Agar mata senantiasa bersinar cemerlang dapat digunakan daya alam yang terkandung dalam berbagai tanaman seperti teh, randu, dan melati. Air teh kadaluwarsa jika digunakan untuk merambang akan menghasilkan mata nan cerah penuh pesona. Rebusan air sirih juga punya manfaat sama jika dipakai untuk merambang mata. Air rendaman melati yang telah diinapkan semalaman baik untuk merawat mata agar tetap cemerlang. Minyak jarak memiliki khasiat mencegah keriput di seputar mata. Pijatlah kulit sekitar mata dengan menggunakan minyak jarak setiap malam.

Rambut
Sementara itu untuk memelihara keindahan mahkota rambut dapat digunakan orang-aring, daun mangkokan, atau lidah buaya. Manfaatkan lendir dari daun lidah buaya untuk pijat kulit kepala agar rambut tumbuh subur hitam dan lebat. Ramuan orang-aring atau daun mangkokan yang dicampur minyak kelapa memiliki khasiat sama.
Air perasan wortel yang digunakan untuk massage kulit kepala bermanfaat untuk mencegah kerontokan. Biarkan semalam dan keramas esok harinya. Bawang merah yang dihaluskan dan dicampur dengan air matang juga memiliki khasiat sama untuk merawat rambut.
Untuk mengatasi rambut beruban, gunakan biji pepaya yang disangrai, kemudian tumbuk halus dan dicampur dengan minyak kelapa. Oleskan ramuan itu pada seluruh rambut dan kulit kepala. Bungkus rambut dengan handuk, biarkan selama dua jam, kemudian bersihkan. Jika rutin melakukannya seminggu sekali, uban pun akan lenyap dan rambut hitam kembali.

Kulit wajah dan leher
Alam disiapkan oleh Sang Pencipta demi kecantikan serta kehalusan kulit muka dan leher. Bahan alami seperti mentimun, susu sapi, jeruk nipis, minyak bulus, bawang putih, bawang merah, asam, dan lengkuas sangat bermanfaat untuk menghaluskan muka dan leher. Madu bermanfaat untuk mengencangkan kulit muka jika Anda rajin memanfaatkannya untuk massage. Sesudahnya cuci muka dengan air hangat dan oleskan air jeruk nipis atau tomat. Cara yang sama, tetapi mengganti madu dengan minyak bulus cara lain untuk perawatan kulit wajah. Jika minyak bulus yang dipakai, sesudahnya usapi kulit muka dengan minyak kenanga atau minyak tanjung. Jika rutin mencuci muka dengan air teh kadaluwarsa, bisa menghasilkan muka yang bersih halus berseri.
Kebiasaan memasker muka dengan mentimun menghasilkan kulit halus mulus. Cara lain, oleskan remasan bunga mawar pada kulit wajah. Biasakan ini pada pagi hari ketika bunga masih mengandung embun. Ternyata putih telur pun merupakan bahan masker yang baik. Oleskan putih telur pada kulit wajah, diamkan 10 menit baru bersihkan dengan air hangat. Cukup lakukan sebulan sekali.

Jangan risau menghadapi ketuaan
Jika wajah Anda dalam kondisi kulit kering, kusam dan keriput, gunakan dua sendok makan havermout yang dicampur satu sendok makan madu dan sedikit air untuk memasker kulit wajah.
Kentang juga sangat bermanfaat untuk meremajakan kulit. Air perasan kentang sangat baik untuk mencuci muka atau bagian kulit lain yang berkeriput. Jika dilakukan setiap malam, hasilnya pun sesuai idaman Anda selama ini.
Kulit yang kering bersisik akan tampak tua dan tidak menarik. Untuk mengubahnya menjadi halus, gosoklah kulit dengan ampas kelapa, diamkan 10 menit, kemudian basuh dengan air bersih. Bagi masyarakat Bali, beras yang disangrai dan ditumbuk kasar jika dicampur asam kamal bermanfaat sebagai lulur untuk menghaluskan kulit tubuh.
Bagi wanita yang mendambakan tubuh sintal, langsing, dan kencang gunakan buah pinang sebagai pengganti kopi. Irislah pinang menjadi tipis, jemur hingga kering kemudian tumbuk. Seduh setengah sendok teh serbuk pinang dengan air panas, minum beserta ampasnya. Lakukan secara rutin tiap hari untuk mendapatkan hasil yang menakjubkan.
Untuk menambah daya tahan tubuh tak perlu melakukan perawatan yang rumit dan merepotkan, cukup rajin minum air putih setiap pagi maka badan segar dan bugar akan diperoleh dengan mudah.
Kebugaran serta kecantikan sejati tentu tidak hanya datang dari penampilan fisik yang muda dan menarik. Amat penting untuk melengkapi keindahan fisik dengan kecantikan batin hingga kepribadian Anda betul-betul mempesona lahir batin.(Sumber: Pikiran Rakyat)***

Sunday, October 13, 2002

Mengatasi Keracunan pada Anak

Oleh dr. Puspita Rahma

UMUMNYA anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Mereka ingin menyaksikan dan merasakan berbagai hal di lingkungan sekitar. Sayangnya, rasa ingin tahu yang menggebu ini kerap dibarengi dengan sikap waspada. Akibatnya tak jarang terjadi anak mengalami kecelakaan seperti misalnya keracunan.
Data meunjukkan, 75% kasus keracunan dan kecelakaan anak di bawah usia 5 tahun terjadi di seputar rumah dan disebabkan oleh produk rumah tangga biasa, seperti obat, cairan pembersih, kosmetik, pestisida ataupun alat pembersih rumput. Anak umumnya memang tak menyadari bahwa ada situasi-situasi tertentu yang membahayakan bahwa tak semua bahan boleh dimakan atau diminum.

Gejala
Bagaimana tahu anak Anda mengalami keracunan? Perhatikan saja gejala-gejala yang muncul yang bentuknya tergantung pada racun yang tertelan. Berikut ini gejala-gejala yang bisa muncul pada kasus keracunan pada anak:
- muntah
- keluhan sakit perut
- kejang-kejang
- tidak sadar/pingsan
- mengantuk berlebihan
- perubahan warna di sekitar mulut anak

Yang harus dilakukan
Jika mencurigai anak Anda mengalami keracunan lakukanlah hal-hal berikut:

1. Periksa pernapasannya.
Bila Anda merasa anak tidak bernapas segera beri bantuan napas buatan. Namun, seka dulu muka anak, taruh kain bersih di atas mulutnya dan bernapaslah melalui kain tersebut. Ini diperlukan untuk menghindari masuknya racun ke mulut Anda sendiri.

2. Bila anak masih bernapas, letakkan ia pada posisi yang benar.

3. Jika Anda melihat perubahan warna di sekitar mulut anak atau bila ada tanda-tanda anak menelan bahan atau produk kimiawi tertentu, cuci kulit atau bibirnya dengan air. Jika ia sadar, beri minum air atau susu.

4. Cari tahu apa yang telah diambil atau dimakan anak, seberapa banyak jumlahnya, dan sudah berapa lama materi itu diminum atau dimakan anak. Kemudian, beritahukan dokter tentang hal-hal ini. Jika mungkin, bawa sampel materi yang telah dimakan atau diminum anak.

Pencegahan
Agar anak tak mengalami keracunan, Anda perlu mengupayakan pencegahan. Berikut yang bisa Anda lakukan:
* Jelaskan pada anak bahwa obat hanya boleh diberikan pada orang dewasa bahwa pil bukanlah permen dan bisa berbahaya sekali jika dikonsumsi sembarangan.
* Simpanlah pil, vitamin, cairan pencuci mulut yang mengandung alkohol di luar jangkauan anak. Begitu pula pupuk, pembunuh hama seperti obat nyamuk dan sebagainya.
* Tutup rapat-rapat wadah bahan yang ”berbahaya”, misalnya berbagai jenis bahan kimia. Setelah Anda menggunakannya segera tutup kembali dan taruh di tempat aman di luar jangkauan anak.
* Jelaskan juga pada anak tentang kegunaan dan sisi berbahaya dari bahan-bahan kimia ini jika digunakan tidak dengan cara tepat.
* Hati-hati dengan bedak bayi. Bila terhirup anak, serbuk tersebut bisa ”terjebak” di paru-paru dan mengganggu pernapasan anak. Oleh karena itu, bedaki anak tipis-tipis saja dengan spons. Usahakan jangan sampai serbuk beterbangan terisap bayi. Selain berbahaya, bedak yang terlalu tebal tidak nyaman bagi anak dan bisa membuatnya merasa kepanasan karena pori-pori kulitnya tertutup. Hal ini juga bisa mengakibatkan terjadinya keringat buntet. Jangan lupa, setelah digunakan, bedak bayi segera tutup, dan taruh di wadah bedak di tempat yang aman.
* Jangan letakkan produk nonmakanan di tempat makanan-minuman. Misalnya, menempatkan minyak tanah di bekas botol softdrink.
* Dalam menggunakan bahan-bahan kimia, perhatikan benar-benar yang tertera di wadahnya. Juga label cara pemakaian dan pembuangannya.(Sumber: Pikiran Rakyat)***

Sejarah Dibuat dan Digunakannya Parfum

Oleh Arsilis

WALAUPUN parfum dibuat dengan peralatan yang modern dan penyulingan yang panjang, tapi tetap punya tujuan inti yang sama, yaitu sarana identitas manusia. Sebab, parfum langsung atau terselubung, bisa memberikan nilai tambah dalam citra sebagai manusia yang lebih —lebih baik, lebih indah, lebih segar, serta lebih bugar.

Pada zaman Ratu Heteferes, parfum telah populer di Mesir. Belum lama ini muncul parfum yang ditutup vas/pot di samping makam sang ratu itu. Sifat dan aromanya ternyata belum hilang total karena mungkin sengaja dibuat sampai punya kemampuan menguap yang lambat/irit, sekaligus kemampuan bereaksi secara kecil. Kini, oleh penguasa Mesir, parfum itu telah dianggap ”benda budaya” serta disimpan atau dilestarikan di Museum Nasional di Kairo.
Popularitas parfum cukup semarak pada masa Raja Babilonia. Saat itu, masyarakat bisa menikmati serta memilikinya sepuas/sesuka mungkin, jadi tanpa batas. Yang penting ada uang. Hampir tiada yang cuek dengan parfum. Sementara produktivitas parfum berkembang pesat/drastis sampai penguasa Mesir mengajak kerja sama dengan penguasa Romawi/Yunani yang memang piawai dalam mengembangkan/merekayasa parfum. Sejak itu, jenis parfum makin banyak. Artinya, tiap permukaan tubuh punya parfum yang khusus. Ini menjadikan Babilonia sebagai produsen kuat, sekaligus pengekspor parfum tenar.
Parfum tertua masih dalam bentuk ”balsem” yang sering dipakai untuk upacara kerajaan, pengawetan jenazah, dan terapi kejiwaan di jazirah Arab. Benda itu berada dalam kendi yang mungil dari tanah liat dan dibungkus dengan daun palem untuk menstabilkan aroma. Untuk jenis tertentu, tiap orang tak bisa memiliki, menyimpan atau memakainya. Kadang-kadang kalau ketahuan ada yang melanggar, langsung dihukum/kena sanksi karena dianggap melintasi pamor serta wibawa istana.
Manghubungkan parfum dengan aktivitas seksual telah muncul pada bangsa Yunani/Romawi. Kalau ada pesta nikah, parfum termasuk tren dalam upeti atau hadiah. Sampai kadang-kadang timbul pemeo tentang wanita yang membeli parfum hanya untuk mempertahankan cinta dan melampiaskan birahi.
Parfum dengan alkohol mulai muncul pada abad ke-14, yaitu ketika masa penguasa Hongaria, Ratu Elizabeth, melalui penyulingan air tawar. Karena itu, apa yang dinamakan parfum dengan alkohol, sering dianggap sebagai air Hongaria.
Pada abad ke-16, Catherine de Medici memperkenalkan parfum secara revolusioner sehingga dalam waktu singkat, Prancis mampu jadi produsen/pengekspor parfum yang disegani, bahkan diangap sebagai pusat parfum. Di samping karena kemauan penguasa menggalakkan parfum, juga karena iklim Prancis yang memang cocok buat ditanami bahan pembuatan parfum, seperti bunga.
Pada abad ke-19, teknologi dan rekayasa pembuatan parfum telah melalui laboratorium, sekaligus dari hasil aneka eksperimen. Oleh karena itu, banyak jenis parfum yang merupakan kombinasi berbagai bahan dengan aneka perbandingan dan penonjolan. Boleh dikatakan, punya keunikan dan kerumitan yang menyerupai pembuatan obat dalam dunia farmasi.
Kebetulan pada abad ke-19, Prancis menjajah berbagai negara di Asia/Afrika sehingga bisa membawa bahan parfum yang tak terdapat atau bisa ditanam di Prancis. Setelah diproduksi, kemudian diekspor ke Asia/Afrika, termasuk negara-negara yang dijajah.
Sedangkan pada abad ke-20, Prancis tak lagi mendominasi parfum. Italia, Jerman, serta Inggris misalnya, tak ingin ketinggalan dalam industri parfum dengan kualitas/kuantitas bersaing.
**
BAHAN parfum dari tumbuh-tumbuhan cukup banyak. Daun-daunan, akar-akaran, biji-bijian, dan bunga-bungaan misalnya, bisa dijadikan bahan parfum. Yang penting punya kemampuan mengolah, mengombinasikan, menakar, serta mengsintesanya melalui proses yang panjang sampai menjadi parfum yang memberi kesan modern. Dari minyak ada juga. Misalnya minyak kayu mawar dari Brazil, minyak cengkih dari Zanzibar dan minyak Lavender dari Prancis.
Kini harga parfum makin bervariasi, dari yang paling murah sampai yang tak kepalang tanggung mahalnya. Sampai ada parfum yang tiap 10 cc dalam bentuk uap ditawarkan USD 0,5. Jadi bisa dibayangkan, berapa harga buat 1 botol? Akan tetapi, bagi yang fanatik dengan parum, itu tak jadi persoalan. Yang penting bagi mereka, bisa memakai parfum yang terbaik serta terampuh, terutama untuk mengisi acara yang menurut mereka, juga terbaik serta termegah.
Kini parfum tak mengandung satuan macam bahan, tapi telah ratusan. Mengapa banyak sekali? Supaya terbentuk parfum yang unik alias ”lain dari yang lain”. Di samping itu, mungkin untuk menghindari peniruan yang kini makin memperlihatkan kecanggihan, baik penakarannya maupun pengolahannya. Ini terutama terhadap parfum yang termasuk kategori best seller secara internasional.
Guna menyesuaikan penciuman masyarakat di tempat parfum itu dipasarkan, ditambahkan bahan tertentu dengan persentase tertentu, sampai tercipta keharmonisan antara penciuman dan ketajaman aroma. Jadi benar, parfum timbul akibat penolakan atau kealergian indera penciuman terhadap bau. Hati nurani manusia cenderung mendambakan supaya bau bisa segera dinetralkan dengan harum. Jika bisa, ya, mengarah pada suasana yang menyenangkan.
Jadi, sejak peradaban diciptakan, manusia telah memikirkan penciuman. Ini sebagai konsekuensi bahwa mereka tiap hari dihadapkan pada dua jenis penciuman yang berlawanan, bau (negatif) dan harum (positif). Supaya yang positif selalu mendekati dan yang negatif selalu menjauhi, mereka mencari alternatif supaya yang pertama selalu mampu menyingkirkan yang terakhir melalui sarana yang telah dikenal, yaitu parfum. ()***

Hindari Gangguan Fungsi Pencernaan

Oleh Syae

PERUT rasa terbakar, kembung, perih, dan nyeri adalah beberapa keluhan yang sering dikeluhkan mereka yang terlambat ataupun kebanyakan makan. Akibatnya, fungsi saluran pencernaan pun menjadi tidak optimal.
Saluran pencernaan yang tidak befungsi secara optimal memudahkan seseorang terkena berbagai jenis penyakit seperti asma, diabetes melitus, hepatitits, gangguan kantong empedu, gangguan autoimun kronis, tidak berfungsinya kelenjar thiroid maupun berbagai radang persendian.
Untuk menghindari hal tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Biasakanlah makan bila perut sudah terasa lapar. Mengonsumsi makanan beberapa kali dalam jumlah sedikit lebih baik dibandingkan mengonsumsi makanan tiga kali dalam jumlah yang banyak. Ingat! Makanan dalam porsi besar sebaiknya hanya dikonsumsi saat makan siang.

2. Jangan makan ketika sedang marah ataupun hati gundah. Dalam keadaan emosi yang tidak stabil, pemasukan makanan menjadi tidak terkontrol, bisa sedikit atau mungkin yang terjadi justru sebaliknya. Biasakanlah makan dalam keadaan relaks dan tenang. Dalam keadaan panik dan stres, tubuh akan mengalirkan darah kembali dari lambung dan usus ke otak, jantung, paru-paru, dan otot. Akibatnya, sistem pencernaan tidak berfungsi optimal.

3. Di dalam rongga mulut sebaiknya makanan dikunyah dengan teratur. Dengan pengunyahan yang teratur, enzim ptialin yang terdapat di dalam kelenjar ludah dapat melakukan fungsinya dengan sempurna. Enzim ini berfungsi memecahkan zat pati dan juga melicinkan jalan makanan melalui kerongkongan. Selain itu, jangan menelan makanan dengan tergesa-gesa atau mengunyah makanan sambil berbicara untuk menghindari masuknya udara yang berlebihan ke dalam rongga mulut.

4. Seusai makan janganlah berbaring. Hal ini akan menyebabkan gastroesophageal reflux — kondisi saat makanan yang sudah dalam keadaan asam kembali masuk kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak enak atau terbakar pada rongga mulut. Yang terbaik, makanlah tiga jam sebelum tidur. Mengenakan pakaian yang ketat juga dapat menimbulkan efek yang sama.

5. Sedapat mungkin hindari berbagai jenis makanan yang dapat menimbulkan alergi. Karena, di dalam usus, jenis makanan ini mengalami fermentasi sehingga menimbulkan hidrogen dan karbondioksida yang dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan.

6. Hindari merokok dan minum kopi. Tar (getah tembakau) yang tertelan dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung, sedangkan kopi dan berbagai jenis minuman yang mengandung kafein akan menstimulasi produksi asam secara berlebihan dalam lambung.

7. Teliti kembali kelebihan pemasukan berbagai jenis makanan tertentu seperti daging asap, makanan yang diasinkan, buah-buahan, dan sayuran asam seperti jeruk, tomat serta makanan dengan banyak bahan tambahan kimia (chemical additives).

8. Kurangi produksi gas dari makanan seperti kacang-kacangan dan mentimun dengan cara merendamnya semalaman sebelum dikonsumsi atau memasaknya terlebih dahulu dengan air segar. Bila keadaan mengharuskan kita mengonsumsi mentimun mentah, kupaslah terlebih dahulu sebab di bawah kulit mentimun ini terdapat enzim yang dapat memengaruhi proses pencernaan. Pada individu tertentu, minum susu sebelum makan juga dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Makanan kaya serat
Secara umum, lebih banyak problem organik yang dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan menurunnya produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Pada usus orang setengah baya, kemampuan tubuh (lambung) untuk memproduksi HCl cenderung menurun. Dari sebuah studi disimpulkan, dengan bertambahnya usia sampai usia setengah baya, produksi HCl berkurang sampai 20 persen dan setelah melewati usia 60 tahun, produksi HCl akan berkurang sampai 50 persen.
Lambung sangat tanggap terhadap proses pencernaan protein dan ionisasi mineral. Pemasukan protein akan menstimulasi sel-sel bagian belakang lambung untuk mensekresi gastrin (getah lambung) yang akhirnya memacu sel-sel parietal untuk mensekresi HCl.
HCl dibutuhkan untuk mengonversi pepsinogen menjadi pepsin (enzim pemecah protein dalam bentuk aktif). Proses konversi ini bergantung pada kecukupan Zn dan Mn di dalam tubuh. Kekurangan dua mineral ini akan menyebabkan gangguan pada pencernaan. Oleh karena itu, bahan makanan yang rendah kandungan proteinnya susah dicernakan.
Ada satu cara sederhana untuk menguji kecukupan HCl di dalam lambung. Bila perut terasa panas, minumlah sesendok cider vinegar atau lemon juice. Bila gejala itu hilang, produksi HCl dalam tubuh Anda tidak cukup. Namun, bila keadaan bertambah parah, produksi HCl dalam tubuh Anda cenderung berlebih. Ini berarti Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen yang dapat membantu pembentukan HCl di dalam tubuh.
Biasakanlah mengonsumsi makanan dengan keseimbangan zat-zat gizi. Makanan yang kaya serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar akan membantu tubuh dalam memproduksi HCl. Jumlah optimal HCl dalam tubuh menjadi penentu optimalnya fungsi pencernaan makanan. (Sumber: Pikiran Rakyat)***

Khasiat Yoghurt untuk Pengobatan

Oleh Edwin

YOGHURT sebenarnya merupakan minuman tradisional di daerah Balkan dan Timur Tengah, tetapi saat ini sudah berkembang ke seluruh dunia. Di Indonesia pun belakangan ini yoghurt menjadi semakin populer —tentunya dengan campuran berbagai rasa—.

Yoghurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi susu yang paling tua dan cukup populer di seluruh dunia. Bentuknya mirip bubur atau es krim tetapi dengan rasa agak asam. Kata ”yoghurt” berasal dari bahasa Turki, yaitu ”jugurt” yang berarti susu asam. Itulah sebabnya sampai saat ini yoghurt sering juga disebut sebagai ”susu asam”. Sejak zaman dahulu yoghurt telah dikenal luas di seluruh dunia, terbukti dari adanya berbagai nama yang digunakan untuk menyebut produk ini.
Beberapa di antara nama-nama tersebut adalah sostej (Hongaria), kiselaleka (Balkan), zabady (Mesir dan Sudan), mast (Iran), roba (Irak), mazun (Armenia), tiaourti (Yunani), cieddu (Italia), mezzoradu (Sisilia), tarho (Hongaria), fiili (Finlandia), oxygala (Rumania), dan labneh (Libanon). Di negara-negara tersebut yoghurt dibuat dari susu sapi, susu kambing, susu kerbau, dan susu kuda.
Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda merupakan konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss, Prancis, Jepang dan negara-negara lainnya.
Sebagian konsumen menyukai yoghurt dengan kandungan bakteri yang masih hidup, dan sebagian lagi menyukai yoghurt yang sudah dipasteurisasi (bakterinya telah dimatikan). Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Jepang lebih menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba hidup. Mereka percaya, mikroba pada yoghurt dapat membantu proses pencernaan di dalam tubuh.
Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan).
Sebagai contoh, yoghurt dapat dibuat dari kacang kedelai yang sangat populer dengan sebutan ”soyghurt”. Yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa, yaitu yang disebut dengan ”miyoghurt”.
Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt. Yoghurt yang baik mempunyai total asam laktat sekira 0,85-0,95%. Sementara itu, derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh yoghurt adalah sekira 4,5.

Macam-macam yoghurt
Saat ini di pasaran dijumpai berbagai jenis yoghurt, antara lain, (1) Yoghurt pasteurisasi, yaitu yoghurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk mematikan bakteri dan memperpanjang umur simpannya. (2) Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku. (3) Dietetic yoghurt, yaitu yoghurt rendah kalori, rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin dan protein. (4) Yoghurt konsentrat, yaitu yoghurt dengan total padatan sekira 24%.
Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan atas yoghurt berlemak penuh (kadar lemak lebih dari 3%), yoghurt setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%), dan yoghurt berlemak rendah (lemak kurang dari 0,5%). Perbedaan kadar lemak tersebut berdasarkan jenis susu dan campuran bahan yang digunakan dalam pembuatannya.
Sejumlah ahli menganggap yoghurt sebagai ”pabrik” bakteri yang dapat memproduksi aneka vitamin yang sangat diperlukan tubuh, yaitu asam folat, asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, dan vitamin B12. Kandungan mineral pada yoghurt, khususnya kalsium, fosfor, dan kalium, juga meningkat. Sebaliknya, kandungan lemak yoghurt menjadi lebih rendah dibandingkan susu segarnya sehingga cocok diminum oleh mereka yang sedang berdiet rendah kalori.

Khasiat yoghurt
Pada awal abad ke-20, Metchnikoff mengungkapkan, konsumsi yoghurt yang teratur dapat memperpanjang usia. Pernyataan tersebut mengakibatkan peningkatan produksi yoghurt secara komersial di beberapa negara. Menurut Iwasaki (1994) yoghurt dapat diketagorikan sebagai salah satu makanan multifungsional (multifunctional food), yaitu makanan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat mendongkrak kesehatan dan kebugaran tubuh.
Beberapa peneliti telah menunjukkan, mengonsumsi yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Yoghurt mengandung suatu faktor yang dapat menghambat sintesis kolesterol sehingga kolesterol menurun dan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah aterosklerosis penyebab penyakit jantung koroner.

Menurut Yaguchi, Goto, dan Okonogi (1992), manfaat minum yoghurt dan susu terfermentasi lainnya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pertumbuhan. Hasil penelitian dengan tikus percobaan menunjukkan bakteri yang hidup pada yoghurt terutama Streptococcus thermophilus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara meningkatkan daya cerna dan absorpsi pada saluran pencernaannya.

2. Mengatur saluran pencernaan. Asam laktat dari yoghurt dapat merangsang gerakan peristaltik hampir pada semua bagian dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerakan peristaltik tersebut dapat memelihara kesehatan tubuh melalui peningkatan proses pencernaan, penyerapan, pembuangan feses, dan pembuangan bakteri patogen dari saluran pencernaan.

3. Memperbaiki gerakan perut. Suatu penelitian yang dilakukan pada sejumlah lansia menunjukkan, pemberian kultur streptococcus thermophilus dapat meningkatkan gerakan perut dari 4,8 kali dalam 10 hari menjadi 5,7 kali. Gerakan perut ini diperlukan untuk memperlancar proses pengeluaran feses. Pada saat yoghurt melalui saluran pencernaan terjadi peningkatan jumlah bakteri bifidobacterium yang ikut berperan dalam menormalkan gerakan perut.

4. Antikanker. Penelitian pada tikus menunjukkan, penggandaan sel-sel kanker pada tikus yang diberi makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa yoghurt. Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan sehingga dapat menghambat terjadinya kanker.

5. Menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Asam laktat dapat mengurangi atau membunuh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti amin, fenol, skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri patogen. Bakteri penghasil asam laktat juga memproduksi antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka.

6. Membantu penderita lactose intolerance. Minum susu terfermentasi seperti yoghurt sangat dianjurkan bagi orang mengalami defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa yang ada di dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa, serta merangsang sekresi enzim laktase di dalam saluran pencernaan.

7. Antidiare. Yoghurt dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri patogen penyebab gastrointeritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus bulgaricus (salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt) dapat memproduksi bulgarican, yaitu antimikroba yang efektif untuk menghambat organisme patogen. (Sumber : Pikiran Rakyat)***

Sunday, October 06, 2002

Pranajiwa, Tanaman ”Penyelamat” Jiwa : Bisa Tingkatkan Gairah Seks

Oleh Eko Pramudi
(alumnus Fak. Pertanian Unpad, tengah menyelesaikan pendidikan S-II)
Dimuat di Pikiran Rakyat, 6 Oktober 2002


ENTAH mengapa, tanaman obat berpenampilan serba langsing ini dinamakan pranajiwa. Hingga kini, tak ada catatan sejarah yang bisa menjelaskan asal mula nama itu. Yang pasti, khasiat dan "kesaktian" tumbuhan obat multiguna ini sangat populer di kalangan peracik obat-obatan.
Pranajiwa --dalam bahasa Latinnya Euchresta horsfieldii-- adalah tumbuhan perdu tegak dengan tinggi 0,5 m-1,5 m. Sekilas, bentuk daun anggita keluarga Leguminosae ini mirip daun melinjo. Pranajiwa terdapat di Pegunungan Himalaya, Filipina, dan Indonesia. Biasanya, tanaman padat manfaat ini bisa kita jumpai di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 m - 2.000 m dpl.
Susunan daun pranajiwa berselang-seling dengan tangkai yang panjang. Setiap tangkai terdiri dari 3-5 anak daun berwarna hijau mengkilat. Panjang daunnya sekira 10 - 15 cm dengan pangkal membulat dan ujung lancip. Sedangkan tangkai bunganya, bersembulan dari ketiak-ketiak daun, tersusun bertandan dalam jumlah banyak. Ukuran bunga-bunga putih ini cukup mungil, sekira 1,25 cm.
Buah pranajiwa yang mirip polong ini, berbentuk lonjong dengan panjang 1-2 cm. Pada waktu muda, polong berwarna cokelat dan berubah hitam keunguan setelah matang. Umumnya, dalam satu polong, terdapat satu biji yang besar. Rasanya? Sangat pahit!

Pranajiwa palsu
Menurut K. Heyne dalam Tumbuhan Gerguna Indonesia, nama pranajiwa digunakan pula untuk biji kuncila (sterculia javanica). Memang, bentuk biji tumbuhan itu sangat mirip dengan biji pranajiwa E. horsficldii. Banyak orang percaya bahwa keduanya memiliki kesamaan varietas dan khasiat. Padahal, itu tidak benar dan kurcila sama sekali tidak memiliki efektivitas pengobatan seperti pranajiwa yang asli.
Karena kemiripan itu jugalah, biji pranajiwa sering dipalsukan. Untuk membedakannya sebenarnya sangat mudah. Gigit saja. Kalau pahit, itulah biji pranajiwa yang asli. Sebaliknya, pranajiwa "palsu" tidak pahit sama sekali. Biji pranajiwa mengandung alkaloida cytisine yang bersifat dekongestan, yakni bisa melegakan pernapasan yang tersumbat. Misalnya pada penyakit asma, batuk darah, batuk kering maupun gangguan rongga dada lainnya.
Kegunaan lainnya, bisa dimanfaatkan sebagai tonikum. Pasalnya, biji tanaman ini bersifat alfrodisiakum, yakni mampu meletupkan gairah seks.
Sedangkan di Filipina, akar pranajiwa biasa dipergunakan untuk menyembuhkan orang yang terkena bisa ular. Bahkan, di negerinya Macapagal Arroyo ini, pranajiwa dipercaya bisa "menyelamatkan" korban gigitan ular yang sudah kritis dan jiwanya hampir melayang.
Pemanfaatan pranajiwa harus hati-hati. Karena, jika digunakan secara berlebihan, bisa meniimbulkan mual dan muntah-muntah. Tapi, justru karena efek muntah-muntah inilah, orang Jawa sering memanfaatkannya untuk pengobatan keracunan makanan. Caranya, dengan meminum seduhan bubuk biji pranajiwa sampai seluruh isi perut (zat racunnya) keluar.

Mekanisme pengobatan
Untuk meningkatkan gairah seks dan mengobati asma, biji pranajiwa dikunyah, ditelan atau ditumbuk, kemudian diminum bersama susu. Dosisnya mula-mula setengah - 1 butir tiap hari, lalu secara bertahap meningkat menjadi 6 butir.
Untuk mengobati batuk darah, digunakan ramuan yang terdiri dari biji pranajiwa 5 gram, daun waru dipotong kecil-kecil 15 gram, daun legundil muda 5 gram, bidara upas 25 gram, akar dan daun kaki kuda 15 gram, dan parutan kencur 20 gram. Semua bahan ini direbus dengan air 500 cc dan diminum 3 kali sehari.
Sedangkan sebagai penawar bisa ular, akar pranajiwa dikunyah, kemudian airnya ditelan dan ampas kunyahannya ditempelkan pada luka gigitan. Berani mencoba?

Perawatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil

Oleh drg. R. Ginandjar Aslama Maulid

DOK, kenapa jika saya sedang hamil, gigi dan gusi seringkali terasa sakit. Gusi mudah berdarah di beberapa tempat dan bentuknya berbenjol-benjol?

DEMIKIAN keluhan ibu hamil ketika mengunjungi dokter gigi. Kehadiran anak bagi setiap keluarga adalah sesuatu yang sangat istimewa dan dinanti-nantikan kehadirannya. Kehamilan adalah masa-masa yang penuh perhatian, baik untuk ibu hamil juga si jabang bayi.
Pada saat ini ibu hamil betul-betul harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik, mengonsumsi berbagai jenis makanan dan vitamin demi kesehatan ibu dan bayinya. Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada tubuh wanita, baik fisik maupun psikis.
Keadaan ini disebabkan adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron. Saat kehamilan disertai berbagai keluhan lain seperti ngidam, mual, muntah termasuk keluhan sakit gigi dan mulut. Kondisi gigi dan mulut ibu hamil seringkali ditandai dengan adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan gusi merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal.
Bentuk iritasi lokal ini berupa karang gigi, gigi berlubang, susunan gigi tidak rata atau adanya sisa akar gigi yang tidak dicabut. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan ibu pada saat tidak hamil.
Pembesaran gusi ibu hamil biasa dimulai pada trisemester pertama sampai ketiga masa kehamilan. Keadaan ini disebabkan aktivitas hormonal yaitu hormon estrogen dan progesteron. Hormon progesteron pengaruhnya lebih besar terhadap proses inflamasi/peradangan. Pembesaran gusi akan mengalami penurunan pada kehamilan bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan. Keadaannya akan kembali normal seperti sebelum hamil.
Pembesaran gusi ini dapat mengenai/menyerang pada semua tempat atau beberapa tempat (single/multiple) bentuk membulat, permukaan licin mengilat, berwarna merah menyala, konsistensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.
Pembesaran gusi ini di dunia kedokteran gigi disebut gingivitis gravidarum/pregnancy gravidarum/hyperplasia gravidarum sering muncul pada trisemester pertama kehamilan. Keadaan di atas tidaklah harus sama bagi setiap ibu hamil.
**
FAKTOR penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan dapat dibagi 2 bagian, yaitu penyebab primer dan sekunder.
1. Penyebab primer
Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer gingivitis masa kehamilan sama halnya seperti pada ibu yang tidak hamil, tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal.
Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik.
Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan mual, muntah, perasaan takut ketika menggosok gigi karena timbul perdarahan gusi atau ibu terlalu lelah dengan kehamilannya sehingga ibu malas menggosok gigi. Keadaan ini dengan sendirinya akan menambah penumpukan plak sehingga memperburuk keadaan.
2. Penyebab sekunder
Kehamilan merupakan keadan fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan.
Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi wanita yang tidak hamil, di antaranya;
a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d. Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu:
1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng baik.
2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll.
3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, melakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilan. Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan yang akan dilakukan.
4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan jaringan periodontal.
Sebagai tindakan pencegahan agar gingivitis selama masa kehamilan tidak terjadi, setiap ibu hamil harus memperhatikan kebersihan mulut di rumah atau pemeriksaan secara berkala oleh dokter gigi sehingga semua iritasi lokal selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin. (Sumber: Pikiran Rakyat)***